Ritual
Ritual
Tradisi Pemakaman Jawa Timur Nganjuk
TRADISI PEMAKAMAN MUSLIM DI JAWA
- 4 Mei 2023 - direvisi ke 3 oleh Haha_evinacahyani_21 pada 4 Mei 2023

Pemakaman merupakan bagian dari proses berduka dan meratapi kematian seseorang. Dalam pemakaman itu terdapat serangkaian prosesi yang sudah menjadi tradisi di setiap pemakaman. Tradisi pemakaman umumnya berbentuk suatu rangkaian kegiatan atau upacara yang dilakukan untuk mempersiapkan, menyucikan, dan menguburkan jenazah seseorang yang telah meninggal dunia. Tradisi pemakaman berbeda-beda tergantung pada agama, budaya, dan adat istiadat di suatu daerah atau negara. Sebagai contoh yaitu pemakaman muslim di Jawa. Tradisi adat pemakaman muslim di Jawa memiliki beberapa keunikan dan sarat akan nilai serta makna yang perlu dipahami khususnya bagi anak muda saat ini.

Di daerah Jawa, setelah pengumuman kematian diumumkan, warga umumnya datang melayat memberikan santunan duka kepada keluarga yang ditinggalkan. Santunan duka ini berupa beras, uang, atau bahan makanan seperti mie, dsb. Menurut Sholikhin (2010), beras atau bahan makanan diberikan sebagai bentuk dukungan moral bagi keluarga/pihak yang ditinggalkan karena setelah diberikan, beras tsb. kemudian dimasak dan disuguhkan kepada keluarga dan orang yang bertakziah. Adapun proses pemakaman umat muslim secara singkat diawali dengan mensucikan jenazah, mensholati, dan menguburkan jenazah dalam liang lahat menghadap ke arah kiblat.

Namun, terdapat upacara tradisi kematian yang masih dilangsungkan masyarakat Jawa hingga kini yaitu brobosan. Brobosan berarti menerobos, yaitu jalan bergantian sebanyak tiga kali di bawah keranda atau peti jenazah yang sedang diangkat. Brobosan dilakukan setelah keranda jenazah dikeluarkan dari dalam rumah menuju tengah halaman. Menurut warga di Jawa Timur sendiri, prosesi ini dilakukan oleh anak dan cucu sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua mereka yang telah meninggal dunia. Prosesi tersebut sebelumnya diawali dengan perwakilan permintaan maaf oleh keluarga bila semasa hidup sang jenazah pernah memiliki salah serta memastikan bahwa beliau tidak memiliki hutang baik uang ataupun janji.

Di beberapa daerah di Jawa, terutama di daerah pedesaan, ada pula tradisi menggelar upacara kirab jenazah sebelum dilakukan pemakaman. Upacara ini melibatkan para tetangga dan kerabat yang mengiringi jenazah dari rumah almarhum ke tempat pemakaman dengan cara berjalan kaki sambil membawa bendera kuning/putih dan membaca doa/tauhid.

Tradisi pemakaman di Jawa tidak hanya berhenti di sana. Pasca menguburkan jenazah, keluarga akan melaksanakan tahlilan selama tujuh hari berturut-turut. Tahlilan adalah acara berdoa bersama dan membaca Al-Quran untuk mendoakan almarhum. Menurut kepercayaan warga, hal tersebut dilakukan karena arwah seseorang yang sudah meninggal masih berada di rumah. Dengan demikian, keluarga hendaknya diharapkan tidak jauh-jauh dari rumah dan mendoakan beliau. Tradisi kenduri pun secara khusus dilaksanakan pada hari ke-3, 7, 40, 100, atau 1000 setelah kematian serta setiap satu tahun kematian (disebut mendak) untuk mengirim doa diikuti dengan makan bersama dan pembagian nasi berkat.

Secara keseluruhan, tradisi pemakaman Muslim di Jawa merupakan bagian penting dari budaya dan identitas Jawa yang sangat kaya. Melalui tradisi ini, nilai-nilai seperti kebersamaan, penghormatan, dan rasa sosial dapat terus dijaga dan dilestarikan.

REFERENSI Sholikhin, M. (2010). Ritual dan Tradisi Islam Jawa: Ritual-ritual dan tradisi-tradisi tentang kehamilan, kelahiran, pernikahan, dan kematian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Islam Jawa. Penerbit Narasi.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline