|
|
|
|
Wayang Si Ronda Tanggal 22 Oct 2019 oleh Abdul Aziz. |
CATATAN SENI BUDAYA BETAWI
MENGHIDUPKAN KEMBALI DAN MELESTARIKAN KEBUDAYAAN WAYANG SI RONDA ASLI BETAWI
Mella Ekawati dan Sasmita Arya Puspaningrum SMA NEGERI 90 JAKARTA ekawatimella@gmail.com
Indonesia adalah Negara kepulauan yang terbesar di Dunia yang terdiri dari 17.499 pulau dari Sabang hingga Merauke (AgusSubandrio, 2015). Sekitar 2.342 pulau telah berpenghuni (Sudirman Saad, 2007). Dengan banyaknya pulau yang ada di Indonesia juga mempengaruhi keanekaragaman yang ada di Indonesia, salah satunya adalah keanekaragaman Budaya.
Keragaman Budaya atau dalam bahasa inggris disebut “Cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Menurut KBBI, keanekaragaman budaya di maknai sebagai proses, cara atau pembuatan menjadikan banyak macam ragamnya tentang kebudayaan yang sudah berkembang. Hal ini dimaksudkan bahwa kehidupan bermasyarakat memiliki corak kehidupan yang beragam dengan latar belakang kesukuan, agama, maupun ras yang berbeda-beda.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk karena masyarakatnya terdiri atas kumpulan orang-orang atau kelompok-kelompok dengan ciri khas kesukuan yang memiliki beragam budaya dengan latar belakang suku bangsa yang berbeda (Widiastuti, 2013). Maka keragaman budaya yang ada di Indonesia merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Pada arus globalisasi yang semakin berkembang pesat diberbagai negara mulai ditemukannya teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi. Bagi Indonesia, proses globalisasi sangat berdampak pada pemikiran atau sistem nilai kehidupan di Indonesia (Nurhaidah, 2015). Terutama bagi keragaman budaya yang ada di Indonesia.
Salah satu dampak globalisasi terhadap keragaman budaya yaitu semakin mudahnya budaya barat masuk ke Indonesia melalui berbagai media, seperti internet, televisi, maupun media cetak. Ha lini membuktikan pada era globalisasi ini masyarakat Indonesia lebih tertarik mengikuti serta mempelajari budaya barat dibandingkan dengan budaya Indonesia itu sendiri (Nurhaidah, 2015). Salah satu keragaman budaya yang terkena dampak globalisasi adalah kebudayaan asli betawi yaitu Wayang si Ronda.
Maksud dari penelitian kami adalah untuk mengenalkan menjelaskan, menghidupkan, mengembangkan, mempopulerkan kembali kebudayaan Wayang si Ronda dan mengeksplorasi mengenai Seni Pertunjukan Wayang si Ronda sebagai sebuah kebudayaan betawi. Wayang si Ronda ini sedikit berbeda dari wayang pada umumnya. Dalam Wayang si Ronda ini, pengertian wayang bukanlah arti yang sebenarnya melainkan, teater rakyat.
Mengenai wayang si ronda ini ada sedikit perdebatan yaitu tentang awal terbentuknya. Ada yang menyatakan bahwa wayang si ronda merupakan bentuk degradasi dari lenong preman akan tetapi pembuktiannya secara ilmiah tidak bisa diungkapkan. Disebut wayang ronda karena bentuk pentasnya itu berkeliling atau berputar sehingga tidak ada entry, semua pemain bisa masuk dari mana saja. Wayang Si Ronda lebih menyerupai lenong preman. Tidak ada dokumentasi yang menjelaskan, mana yang lebih dulu ada, Wayang Si Ronda atau lenong preman. Perbedaan yang paling menonjol terletak pada tempat berpentas. Wayang Si Ronda berpentas diatas tanah. Sedangkan lenong preman berpentas diatas panggung yang sengaja dibuat. Dalam pentasnya, Wayang Si Ronda menampilkan lakon sehari hari dan lakon jago, yang dilengkapi humor dan nyanyian. Wayang Si Ronda pernah ada di daerah pinggiranJakarta dan sekitarnya seperti : Kelapa Dua, Depok, Parung, danTangerang.
(GERAKAN LITERASI INDONESIA)
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |