×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

Jawa Barat

Asal Daerah

sumedang

tahu sumeedang

Tanggal 04 Aug 2014 oleh Yulius Dwi Kristian.

 

Gurihnya Tahu Khas Sumedang

Bila mendengar kata Sumedang pasti hal yang pertama kita ingat adalah Tahu nya . Anggapan itu memang tidak salah karena disana memang sangat mudah menemui tahu ini .  Tahu Sumedang memiliki ciri khas kulit luarnya yang berbintik-bintik dan rasa yang gurih, perpaduan kulit tahu yang kering dan bagian dalam yang agak basah. Tidak hanya rasanya yang enak namun tahu ini memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga sangat bagus untuk tubuh. Dalam pembuatan tahu Sumedang tidak diperlukan pengawet seperti pada pembuatan tahu putih, ini karena tahu Sumedang sudah digoreng sehingga daya tahannya lebih lama.

Bagi yang ingin membuat sendiri berikut ini resepnya

Bahan :
- Kacang Kedelai 100 kg
- Air 4000 liter
- Larutan biang 350 liter
- Minyak Goreng 20-25 kg

Bumbu
- kemiri
- bawang putih
- garam yang dihaluskan dan dilarutkan dalam air rendaman tahu mentah siap goreng.

Cara Pembuatan

Pembuatan sari kedelai.

1. Bersihkan kedelai dari kotoran atau benda asing seperti kerikil, pasir, kedelai pecah, berjamur, berlubang, dan busuk.
2. Rendam dalam air dengan perbandingan 1 : 2 selama 3-5 jam atau cukup 1-2 jam bila digunakan air hangat dengan suhu 550 C, jangan lebih, tahu akan berkurang rendemennya karena protein menggumpal.
3. Bersihkan kedelai hasil rendaman dengan air, tiriskan.
4. Giling kedelai sampai berbentuk bubur sambil ditambah air sedikit demi sedikit. Tampung dalam wadah anti-karat.
5. Masukan bubur kedelai kedalam air yang panas atau mendidih sambil terus dipanaskan.
6. Aduk, siram air dingin sekitar 3 liter, atau tambahkan minyak goreng sisa sebanyak 0,5 liter untuk mengatasi timbulnya busa. Masak atau rebus bubur kedelai sampai matang atau sampai bubur kedelai berwarna kuning pucat.
7. Angkat dan saring bubur kedelai. Proses penyaringan dibantu dengan penambahan air panas sekitar 100 liter per gilingan pada ampasnya hingga diperoleh air penyaringan jernih.

Penggumpalan dan pengendapan
1. Tambahkan larutan biang ke sari kedelai yang masih panas di dalam tempat penyaringan tahu sebanyak 35 liter per gilingan.
2. Aduk rata dengan arah yng tetap sampai terbentuk endapan atau menggumpal, biarkan gumpalan sari kedelai turun dan mengendap di dasar tempat penyaringan tahu selama 5-15 menit.
3. Pisahkan gumpalan sari kedelai di dasar tempat penyaringan dari cairan sisa penggumpalan. Caranya ayakan bambu yng dilpisi kain saring dibenamkan, selanjutnya ambil cairan dengan gayung.
4. Tampung sebagian cairan sisa dalam tempat anti-karat untuk digunakan sebagai larutan biang.

Percetakan dan Pengepresan
1. Hancurkan gumpalan sari kedelai dengan cara diaduk searah perlahan-lahan dalam tempat penyaringan. Masukan gumpalannya kedalam cetakan yang beralaskan kain saring halus.
2. Tutup bagian atas permukaan sari tahu dengan kain saring, lalu letakkan papan penutup serta pemberat di atasnya. Biarkan selama 10-15 menit sampai gumpalan memadat dan air sisanya keluar dan menetes melalui lubang cetakan.

Pemotongan dan Penggorengan
1. Angkat tahu dari cetakan bila tahu telah padat, cirinya air yang menetes dari cetakan sedikit.
2. Letakkan tahu di rak bambu sambil dibalik permukaannya.
3. Potong tahu setelah memadat betul sesuai selera. Tahu padat cirinya bila dipegang keras dan dingin.
4. Rendam potongan tahu mentah dengan raknya kedalam bak rendaman berisi larutan bumbu selama 5-10 menit. Angkat dan tiriskan.
5. Goreng tahu setelah airnya tiris. Penggorengan menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak dengan api yang besar. Masukan tahu jika minyak gorengnya sudah betul-betul panas.
6. Simpan tahu goreng di rak-rak sampai dingin, kemudian kemas dalam keranjang bambu.

Cara Menggoreng Tahu :

1. Pilih tahu yang kualitasnya bagus
2. Minyak untuk menggoreng harus banyak dan sampai mengambang . Saat minyak sudah mendidih masukan tahu
3. Saat pinggiran tahu sudah agak menguning ,balik tahunya dengan serok yang besar.
4. Saat tahu sudah mengembang aduk perlahan
5. Jika sudah berwarna kecoklatan , angkat dan tiriskan.

Sumber Foto : rajarasa.com

 

DISKUSI


TERBARU


Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

Refleksi Realit...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Refleksi Keraton Yogyakarta Melalui Perspektif Sosiologis

Manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Adanya manusia menjadi penyebab munculnya kebudayaan. Kebudayaan sangat penting dalam k...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...