×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Provinsi

Jawa Barat

tradisi panjang jimat keraton cirebon

Tanggal 16 Mar 2020 oleh Gilang yudha kusuma .

Tradisi Panjang Jimat Keraton Cirebon

Prosesi Muludan yang dilaksanakan secara bersamaan setiap 12 Rabiul awal tahun Hijriyah itu disebut Tradisi Panjang Jimat. Namun, ketiga Keraton tetap melaksanakannya dengan sejarah dan tatacara masing-masing. Yang jelas, biasanya di alun-alun Keraton Kasepuhan sebelum acara puncak sudah diramaikan oleh pasar rakyat. Muludan merupakan peristiwa penting sebagai bentuk ekspresi dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Di Cirebon yang memiliki 3 kesultanan, Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, dan Keraton Kacirebonan, Muludan diartikan juga sebagai cara dalam mengingat jejak para leluhur. Berguru dan memaknai ketauladanan Nabi, Wali, dan Para Sultan terdahulu.

Prosesi Muludan yang dilaksanakan secara bersamaan setiap 12 Rabiul Awal Hijriyah itu disebut Tradisi Panjang Jimat. Namun, ketiga Keraton tetap melaksanakannya dengan sejarah dan tatacara masing-masing. Yang jelas, biasanya di alun-alun Keraton Kasepuhan sebelum acara puncak sudah diramaikan oleh pasar rakyat. Sementara prosesi Panjang Jimat di tiga keraton terhitung aktif selama satu minggu. Semua persiapan dan pekerjaan dilakukan masyarakat secara sukarela dan turun temurun. Tradisi Panjang Jimat memiliki kekuatan menghadirkan orang untuk berada dalam satu ruang publik. Ruang terjadinya interaksi sosial sehingga masyarakat bisa bersilaturahim langsung dengan sultan. Peristiwa Muludan pun berada dalam waktu yang sakral yang diyakini kalau doa memiliki kekuatan tersendiri. Maka, berbondong-bondonglah masyarakat datang untuk memanjatkan doa, berzikir penuh dengan keyakinan dan semangat hidup. Doa, keyakinan, dan harapan yang menjadi kekuatan hidup.

Sementara itu, kehadiran pengunjung dari berbagai wilayah memberi peluang untuk gelar dagangan di pasar rakyat yang berlangsung hampir satu bulan. Akhirnya pasar tidak hanya menjadi tempat berputarnya uang dalam proses jual beli, tetapi juga menjadi ruang interaksi para pengunjung berbagai usia. Hal ini menunjukan, Muludan tidak hanya menjadi ruang sakral, tetapi juga sebagai ruang hiburan masyarakat. Hingga saatnya tiba, di Keraton Kasepuhan, sejumlah benda pusaka, termasuk piring serta perabotan dapur buatan Tiongkok dihiasi tulisan Arab berupa ajaran tauhid berbunyi Syahadat yang diyakini dibawa langsung oleh Sunan Gunung Jati serta benda bersejarah lainnya, diarak dari Bangsal Prebayaksa ke Langgar Agung Keraton untuk dibacakan Barzanji. Jimat sendiri merupakan akronim dari kata “diaji” dan “dirumat” yang artinya ajaran-ajaran Islam dipelajari dan diamalkan dengan mencontoh Nabi Muhammad SAW. Sebuah pesan simbolik untuk mempertahankan tauhid sepanjang hayat.

Di keraton Kanoman, Panjang Jimat digelar sekira pukul 21.00 WIB setelah sebelumnya dibunyikannya Gong Sekati (gamelan Sekaten). Ditandai dengan sembilan kali bunyi lonceng Gajah Mungkur yang berada di gerbang depan keraton. Tiupan pluit mengisyaratkan warga agar memberikan jalan bagi iring-iringan keluarga keraton yang diikuti abdi dalem menuju langgar alit berjarak sekitar 500 meter. Di Keraton Kacerbonan, Muludan di mulai dengan memandikan barang pusaka pada pagi hari dan malam harinya akan di kirab menuju masjid di samping keraton. Setelah iringa-iringan Panjang Jimat masuk kedalam masjid, akan dilaksanakan Marhabanan, Tawasulan, dan juga doa-doa bersama untuk kebaikan masyarakat.

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...