×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Bahasa

Elemen Budaya

Naskah Kuno dan Prasasti

Provinsi

Jawa Barat

Bahasa Bekasi

Tanggal 07 Aug 2018 oleh OSKM18_16918082_M. Zuhdi Faturrahman.

Et dah ntu bocah, kagak prele pisan dah urusannya. pegawean dikit doang ge, ampe ora kelar-kelar…!!!”(Gawat anak itu, tidak beres urusannya. Pekerjaan sedikit saja sampai tidak bisa selesai…!!!)

Kalimat diatas adalah salah satu contoh kalimat yag pernah saya dengar dari teman SMP saya yang berasal dari bekasi. Bahasa ini sudah sangat jarang digunakan oleh warga bekasi karena sudah tercampur dengan bahasa indonesia. Pada artikel kali ini, saya akan memperkenalkan kepada pembaca tentang bahasa yang mulai punah ini, bahasa Bekasi.

Berbicara masalah kata serapan dari bahasa Betawi ke dalam bahasa Indonesia memang agak sedikit sulit. Hal ini disebabkan karena identitas bahasa Betawi itu sendiri yang pada eksistensinya sudah tercampur dengan banyak bahasa, baik bahasa Jawa, Sunda, bahkan bahasa Asing lain, seperti Belanda, Inggris dan Portugis. Contoh yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti contoh berikut ini :

“Gimana din, ntu gawean udah kelar apa belon ?” (Bagaimana din, pekerjaannya sudah selesai atau belum?)

Kata kelar kemungkinan berasal dari B.Inggris “clear”. Menurut para ahli sejarawan dan budayawan, bahasa betawi asli berasal dari masyarakat Betawi sendiri yang dahulu mendiami Kota Jakarta (Batavia) dan kota pelindung Batavia (Jabodetabek), lalu karena banyaknya masyarakat pendatang dari luar kota Jakarta banyak yang menetap, mengakibatkan masyarakat asli betawi bergeser atau berpindah tempat ke pinggiran Jakarta seperti Bekasi, Depok, Tangerang, Karawang, Bogor, dan Banten.

Masyarakat betawi asli yang pindah tersebut membawa bahasa asli betawi, sedangkan masyarakat asli betawi yang masih menetap di Jakarta (Batavia) berubah bahasa dikarenakan terjadi pencampuran antar bahasa dan juga budaya dengan kelompok masyarakat pendatang atau etnis (seperti orang Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Melayu serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa ). Tak heran jika saat ini terdapat perbedaan bahasa atau pengucapan kata serta budaya antara Betawi Jakarta dengan Bekasi.

Masyarakat pada umumnya saat ini banyak yang menyebut atau mengenal Betawi Bekasi dengan sebutan Betawi pinggiran (Betawi Ora), sedangkan yang tinggal di ibu kota Jakarta menyebutnya dengan Betawi pusat. Intinya adalah dari para ahli mengatakan aslinya tidak ada perbedaan antara Betawi Bekasi dengan Jakarta karena mereka satu nenek moyang. Hal yang ingin ditekankan di sini adalah sulitnya untuk meneliti kosakata serapan dari bahasa Betawi ke dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut menjadi sulit karena dalam bahasa Betawi sendiri banyak sekali kosakata yang diserap dari bahasa lain. Untuk daerah Bekasi sendiri daerah yang masih menggunakan bahasa Betawi Ora adalah daerah Cikarang, Babelan serta Tambun masih menggunakan logat Betawi Ora, sedangkan yang di Bekasi kota sudah terjadi percampuran Bahasa.

Nah, berikut ini adalah beberapa kata yang saya ambil dari bahasa betawi Cikarang :
1. Bagen = biarkan
2. Nanan = biarkan saja; digabung dengan kata bagen menjadi bagen temenanan (Biarkan saja)
3. Nibla =Loncat
4. Engkong =Kakek
5. Enyak = Ibu
6. Baba = Bapak
7. Tegongan/blekukan = Tikungan
8. Jaro=Pagar dari bambu
9. Gutekan = Area/wilayah
10. Kempek = Tas
11. Bujug = Astaga
12. Ge = Saja
13. Kaga urup = Tidak pantas
14. Ora Danta = Tidak jelas
15. Ora ngoh = Tidak tahu

#OSKMITB2018

source : https://rindutanahbasah.wordpress.com

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...