Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan
Kesenian Laga Jawa Barat Bekasi
Ujangan Kesenian dari Bekasi
- 16 Maret 2020

Bekasi pada dasarnya merupakan daerah urban yang di mana percampuran budaya dari Sunda dan Betawi. Di awali dengan budaya dari Sunda, masyarakat Bekasi sudah mengenal terlebih dahulu kesenian khas Sunda. Bisa disimpulkan bahwa Bekasi merupakan daerah yang berbudaya, namun dengan berjalannya waktu budaya-budaya yang dulu mengental kini mulai pudar. Penyebabnya terjadi karena berbagai macam faktor seperti kurangnya minat dari generasi muda, sedikitnya budayawan dan seniman yang mengasosiasi untuk melestarikan ke masyarakat, daerah Kota Bekasi yang letaknya dekat dengan kota metropolitan seperti Kota Jakarta yang membawa arus modernisasi dan memberi dampak ke daerah sekitar seperti masyarakat Kota Bekasi, masuknya budaya asing yang lebih diminati oleh generasi muda. Namun tidak sedikit budaya yang telah lama ada tetap eksis di masyarakat. Di beberapa sanggar dan tempat kesenian tertentu, seperti kesenian ujungan yang telah lama ada dan masih dilestarikan sampai sekarang. Kesenian Ujungan merupakan kesenian dari budaya khas Sunda, selain di Bekasi, kesenian ini juga dikenal oleh beberapa daerah dengan keunikannya masing-masing, seperti Banyumas, Majalengka, Cirebon, Tegal, Jombang, Probolinggo, dan lainnya. Kesenian Ujungan merupakan jenis ketangkasan bela diri yang berpadu dengan tiga jenis seni seperti seni musik (Sampyong), seni tari silat (Uncul), dan seni bela diri tongkat (Ujungan). Kesenian ini telah lama dipelajari, seperti tokoh Memoar Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat atau Herinneringen van Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat. Kesenian ujungan juga tercatat dalam buku berbahasa Sunda berjudul “Rasiah Priangan” karya Mas Kartadinata, terbitan balai poestaka tahun 1921. Walaupun kesenian ujungan juga ada di beberapa daerah, permainan dan aturan dari kesenian ini memiliki inti yang sama; dua orang pemain yang berlaga dengan menggunakan alat pemukul berupa kayu rotan yang berukuran panjang sekitar 30 CM, dengan sasaran pukulannya adalah kaki. Di daerah Babelan, Bekasi membatasi aturan dengan memukul dari dengkul ke bawah, sedangkan daerah lain memperbolehkan untuk memukul dari pusar ke bawah. Ujungan, biasa ditampilkan dalam rangka merayakan pesta panen. Karena itu, pertarungan dilakukan ditengah sawah yang sudah dipanen. Sementara, lokasi aksi permainan ini membutuhkan tempat berukuran 3 x 4 meter persegi. Namun untuk di beberapa daerah seperti Probolinggo dan Banyumas Ujangan menjadi upacara ritual yang sakral untuk memanggil hujan. Dalam Kesenian ujangan yang resmi terdapat tokoh yang dikenal dengan sebutan bobotoh sebagai wasit yang mengatur berjalannnya kesenian ujungan, serta pada keberlangsungan aksi ujangan dilakukan pada malam hari di mana sinar bulan dirasa cukup. Pertandingan ini dimulai ketika bobotah atau wasit mempersikahkan salah satu jawara untuk memasuki area gelanggang yang merupakan arena bertarung ujangan. Pemain atau jawara yang sudah memasuki arena kemudian melakukan tarian kesenian yang disebut tari uncul yang mirip ibing silat dan diiringi oleh kesenian musik perkusi yang dikenal dengan sampyong yang berbentuk gambang sederhana teridir dari 7 bilah kayu, tok tok atau kentungan terbuat dari bambu dan kecrek yang terbuat dari logam. Ujungan merupakan kesenian bela diri yang berkembang di Bekasi. Kata ujungan berasal dari Bahasa Sunda yaitu jung berarti dari lutut ke bawah. Lalu, berkembang menjadi ujung yang artinya kaki. Beberapa tokoh mengatakan bahwa ujungan berasal dari kata ujung (bongkot, bahasa dialek Bekasi), yaitu baik ujung rotan maupun ujung kaki. Ujangan sudah mulai langka untuk dijumpai, karena memang kesenian yang membutuhkan kejadian tertentu untuk diselenggarakan. Dan juga para seniman yang kini makin sedikit. Oleh karena itu kita sebagai pemuda dan generasi muda harus mendukung setidaknya mengapresiasi dan ikut menyaksikan serta menyebarluaskan.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline