Apa itu mantra? Mantra adalah salah satu jenis karya sastra puisi kuno yang yang dianggap mempunyai kekuatan ghaib/magis. Orang - orang dulu memakai mantra ini dan mempercayainya sebagai alat untuk menyembuhkan dari penyakit, menjauhkan dari kesialan, mendapat kekuatan, sampai mencari jodoh :)
Oke sekarang kita akan bahas satu persatu jenis jenis mantra tersebut.
Mantra ini biasa dipakai untuk memulai suatu kegiatan/pekerjaan, biasanya diucapkan didalam hati. Berikut adalah contoh jangjawokan:
Jangjawokan yang dibaca sebelum mandi
cahaya mamandi cahya
ya iku anganggo cahyaning macan gebong
maka wulung ati
digugul sia bagulong-gulong
beunang gulungan pantang sia bagolong
tek anceup tek sieup ka awaking
Fungsi dari jangjawokan ini tidak lain adalah meminta keselamatan, maksud, dan tujuan. Jika kita teliti Jangjawokan ini mirip seperti doa-doa sebelum melakukan sesuatu di agama kita.
Asihan ini biasanya disebut pelet, pasti sudah tau kan apa fungsi pelet. Mantra asihan ini bermaksud untuk membuat orang yang kita kenal menjadi menyukai orang yang menggunakan mantra ini, efek lain yang ditimbulkan oleh mantra asihan dapat membuat orang yang memakai menjadi lebih muncul ketampanannya atau kecantikannya, itu membuat nya disukai dan disayangi banyak orang. Berikut adalah contoh Asihan:
Ajian digunakan dengan maksud mendapat kekuatan, kekebalan, keberanian, awet muda, dsb. Intinya kekuatan kekuatan super yang ga masuk akal.
Contoh Ajian Kekebalan:
Singlar dibacakan untuk mengusir atau menghilangkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti sakit, kesialan, bahkan bisa dipakai untuk mengusir makhluk halus.
Contoh Singlar yang dibaca untuk musuh:
Jampe biasa dibacakan untuk mengobati atau menghilangkan suatu penyakit, kesakitan, sifat-sifat negatif manusia. Misalnya sakit kepala, jatuh, bodoh, dsb
Contoh Jampe supaya pintar:
Biasanya dibacakan untuk keselamatan dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Lalu apa bedanya dengan singlar? Nah rajah ini biasa dibaca pada saat pembukaan acara, mendatangi sebuah tempat atau mendiami suatu tempat dengan maksud meminta izin makhluk makhluk halus yang ada di sekitar tempat tersebut sehingga kita tidak diganggu oleh mereka. Contoh Rajah:
Nah dengan adanya ragam karya sastra sunda ini, sekarang kita harus menjaga kebudayaan Basa Sunda. Semoga pemahaman tentang Mantra Sunda ini ada manfaatnya untuk kita semua.
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja