Setelah masyarakat adat Pugung memeluk ajaran agama Islam, selanjutnya berdiri Keratuan Darah Putih sebagai tempat penyebaran Islam di daerah Lampung yang pertama. Sesudahnya lambat laun secara berangsur-angsur orang-orang peminggir yang bertempat tinggal di sana, terutama di pantai selatan mulai memeluk agama Islam.
Untuk membangun syiar Islam serta melakukan dakwah, maka antara Ratu Darah Putih dan Pangeran Sabakingking atau Maulana Hasanuddin mengadakan mufakat. Kata sepakat itu terkenal dengan Perjanjian Dalung Kuripan. Dalam perjanjian ini disebutkan:
"Ratu Darah Putih linggih dateng Lampung. Maka dateng
Pangeran Sabakingking, maka mufakat. Maka wiraos sapa kang
tua sapa kang anom kita iki. Maka pepatutan angadu wong anyata
kakak tua kelayan anom. Maka mati wong Lampung dingin.
Maka mati mulih wong Banten ing buri ngongkon ning ngadu
dateng pugung ing djero luang. Maka nyata anom Ratu Darah
Putih. Andika kang tua, kaula kang anom, andika ing Banten kaula
ing Lampung. Maka lami-lami Ratu Darah Putih iku ing Banten
malnya kul Lampung. Anjeneng aken Pangeran Sabakingking
ngadekaken Ratu. Maka jenengipun Susunan Sabakingking. Maka
Ratu Darah Putih angaturaken Sawunggaling. Maka mulih ing
Lampung........."
Lebih lanjut Perjanjian Dalung Kuripan itu mengatakan:
Wadon Banten lamun dipaksa dening wong Lampung dereng
sukane, salerane, Lampung kena upat-upat wadon Lampung
lamun dipaksa wong Banten dereng sukane, salarane, atawa
saenake bapakne, Banten kena upat-upat.
Lampung ngongkon Banten keduk susuk, Lampung kena upat-
upat. Lamen ana musuh Banten, Banten pangerowa Lampung
tutburi. Lamen ana musuh Lampung, Lampung manyerowa
Banten tutburi.
Sawossi janji Lampung ngalah kak Pejajaran, Dayuh kekuningan,
Kandang besi, Kedawung, Kang uba haruan, Parun kujang.
Kang anulis kang panji Pangeran Sabakingking wasta ratu mas
lelom raji sengaji guling, wasta minak bay Taluk kang den
pangan ati ning kebo.
Serat tetelu, ing Banten Dalung, Ing Lampung saksi Dalung Ing
Maninting serat kencana.
Sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian, setelah masing-masing mengetahui mana yang tua dan siapa yang muda antara Ratu Darah Putih dengan Maulana Hasanuddin (Pangeran Sabakingking), di mana Maulana Hasanuddin lebih tua, maka kedua kakak beradik saling mufakat. Di dalam perjanjian itu, Pangeran Sabakingking berkedudukan di Banten, sementara Ratu Darah Putih berkedudukan di Lampung. Diantaranya disepakati juga bahwa apabila ada wanita Banten yang akan di paksa dengan orang Lampung karena bukan atas kemauannya, maka Lampung akan di upat-upat; sebaliknya, bila wanita Lampung yang diperlakukan demikian, Banten yang akan di upat-upat.
Di dalam Perjanjian Dalung Kuripan ada hal yang bersipat politik. Disebutkan, jika Banten berhadapan dengan musuhnya, Lampung akan membantu. Sebaliknya lagi, bila Lampung ada musuh, pihak Banten akan balik membantu. Dikarenakan musuh Banten waktu itu Pajajaran, berkat bala bantuan dari Lampung, Pajajaran dapat dikalahkan. Sebaliknya pula, saat Raden Intan menghadapi kolonial Hindia Belanda, Lampung dibantu pasukan dari Banten
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.