×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Arkeologi

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Sapatha dalam relasi kuasa dan pendisplinan pada masyarakat Bali kuno abad IX-XIV masehi

Tanggal 02 Apr 2019 oleh Nicky Ria Azizman.

Sapatha dalam relasi kuasa dan pendisplinan pada masyarakat Bali kuno abad IX-XIV masehi

 
 
 

Ardika, I Wayan and Setiawan, I Ketut and Wiguna, Ign Tara and Srijaya, I Wayan (2018) Sapatha dalam relasi kuasa dan pendisplinan pada masyarakat Bali kuno abad IX-XIV masehi. Berkala Arkeologi Vol. 31 No. 1,Mei 2018, 38 (1). pp. 1-16. ISSN 02161419

[img] Text 
Sapatha.pdf 

Download (537kB)

Abstract

Prasasti adalah sumber tertulis yang memuat ketentuan hukum atau sejenis awig-awig yang harus ditaati oleh semua pihak, baik oleh pejabat kerajaan dan masyarakat yang menerima perintah tersebut. Pada bagian akhir prasasti biasanya dituliskan sapatha atau kutukan yang ditujukan kepada mereka yang berani melanggar aturan-aturan atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh raja/penguasa pada masa Bali Kuno. Sapatha atau kutukan merupakan wacana untuk melegitimasi dan mengukuhkan kekuasaan raja atau penguasa pada masa Bali Kuno. Mereka yang melanggar perintah atau ketentuan yang telah ditetapkan oleh raja/penguasa pada masa Bali Kuno akan didenda atau dihukum dengan sanksi moral misalnya: tujuh kali menjelma menjadi mahluk hina seperti cacing ataupun lintah, agar disambar petir, disergap harimau bila sedang berjalan di hutan, hina, papa, dan sengsara selama hidupnya. Artikel ini membahas sapatha atau kutukan yang tersurat dalam prasasti-prasasti Bali Kuno yang terbit pada abad IX-XIV Masehi. Tujuan penulisan ini adalah untuk memahami relasi kuasa dan pendisiplinan yang termuat dalam sapatha dalam kurun waktu lima abad (IX-XIV), ideologi yang melandasi dan makna sapatha atau kutukan. Teori yang digunakan dalam artikel ini adalah teori wacana relasi kuasa (Power and Knowledge), hegemoni, dan teori pendisiplinan dan hukuman (Discipline and punishment ) oleh Michel Foucault. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang diawali dengan mencermati dan menganalisis prasasti-prasasti Bali Kuno yang telah diterjemahkan. Mencermati bentuk dan dinamika sapatha yang merefleksikan sistem kepercayaan dan keagamaan masyarakat Bali Kuna.

Item Type: Article
Subjects: Pendidikan > Kebudayaan > Penelitian
Pendidikan > Kebudayaan > Arkeologi
Divisions: Badan Penelitian dan Pengembangan > Pusat Penelitian Arkeologi Nasional > BALAR Daerah Istimewa Yogyakarta
Depositing User: Balai Arkeologi DIY
Date Deposited: 23 Jan 2019 03:28
Last Modified: 23 Jan 2019 03:28
URI: http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/9896

 

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...