Ritual
Ritual
Budaya Pernikahan Jawa Tengah Semarang
Pengantin Semarangan

Halo teman-teman!

Kali ini saya akan memperkenalkan budaya pernikahan yang ada di Kota Semarang atau lebih dikenal dengan nama "Pengantin Semarangan".

Bukannya budaya pernikahannya sama dengan pernikahan adat jawa lain? Emang bedanya apa?

Tentu ada perbedaanya dong, berikut akan saya jelaskan.

 

Semarang memiliki keunikan dalam menyebut nama pengantinnya. Pengantin wanita disebut "Model Encik Semarangan", yaitu istilah yang berasal dari perpaduan antara Bahasa Cina dan Arab. Sedangkan pengantin pria disebut "Model Pengantin Kadji".

 

Busana pernikanan "Pengantin Semarangan" juga memiliki kekhasan. Pengantin wanita pada "Pengantin Semarangan" menggunakan kebaya bludru hitam dilengkapi dengan perhiasan pada dahinya bernama "Pilis". Pilis yang dikenakan terdapat tiga macam yaitu pilis emas, pilis hitam, dan pilis perak. Sedangkan pengantin pria mengenakan gamis yang terbuat dari bahan berkilau. Di bagian kepala menggunakan surban yang dinamakan "Kopyah Alfiah" dengan satu buah cunduk mentul terletak di depan. Pada bagian kiri surban memakai bunga roncean dari bunga melati, mawar, cempaka kuning, dan jantil. Pengantin wanita dan pria juga mengenakan sarung tangan berwarna putih selama prosesi pernikahan.

 

Acara yang menarik saat prosesi pernikahan di Semarang adalah saat mengarak kedua pengantin yang disebut dengan "Ngarak Pengantin". Prosesi ini diiringi tarian khas "Terbangan" dengan rombongan paling sedikit 20 orang. Rombongan ini terbagi menjadi tiga kelompok, antara lain :

1. Sembilan orang "Sinoman Terbangan" yang terdiri dari tiga orang pembawa terbang (rebana), tiga orang berjalan mudur (mlaku mundur), tiga orang pembawa koor (jawaban).

2. Sembilan orang "Sinoman Blanten" yang terdiri dari dua orang pemikul jidur (gong/bas), satu orang pemukul jidur, satu orang pembawa dan penabuh kendang, satu orang pembawa dan penabuh kentrung, satu orang pembawa dan penabuh kenteng, dan tiga orang pembawa koor (jawaban).

3. Dua orang pembawa kembang manggar (ditambah satu pembawa payung untuk pengantin).

 

Kembang Manggar selain sebagai alat pelengkap "Ngarak Pengantin", ternyata punya makna tertentu.

"Kembang" memiliki arti supaya pengantin disenangi masyarakat layaknya menyukai sebuah bunga.

"Manggar" adalah bunga pada pohon kelapa. Seperti yang kita ketahui bahwa pohon kelapa disebut dengan "glugu" yang mempunyai arti bahwa pengantin diharapkan selalu memiliki sifat lugu atau jujur tidak kesana kemari layaknya pohon kelapa yang tumbuh lurus dan tidak memiliki cabang.

 

Sekian penjelasan dari saya tentang budaya pernikahan di Kota Semarang. Terima kasih.

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
sate ayam madura
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Timur

soto ayam adalah makanan dari lamongan

avatar
Sadaaaa