×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Tradisi, Ritual

Provinsi

Jawa Timur

Tradisi Methil: Manifestasi Rasa Syukur Petani di Kabupaten Ngawi

Tanggal 04 May 2023 oleh Haha_syifa_21 .

Dalam mengungkapkan rasa syukur, setiap orang memiliki cara masing-masing. Begitu pun dengan para petani di setiap daerah yang mempunyai caranya tersendiri dalam mencurahkan rasa syukurnya pada Tuhan dan alam. Berkaitan dengan hal tersebut, dikenal tradisi methil yang merupakan salah satu produk kebudayaan berupa ritual perwujudan rasa syukur petani atas hasil panen padi yang didapat.

Tradisi methil masih cukup banyak dijumpai di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, terutama di desa-desa di Kecamatan Sine, Widodaren, Ngrambe, Kasreman, dan lain-lain. Selain itu, pelaksanaan tradisi ini juga dapat ditemukan di beberapa wilayah di Magetan, Madiun, dan Karanganyar. Spesifiknya, prosesi methil ini akan dilakukan di sawah yang siap panen.

Banyak dari masyarakat yang masih melestarikan budaya ini karena ingin meminta keselamatan dan hasil panen yang melimpah, melestarikan warisan kearifan lokal, menghindari hal-hal buruk, serta masih mempercayai keberadaan Mbok Sri atau Dewi Sri (Septiana, 2013). Namun, seiring perkembangan zaman, pemaknaan terhadap tradisi methil juga berubah. Saat ini, methil juga dilakukan sebagai ajang silaturahmi dan ruang diskusi bagi petani untuk membahas solusi atas masalah-masalah yang mereka hadapi (Setyawan, 2022).

Pihak-pihak yang terlibat dalam tradisi ini adalah pemilik sawah dan para buruh tani yang bertugas memanen padi. Secara umum, hampir keseluruhan proses pelaksanaan tradisi methil akan dilaksanakan oleh pemilik sawah sendiri. Di sisi lain, tenaga panen biasanya hanya ikut berpartisipasi dalam melakukan bancaan atau doa bersama dan tentunya memanen padi.

Rangkaian proses pelaksanaan tradisi methil dilaksanakan sejak pagi hari atau bahkan beberapa hari sebelum panen padi dilakukan. Hal ini mengingat banyaknya hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari menyiapkan makanan untuk bancaan hingga pelaksanaan panen itu sendiri. Sedangkan untuk proses panen padi secara keseluruhan akan dilaksanakan sekitar pukul 9 pagi.

Lantas, bagaimana tahapan pelaksanaan methil itu? Menurut penuturan Ibu Mayang, pelaksanaan tradisi tersebut melewati beberapa tahapan. Pertama, pemilik sawah akan menyiapkan makanan untuk dibawa ke sawah. Kedua, sesampainya di sawah, pemilik sawah akan mengelilingi sebidang sawah yang akan di-pethil dan menandai setiap sudutnya dengan membuat simpul tali pada daun padi. Ketiga, pemilik sawah akan menaruh rumah-rumahan yang terbuat dari betek bambu di tengah sawah. Keempat, pemilik sawah akan memanen sedikit padi menggunakan ani-ani sebagai simbolisasi tradisi methil. Kelima, dilaksanakan bancaan atau memanjatkan doa sekaligus makan bersama yang dilakukan pemilik sawah dan para tenaga panen. Setelah kelima tahapan ini selesai, barulah dilakukan panen seperti biasa.

Referensi: Hasil wawancara penulis dengan Ibu Mayang (Ngawi, 31 April 2023)

Septiana, I. (2013). Tradisi Methil sebagai Salah Satu Warisan Kearifan Lokal di Desa Karangmalang Kecamatan Kasreman Kabupaten Ngawi (Studi Fenomenologi Masyarakat Desa Karangmalang Mengenai Tradisi Methil). (Skripsi Sarjana, Universitas Sebelas Maret). https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/31039/

Setyawan, D. (2022). Tradisi Methil, Sarana Sosialisasi Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan di Ngawi. Diakses pada 17 April 2023, dari https://suara.ngawikab.go.id/2022/10/31/tradisi-methil-sarana-sosialisasi-pertanian-ramah-lingkungan-berkelanjutan-di-ngawi/

Gambar 1.1 Sawah
Gambar 1.2 Makanan yang disajikan saat tradisi methil

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...