TTopengopengopengopenpeTTopengoTTTopengopengopengopenpeTTopengoTTTopengopengopengopenpeTTopengoTppTTopengopengopengopenpeTTopengoTpp MediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMediaMedia SosiSosiSosialalSosiSosiSosialalSosialalSosialal
Kategori
Topeng Blantek, sebuah seni pertunjukan yang merupakan media sosial masyarakat Betawi. Media sosial yang berlandaskan nilai-nilai sekaligus menjadi sarana apreasiasi masyarakat. Hal-hal yang diungkapkan pada publik berisikan kepedulian dan kritik sosial, menjadi bagian dari nilai sosial dalam Topeng Blantek. Seni pertunjukan Betawi ini antara lain memiliki fungsi sebagai sarana informasi masyarakat dalam aspek-aspek kebudayaan yang berisi tentang sejarah dan aktivitas masyarakat Betawi.
Pada latihan adegan atau peran menunjukkan setiap pemain harus memiliki keterampilan. Jadi pementasan Topeng Blantek merupakan media bagi para pemain untuk menunjukkan kemampuan atau keahlian dalam bermain. Keterampilan yang dimiliki oleh setiap pemain yang tergabung dalam sanggar seni Topeng Blantek, menandakan adanya sebuah keterampilan dalam kelompok.
Panggung merupakan sebuah media dalam melakukan pementasan. Pada Topeng Blantek, panggung adalah sarana dan prasarana pementasan. Pementasan Topeng Blantek juga dapat memakai karpet lebar sebagai latar tempat untuk mengganti panggung. Seni Topeng Blantek menjadi sebuah media sosial untuk semua kalangan masyarakat. Media yang memberikan pesan pada para penonoton. Seni Topeng Blantek sebagal media sosialisasi menyampaikan pesan melalui isi cerita melalui sebuah teater. Seni Topeng Blantek merupakan sebuah teater Betawi yang memerlukan persiapan-persiapan sebelum tampil.
Proses sosialisasi yang dilakukan oleh pemain dengan cara menampilkan cerita yang ingin disampaikan pada masyarakat. Hal tersebut menunjukan proses sosialisasi terwujud melalui adanya hubungan komunikasi melalui perilaku terbuka dari peran seniman dan pemain Topeng Blantek itu sendiri. Perilaku terbuka dalam hal ini ditunjukkan dengan gerakan-gerakan dan adegan yang ditampilkan seni Topeng Blantek. Para pemain Topeng Blantek memberikan beberapa aspek yang perlu diperhatikan oleh para penonton. Aspek-aspek tersebut adalah kemampuan yang merupakan sebuah keterampilan, sumber ilmu pengetahuan, baik bersifat tentang seni budaya ataupun umum, serta nilai-nilai universal yang menjadi sebuah tuntunan, tidak hanya tontonan. (Abdul Azis)
Laman
Tautan
RekanRekanRekanReRekakaRekanRekanRekanRekaRekanRekanRekanRekaRekanRekanRekanReka
Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...
Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...
Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati