Dinamakan prasasti Butalan karena prasasti ini ditulis di dinding goa tembus atau butulan prasasti Butulan aksara Jawa kuno di wasani ngambal 1298 duk winahon denira San Rama Samadaya Makadi Sira Buyutajrah, Tali Kursi Raka Durahana.
Dalam terjemahan bahasa indonesia berarti tahun 1298 saka, atau sekitar 1376 m di ambal waktu itu (tempat ini) didiami oleh beliau San Rama Samadaya terutama beliau buyut ajarh talikur, beliau (yang) tersingkirkan.
Di atas dinding bertuliskan prasasti aksara Jawa kuno, terdapat goa tempat bertapa San Rama Samadaya, dan olah ilmu kanuragan atau kesaktian bersama muridnya waktu itu.
Setelah ditemukan dan dilakukan penelitian bersama tim pengembangan arkeologi nasional, Hasan Shodiq, Kasi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Ujungpangkah mengatakan, prasasti tersebut ditulis olah salah satu murid San Rama Samadaya pada jaman keemasan atau kejayaan Majapahit yang saat itu rajanya adalah Hayamwuruk, Seri Radjasanagara tahun 1272 saka atau 1359 masehi sampai 1311 saka atau 1389 masehi dengan patihnya Gajah Mada yang meninggal tahun 1290 saka, atau 1368 masehi.
Sejak ditinggalkan Mahapatih Gajah Mada muksa atau menghilang kursi Mahapatih menjadi rebutan, San Rama Samadaya terpaksa harus menyingkir, karena kalah dengan Gajah Enggon yang dinobatkan menjadi Mahapatih Majapahit pengganti Gajah mada.
Setelah pergolakan perebutan kekuasaan dan kalah pengaruh dengan pejabat lain San Rama Samadaya terpaksa menyingkir dan mengucilkan diri ke goa butulan di kawasan ambal atau Desa Gosari kawasan pegunungan kapur utara yang saat ini menjadi mata pencaharian hidup warga sekitar.
Petugas dan penggali kapur PT Polowijo Gosari juga menemukan dua sendang, air jernih yang diyakini tempat pemandian San Rama Samadaya bersama muridnya.
Selain itu temuan bersejarah yang tidak kalah penting adalah ditemukannya beberapa tungku dan lokasi pembuatan tembikar atau gerabah satu kilometer dari lokasi prasasti.
Tungku, kendi, celengan, teko dan cawang dengan tingkat pembakaran 1000 derajat telah dibawa ke Trowulan Mojokerto pusat penemuan barang bersejarah di zaman Majapahit.
Saat ini petugas kecamatan melokalisir lokasi tersebut dengan menancapkan potongan bambu petugas juga menunjukan bekas pecahan tembikar berupa kendi bercerat, celengan, teko dan cawang.
Bukti-bukti temuan keramik cina dinasti song abad 12-13 tersebut menandakan kawasan gosari saat itu sudah mampu mengadakan kerjasama dan hubungan internasional. Jarak dari kota Gresik menuju lokasi penemuan prasasti butulan di ambal atau Desa Gosari membutuhkan waktu sekitar satu jam atau sekitar 40 kilometer.
Caption: Seorang pegawai Kecamatan, menunjukkan penemuan prasasti berupa huruf Jawa Kuno yang dipahat di dinding Goa Butulan di Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja