Selama ini yang kita ketahui tempat pemakaman akhir suku Dayak adalah SANDUNG – sebuah bangunan berbentuk rumah kecil untuk menaruh tulang belulang setelah melewati prosesi penyucian yang disebut TIWAH. Tetapi di Desa Tewang Rangkang, Kabupaten Katingan atau sekitar 1,5 jam perjalanan dari kota Palangkaraya, terdapat cara penguburan yang unik dan berbeda dengan Suku Dayak yang ada disepanjang aliran Sungai Kahayan, penguburan ini hanya dikenal oleh Suku Dayak Katingan – Sub Suku Dayak Ngaju. Penguburan ini dikenal dengan nama PAMBAK berupa bangunan dimana didalamnya terdapat peti mati yang tidak ditimbun tanah dan disertakan barang-barang orang yang sudah meninggal ini. Desa ini bisa dikembangkan menjadi desa Wisata alam dan Wisata Mistis jika pemerintah Daerah dengan serius ingin mengembangkannya.
Berikut ini foto Pambak yang didokumentasikan salah satu anggota Folks Of Dayak (Depi Natalia):
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang