Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Prasasti Kuno Daerah Istimewa Yogyakarta Sleman
Prasasti Dawangsari
- 13 Juli 2018
Prasasti Dawangsari merupakan utpala praÅ›asti yang terbuat dari batu andesit dengan tinggi 68,5 cm, lebar 34 cm, dan tebal 13 cm. Prasasti ini tidak berangka tahun dengan menggunakan aksara dan bahasa Jawa Kuno sebanyak 23 baris. Bentuk Sloka terdiri atas 9 bait. Setiap bait terdiri atas 4 baris dan jumlah suku kata dalam satu baris ada 8 buah, jadi bermetrum anustubh. Secara keseluruhan, aksara masih jelas kecuali pada baris 16, 17, 18, dan 19 ada beberapa aksara yang kabur. Hurufnya bulat dan miring ke kanan besarnya tidak sama yang digolongkan ke dalam aksara Kawi Awal.
 
Prasasti ini ditemukan pada 16 November 1979 oleh Pak Wongsorejo ketika hendak mengolah tanahnya di Dukuh Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Prasasti Dawangsari kini disimpan di Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta dengan nomor inventaris BG 355.
 
Sebelumnya, prasasti ini pernah ditelaah secara singkat oleh Rita Margaretha S dalam salah satu artikelnya yang berjudul “Telaah Singkat Prasasti Dawangsari” dalam Proceedings Pertemuan Ilmiah Arkeologi V Jilid IIa Tahun 1989. Pembacaan prasasti juga pernah dilakukan oleh Riboet Ds dan Cahyono P.
 
Prasasti Dawangsari berisi petuah dan pemujaan orang-orang sādhu (pendeta) kepada Wināyaka, nama lain dari GaņeÅ›a. Selain itu, disebutkan juga bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini semua dilihat oleh dewa. Sesuai dengan peranannya dengan nama Wināyaka yang biasa disebut dalam bagian sapathapada prasasti, yaitu dewa yang dapat melihat segala perbuatan manusia.
 
Alih aksara:
i wulatta kita sādhu ttiá¹...hali
guņa dosa waih wulati citta tan
wyartha tiņon sad adikamnika //1// Haywā
gya umudi nuaÅ‹ len Å„uni waiḥ yat
chalan naya acintya buddhi nin satwa wisti
rna gaganopama //2// Nahan tinonta
salawas wuÅ„kal kewala tekana tuwi Ä
sta ikaÅ‹ satwa masotya malaku hurip //3//
nihan saphala rupanyan katon pra
tyaká¹£a dewatā wismaya Å„uaÅ‹ manon
saksāt wināyaka di parwata //4// wÅ--ddhi bu
ddha niraÅ‹ sādhu tustha deni gawai hayu hilaÅ‹
haŋkāra ni nīca manon atyanta dāruņa //5//
mataÅ„ya rasike lingku sira sarwaña ri ja
gat mawaiḥ bara ri saÅ‹ sādhu mÅ--tyu tulya
nireÅ‹ khela //6// anuÅ‹ nastika buddhinya darpa
ańkara kewala manon dewata sanindya
hilaÅ‹ darpanya tan hana //7// Apa tan ta wnaÅ‹
nica de ning wākya .. krodha daņḍa
makoliḥ ya bheda siksan niken khala //8//
menarkan dosa ni Å„uaÅ‹ len upaka
.. ya manon guņa wiҫsah artha tan
tonan ya teka yan ta durjana //9//
 
Alih bahasa:
//Saat melihatmu pendeta, akan kelihatan
semua kebaikan dan keburukan, yang akan member gambaran pada pikiran
tidak sia-sia dilihat oleh orang kebanyakan // Janganlah
tergesa-gesa mencela orang lain lebih-lebih jika
tidak senang akan tingkah lakunya, tidak bisa dibayangkan kesulitan orang
yang luas seperti langit // Jadi, lihatlah
selama keinginan dasarnya untuk mencapai tujuan
orang akan sungguh-sungguh menjalani kehidupannya//
itu akan berhasil baik seperti perwujudan yang nyata
dari dewa yang menimbulkan kekaguman orang yang melihatnya
seolah-olah dewa Wināyaka ada di gunung //Pikiran
baik dari seorang pendeta, memberikan kepuasan bagi yang berbuat baik, hilang
kesombongan yang hina yang selalu melihat kekerasan//
karena itu kataku, Ia serba mengetahui, di
dunia menindas pendeta saat itu juga akan menemui
kematian // Adapun orang yang tidak beriman sifatnya sombong
dan congkak, hanya dengan melihat dewata yang sempurna
hilang tidak ada lagi kesombongannya //Karena ia tidak
terhina oleh ucapan yang baik, tersiksa oleh kemarahan
ia akan memperoleh weda siksa di saat itu//
melebihi dosa orang lain menertawakan
segala yang dilihat hasil dari keinginan jahat tidak
kelihatan jika itulah kejahatan
 
Kepustakaan:
Ariesta Sicilia, 2010, Prasasti Dawangsari: Tinjauan Ulang, dalam Skripsi Program Studi Arkeologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
Tim Penyusun, 2007, Pusaka Aksara Yogyakarta: Alih Aksara dan Alih Bahasa Prasasti Koleksi Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta, Yogyakarta: Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya