|
|
|
|
10 Stilasi Bandung Lautan Api Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16518316_Steve Bezalel Iman Gustaman. |
Ada 10 stilasi atau monumen kecil yang ditempatkan di 10 tempat bersejarah yang berbeda di Kota Bandung untuk mengenang kejadian Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946. Pada setiap stilasi terdapat informasi tentang pembuat stilasi (Bandung Heritage dan AMEX Bank Fondation), teks lagu Halo-Halo Bandung (yang berisi tentang kejadian Bandung Lautan Api), serta peta Bandung Lautan Api Heritage Trail yang menunjukkan lokasi masing-masing stilasi. Di atas setiap stilasi terdapat replika bunga atrakomala yang menjadi simbol kota Bandung sebagai kota kembang.
Stilasi yang pertama berada di kawasan Dago, Jl. Ir. H. Juanda-Sultan Agung. Stilasi ini berada di depan gedung BTPN yang dulunya merupakan kantor berita Jepang, Domei, yang ada dari tahun 1937. Di kantor berita inilah teks proklamasi dibacakan oleh rakyat Bandung.
Stilasi kedua berada di persimpangan Jl. Braga dan Jl. Naripan, Gedung yang dahulu bernama Gedung Denis ini merupakan tempat para pejuang Bandung pada Oktober 1945 melakukan perobekan bendera Belanda, Sekarang dipakai sebagai gedung Bank Jabar.
Stilasi ketiga berada di Jl. Asia Afrika, tepatnya di Gedung Asuransi Jiwasrasya, dulunya, ini merupakan markas resimen 8 yang dibangun pada 1922, disebut juga Gedung NILMIJ, sebelah utara alun-alun.
Stilasi 4 berada di sebuh rumah yang terletak di Jl Simpang. Di tempat inilah dilakukan perumusan serta diambilnya keputusan pembumihangusan kota Bandung. Perintah untuk meninggalkan kota Bandung pun dikomandoi dari rumah ini. Rumah tersebut kini dijadikan tempat tinggal dan masih dalam bentuk aslinya.
Stilasi kelima berada di Jl Otto Iskandardinata - Jl Kautamaan Istri, dijadikan sebagai dapur umum, dan sekarang SD Dewi Sartika.
Stilasi keenam berada di Jl. Dewi Sartika, merupakan markas dan tempat tinggal kolonel A. H. Nasution, sekarang pabrik, di sebelah hotel Dewi Sartika.
Stilasi ketujuh berada di persimpangan Jalan Lengkong Tengah dan Jalan Lengkong Dalam. Tempat ini merupakan tempat tinggal Indo Belanda, peta dan penjelasan pada stilasi ini sudah rusak/hilang.
Stilasi kedelapan berada di Jalan Jembatan baru yang merupakan salah satu garis pertahanan saat pertempuran Di tempat ini para pejuang bertahan melawan penjajahan dari pkl. 08.00-14.00 WIB.
Stilasi yang kesembilan berada di SD ASMI, Jalan Asmi. Bangunan utama gedung tidak banyak mengalami perubahan. Tempat ini digunakan sebagai markas pemuda pejuang, Pesindo dan BBRI sebelum terjadinya peristiwa Bandung Lautan Api.
Stilasi kesepuluh dan terakhir berada di depan sebuah gereja yang terletak di Jl. M. Toha. Gereja ini dahulu merupakan gedung pemancar NIROM yang digunakan untuk menyebarluaskan proklamsi kemerdekaan ke seluruh Indonesia dan dunia.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |