×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Relief Candi

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Jawa Tengah

Asal Daerah

Dinasti Syailendra

Kisah Mandathar di relief Borobudur

Tanggal 16 Jan 2013 oleh hokky saavedra. Revisi 2 oleh hokky saavedra pada 16 Jan 2013.

Kisah Mandathar ini merupakan salah satu dari kisah dari kitab Avadhana yang digambarkan dalam 20 panel di lantai kedua bagian dalam Candi Borobudur. Tepat di atasnya adalah bagian dari kisah Lalitavistara (Kisah Hidup Buddha) dan berada pada satu deret panel yang sama dengan relief kisah Manohara.

Berikut ini adalah hasil dokumentasi yang dilakukan disertai dengan kisahnya terkait kitab Mandathar.

Catatan:
1. Halaman ini memuat beberapa puluh gambar, tunggu beberapa saat untuk bisa me-load semua gambar
2. Keterangan tentang adegan yang digambarkan dalam relief terdapat dalam keterangan tiap gambar.

Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Seorang raja meminum air kesuburan yang diperuntukkan bagi perempuan sehingga kemudian ia melahirkan seorang anal dari keningnya. Anak itu diberi nama Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Setelah ayahnya mangkat, Mandhatar pun diangkat menjadi raja. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Mandathar secara gaib menyadari bahwa apapun yang ia inginkan bisa menjadi kenyataan. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Suatu kali pertama, ia membuat hujan padi, sehingga rakyatnya tak lagi perlu bertani. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Di waktu lain, ia membuat hujan benang, sehingga rakyatnya tak lagi perlu memintal benang. Dan kemudian, agar rakyatnya tak perlu menjahit pakaian, ia membuat hujan kain. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Tapi lama-kelamaan Mandathar menjadi egois, ia hanya mendatangkan hujan kebutuhan hanya Iingkungan istananya saja. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Akhirnya, suatu saat ia pun menginginkan menjadi satu-satunya penguasa dunia. Dan keinginan itu pun terkabul. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Kemudian ia bertanya pada menterinya, apa lagi yang ingin ia capai. Dan jawabanya adalah kendali dari dewata adalah yang ada di luar kuasanya. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Dewa Indra lalu memberikan setengah dari kekuasaan dewatanya pada Mandathar. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Sebagai penguasa setengah dewa, Mandathar berhasil mengalahkan setan dan kekuasaan gelap dan jahat. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Suatu saat ia merenung dan berkeinginan ingin menjadi penguasa dari semua dewa. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Suatu saat ia merenung dan berkeinginan ingin menjadi penguasa dari semua dewa. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012
Tiba-tiba sesuatu keajaiban terjadi, ia jatuh dari surga dewata dan setelah mengakui bahwa ada satu pun kepuasan yang bisa didapatkannya untuk memeuhi hawa nafsunya, ia pun mati. Foto: Hokky Situngkir Candi Borobudur Lt. 1 Sisi Relief Bagian dalam panel bawah Tanggal: 27 April 2012

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...