Naskah Kuno dan Prasasti
Naskah Kuno dan Prasasti
Budaya Indonesia Sumatera Utara Nias
Pantun Pengiring Manten khas Nias
- 9 Agustus 2018
Setiap daerah pasti memiliki hukum adatnya masing-masing. Hukum adat merupakan sistem hukum yang diterapkan dalam masyarakat, yang lahir dari adat kebiasaan masyarakat, atau peraturan yang tidak tertulis namun tumbuh dan berkembang, serta dipertahankan oleh kesadaran masyarakatnya. Hukum adat merupakan adat kebiasaan yang ruang lingkupnya cukup luas, diantaranya terdapat hukum adat tata negara, warga, dan pidana. Salah satu bentuk hukum adat warga adalah hukum pernikahan. Terdapat sangat banyak hukum pernikahan yang harus diperhatikan dan dipenuhi di Sumatra Utara, khususnya di Nias. Salah satunya, sebelum kedua mempelai bertemu, tetua adat dari kedua mempelai harus saling bertemu dan berbalas-balasan pantun. Pantun ini disebut juga HENDRI HENDRI BA WAME'E - FANEMA BAWI MBÖWÖ. Pantun ini terdiri dari empat bagian pantun. Isi dari pantun tersebut adalah sebagai berikut.
 
HENDRI HENDRI BA WAME'E - FANEMA BAWI MBÖWÖ.
1. Sowatö  Ae baböi minini nini, Ono matua bazowatö, Ba böi mifa kara kara, No tohare mbawi mböwö, Bawi sifalali ifö,  Tokhai nifö bambagolö, No möi saita ba zowatö. 
 
Tome: Hiza bano tohare dome, Ae badalu newali, Möiga mame ono mbawi, Bawi sihulö zandari, Anuzu dödö zamaigi, Bahatö dali sa'ami, Bana ebolo dödömi, Melö hadöi sumange mi, Turia höngö höngö mi, Bazilazi mbanuami. 
 
Sowatö: Oya sibai numönö föna, Ba awena numönö da, Zi hulö luo me tohare, Zamo hohou zamo lala, Zamo hohou era era, Zamaoso yawa yaita, Ba mbalö duhe si döfa, Furi zatua tendroma li. 
 
2. Tome: Ono geu manawa danö, Oi da numönö solemba, Andrö wamöi mulumö'ö Raya balali geu böwö, Raya bamboto mazingö, Lumöma na ilau angi. Lumöma naso nemali. 
 
Sowatö: Oya sibai numönö bö'ö, Basawena numönöda, Zolohe lauru ana'a, Fa mua gömö nia böwö, Falö humede mbambatö, Falö moli dalifusö. 
 
3. Tome: Ae andrö sibai alawa luo, Andrö tedou wa'a bongi, No matöröi wo'ewali, Bawa malali ana'a, Ana'a sisambua uli, 8alö same nifalali, Andrö walö sumangemi, 
 
4. Sowatö: Uwaö hadia zi ugu ugu, Hadia zi rata rata, Ae ba'umöda i da'ö, Möi ia wame bawi mböwö, Sumange zi tenga bö'ö. 
 
Tome: Andrö sibai magamö gamö, Andrö sibai ma'ondrasi, Meso bazinga nomomi, Gumbu nidanö sörömi, Basö basö dödö zimöi, Aurifa dome sikoli. 
 
Keterangan :
Sowatö = Pihak pengantin perempuan
Tome.   = Pihak pengantin laki-laki
 
Kata "Hendri-Hendri" sendiri berarti sejenis pantun yang biasa digunakan pada saat pernikahan di Adat Nias, dimana masing" pantunnya bermaksud untuk saling memuji dan berterima kasih.

Tujuan utama dari adanya pantun tersebut adalah untuk memperindah rangkaian acara pernikahan, menambah semangat dan keseruan, serta menerapkan nilai-nilai budaya luhur perkawinan yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Harapan saya, semoga kedepannya generasi muda dapat tetap mempertahankan nilai-nilai budaya luhur yang sangat bermanfaat untuk menjaga kelestarian budaya dan hukum adat agar tidak terlupakan dan luntur seiring dengan berkembangnya zaman.

 

Sumber : Wawancara salah satu warga asli Nias (Nn. Elfini Mandrofa).

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev