Monumen bersejarah yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan ini merupakan salah satu cagar budaya yang diresmikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat. Tempat ini menjadi ruang publik yang dapat digunakan untuk menilik kembali masa perjuangan kurang lebih 88 tahun silam. Di tempat ini 'Putra Sang Fajar' dengan berani menggugat Pemerintah Belanda yang dianggap tidak adil.
Dimulai pada tahun 1929, Ir. Soekarno bersama ketiga sahabatnya : Gatot Mangkoepradja, Soepradinata, dan Maskoen aktif menyuarakan ketidakadilan yang mereka alami kepada pihak Belanda. Aksi tersebut tentu saja mendapat kecaman karena mengganggu pihak Belanda untuk menjalankan sistem kolonialisme dan imperialisme di negeri ini. Pada 1930, mereka ditangkap dan disidang di Landraad ( kini bernama gedung indonesia menggugat ), disaat itu pula Ir.Soekarno berani membacakan pledoi Indonesia Menggugat ( Indonesie Klaagt Aan ) yang membutuhkan waktu sekitar dua hari. Singkat cerita, pasca kejadian Belanda menyatakan mereka bersalah dan menjatuhi mereka hukuman 4 tahun penjara di Sukamiskin.
Tempat yang mulanya merupakan hunian hindia-belanda ini sempat beralih fungsi beberapa kali hingga akhirnya menjadi ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar terlebih lagi untuk mengenal sejarahnya. Walaupun usia tempat ini hampir satu abad, namun bagian penting dari tempat ini tidak mengalami perubahan ataupun perbaikan sama sekali.
#OSKMITB2018
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang