Kisah Mandathar ini merupakan salah satu dari kisah dari kitab Avadhana yang digambarkan dalam 20 panel di lantai kedua bagian dalam Candi Borobudur. Tepat di atasnya adalah bagian dari kisah Lalitavistara (Kisah Hidup Buddha) dan berada pada satu deret panel yang sama dengan relief kisah Manohara .
Berikut ini adalah hasil dokumentasi yang dilakukan disertai dengan kisahnya terkait kitab Mandathar.
Catatan: 1. Halaman ini memuat beberapa puluh gambar, tunggu beberapa saat untuk bisa me-load semua gambar 2. Keterangan tentang adegan yang digambarkan dalam relief terdapat dalam keterangan tiap gambar.
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Setelah ayahnya mangkat, Mandhatar pun diangkat menjadi raja.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Mandathar secara gaib menyadari bahwa apapun yang ia inginkan bisa menjadi kenyataan.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Suatu kali pertama, ia membuat hujan padi, sehingga rakyatnya tak lagi perlu bertani.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Di waktu lain, ia membuat hujan benang, sehingga rakyatnya tak lagi perlu memintal benang. Dan kemudian, agar rakyatnya tak perlu menjahit pakaian, ia membuat hujan kain.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Tapi lama-kelamaan Mandathar menjadi egois, ia hanya mendatangkan hujan kebutuhan hanya Iingkungan istananya saja.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Akhirnya, suatu saat ia pun menginginkan menjadi satu-satunya penguasa dunia. Dan keinginan itu pun terkabul.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Kemudian ia bertanya pada menterinya, apa lagi yang ingin ia capai. Dan jawabanya adalah kendali dari dewata adalah yang ada di luar kuasanya.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Dewa Indra lalu memberikan setengah dari kekuasaan dewatanya pada Mandathar.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Sebagai penguasa setengah dewa, Mandathar berhasil mengalahkan setan dan kekuasaan gelap dan jahat.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Suatu saat ia merenung dan berkeinginan ingin menjadi penguasa dari semua dewa.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Suatu saat ia merenung dan berkeinginan ingin menjadi penguasa dari semua dewa.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012
Tiba-tiba sesuatu keajaiban terjadi, ia jatuh dari surga dewata dan setelah mengakui bahwa ada satu pun kepuasan yang bisa didapatkannya untuk memeuhi hawa nafsunya, ia pun mati.
Foto: Hokky Situngkir
Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah
Tanggal: 27 April 2012