Ritual
Ritual
Ritual Kepulauan Bangka Belitung Kab Belitung
Upacara Maras Taun
- 30 April 2020

Maras Taun adalah upacara yang dilakukan petani sebagai rasa syukur kepada Allah SWT atas panen padi ladang. Upacara Maras Taun ini terkait erat dengan ladang berpindah yang dalam bahasa Belitongnya disebut ume. Untuk berladang atau berume, seseorang selalu berhubungan dengan dukun kampong. Peran dukun kampong dalam berume sangat besar. Mulai dari menentukan tempat sampai berakhirnya panen padi selalu melibatkan dukun kampong.

Ucapan rasa syukur ini juga mereka sampai kepada dukun kampong, karena peran dukun kampong sangat besar, mereka menghargainya dengan cara memberi hasil panennya berupa beras baru dari hasil panen. Besarnya pemberian setiap orang yang berladang ini tergantung pula pada hasil panen dan kesepakatan diantara mereka. Jika panen berhasil, tentunya pemberian kepada dukun kampong banyak juga. Begitu pula jika panen padi kurang berhasil, pemberian kepada dukun kampongpun akan sedikit berkurang. Tidak ada aturan yang baku, hanya kesepakatan diantara mereka yang berume. Pemberian ini sebagai suatu penghargaan kepada dukun kampong, karena dukun kampong tidak mempunyai penghasilan yang tetap. Sebagai rasa syukur lainnya, mereka mengadakan hiburan dengan cara mempertunjukkan kesenian daerah seperti: lesong batang/panjang, beripat/beregong, campak darat, dll.

Makna dan Nilai Maras Taun: • Nilai Religius Maras taun adalah ungkapan rasa syukur atas limpahan panen tahun ini dan berdoa agar tahun berikutnya bisa lebih baik, serta dibacakannya ayat-ayat suci Al Quran dan Salawat Nabi selama ritual maras taun. • Nilai Sosial Maras taun menjadi ajang mempererat silahturahmi antar warga setempat, saling membantu dan tolong menolong serta menjalin kebersamaan sesama warga. • Nilai Gotong Royong Adanya pencarian kayu bersama , lalu membuat panggung dan dapur dengan bersama-sama menunjukkan tingginya semangant gotong royong masyarakat. Ibu-ibu juga bersama-sama untuk memasak tanpa ada imbalan materi. • Nilai Seni Maras Taun juga mengandung nilai seni karena diiringi pula dengan berbagai penampilan dan pertunjukkan seni tradisional seperti campak, mulok dan beripat bereggong.

Jalannya upacara Maras Taun: Biasanya perayaan maras taun berlangsung 7 hari dengan hari terakhir sebagai puncak perayaan, dengan susunan kegiatan upacara maras taun, yaitu: • Pembentukan Panitia Masyarakat berkumpul untuk membentuk panitia yang terdiri dari panitia pengarah, panitia pelaksana dan seksi-seksi sesuai kebutuhan. • Penebangan Kayu Kegiatan ini dilakukan oleh sebagian masyarakat yang sudah ditunjuk dengan restu dukun kampung. Kayu digunakan untuk membuat panggung beregong, bangsal dapur untuk memasak dan kebutuhan kayu bakar. • Pembuatan Panggung dan Tenda Setelah kayu dan akar berebat didapat, mulailah panggung beregong dibuat untuk nanti pementasan beripat beregong yang diiringi alat musik beregong berupa kelinang dan gong. Kemudian pembuatan bangsal dapur untuk memasak. Pembuatan panggung dan dapur ini biasanya sehari semalam dan malam harinya tinggal menghiasi. • Pencaharian Dana Dari Masyarakat. Dana pelaksanaan maras taun diambil dari sumbangan masyarakat yang jumlahnya sudah disepakati saat pertemuan awal. Dana dikumpulkan oleh Ketua RT setempat dan biasanya jarang ada yang keberatan. Jikapun ada yang tidak ikut menyumbang, maka akan dikucilkan masyarakat. • Selamatan Acara ini dilaksanakan sehari sebelum acara puncak yang dihadiri oleh tokoh adat, agama, masyarakat dan panitia. Acaranya setelah Shalat Isya dengan Susunan acara (1) Pembukaan (2) Pembacaan do’a (3) makan bersama (4) Nyucor Air Sembilan yang dilakukan oleh dukun kampung dengan menyucurkan air dalam botol dibatas-batas desa sebelum pukul 24.00 dengan tujuan agar masyarakat setempat selamat dari segala gangguan yang tidak diinginkan. • Pelaksanaan. Acara puncak maras taun terdiri atas pembukaan, sambutan ketua kampung, do’a dan ritual . Dalam acara ini disiapkan ketupat atau lepat empat buah, irisan daun neruse dan daun ati-ati, tepung tawar, serta air. Setelah do’a dukun kampong akan memberikan wejangan berupa (1) selama 3 hari tidak usah pergi ke hutan (2) Masyarakat lebih giat beribadah (3) Masyarakat tidak berkelahi, termasuk kriminal lainnya (4) Masyarakat tidak berjudi dan minuman memabukkan , dan (5) Antar masyarakat tidak mengganggu warga lainnya.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline