|
|
|
|
Prasasti Amoghapasa Tanggal 13 Jul 2018 oleh Arum Tunjung. |
Prasasti Amoghapasa berangka tahun 1269 Çaka (baca: Saka) atau 1347 M dan menggunakan aksara Pasca-Pallawa serta bahasa Sansekerta, Jawa Kuno, dan Melayu Kuno. Angka tahun tersebut ditulis dengan candrasangkala pada baris ke-10 yaitu pataÅga carane nardanta yang bernilai 1269 Çaka. Prasasti ini terdiri dari 27 baris dalam bentuk sloka 12 bait.
Prasasti ini tertulis di belakang stela (sandaran) patung batu Paduka Amoghapasa sebagaimana disebutkan dalam prasasti Padang Roco (bagian alas arca Paduka Amoghapasa). Patung batu ini terbuat dari batu andesit (upala prasasti) dan memiliki ukuran tinggi 163 cm dan lebar 97-139 cm dalam kondisi yang cukup baik. Patung batu tesebut dihadiahkan pada tahun 1208 Çaka atau 1286 M saat Ekspedisi Pamalayu dari Jawa ke Sumatera oleh Kertanegara, Raja Singasari, untuk Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa, raja Malayu, dalam rangka hadiah persahabatan .
Pada tahun 1347, Adityawarman, Raja Malayu pada saat itu, menambah pahatan aksara pada bagian patung Amoghapasa untuk menyatakan bahwa patung tersebut melambangkan dirinya dan menuliskan berbagai puji-pujian terhadap dirinya. Tulisan inilah yang disebut Prasasti Amoghapasa. Pada tahun yang sama, ia juga memindahkan bagian arca patung dari daerah Padang Roco ke daerah Rambahan yang terletak di dekat sungai Langsat. Kedua hal ini dilakukan dalam upayanya mengukuhkan legitimasi politik terhadap kerajaan Malayu atau kerajaan Malayapura.
Prasasti ini ditemukan di Lubuk Bulang, Desa Rambahan, Kecamatan Pulaupunjung, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, dan kini disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan nomor inventaris D.198-6469 (bagian arca Paduka Amoghapasa). Prasasti ini pertama kali dilaporkan oleh Kontrolir Twiss kepada Direksi Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenshappen pada tahun 1884.
***
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |