|
|
|
|
Sego Berkat Wonogiri Bukan Sekedar Makanan Biasa Tanggal 29 Apr 2023 oleh Haha_tatiana_21 . Revisi 5 oleh Haha_tatiana_21 pada 04 May 2023. |
Sego berkat merupakan makanan ndeso yang saat ini mulai populer dalam dunia kuliner. Dalam sejarahnya, diberi nama sego berkat karena hanya disajikan saat ada acara hajatan atau syukuran. Di setiap acara tersebut selalu diiringi doa sebagai bentuk syukur. Sego berarti nasi dan berkat berasal dari Bahasa Arab (barakat) yang berarti kebaikan yang akan terus bertambah. Jadi, setiap acara hajatan memberikan sego berkat sebagai tanda agar doa selama acara dikabulkan, agar saling mendoakan satu sama lain, dan sekaligus sebagai bentuk terima kasih.
Berbeda wilayah, berbeda pula cara penyajian dan macam dari sego berkat. Salah satu yang menjadi daya tarik dari sego berkat khas Wonogiri adalah makanan yang idealnya berisi bihun, semur daging, oseng lombok, dan serundeng yang kemudian dibungkus dengan daun jati. Sehingga ada pula yang menyebutnya dengan sego berkat godong jati. Selain karena daun jati mudah ditemukan di Wonogiri, nasi yang dibungkus daun jati akan memberikan aroma sedap menggugah selera.
Dari berbagai cerita yang ada, pasalnya sego berkat ini sudah ada sejak dua abad yang lalu. Wow, kok bisa gitu? Dilansir dari Solopos.com, salah satu dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma, Heri Priyatmoko menjelaskan bahwa sejarah sego berkat tertuang dalam Serat Centhini (1818-1823).
Uniknya lagi, terdapat filosofi dibalik sebungkus sego berkat ini. Filosofinya adalah sego berkat akan memberikan kebaikan dan keberkahan terus menerus baik bagi yang menerimanya maupun yang memberikannya. Sego berkat ini juga menjadi simbol solidaritas masyarakatnya sebagai implementasi dari nilai hasthalaku yang berarti 8 nilai tingkah laku yang harus dipegang dan dilakukan banyak orang. Nilai-nilai tersebut meliputi:
Mengapa disebut sebagai simbol solidaritas? Acara syukuran atau hajatan ini terdiri dari pemilik acara (gawe), tamu, dan yang membantu (rewang). Biasanya rewang berlangsung bukan hanya sehari dua hari saja, tetapi bisa sampai seminggu. Rewang ini biasanya dilakukan oleh para tetangga yang punya acara. Mereka saling bahu membahu meluangkan waktu dan tenaga bagi tetangganya yang punya acara tersebut.
Dari sego berkat yang kelihatannya hanya makanan sederhana, ternyata banyak filosofi dan nilai yang melekat. Sambil merasakan kenikmatannya sekaligus bisa menikmati nilai yang terkandung dalam sego berkat tersebut. Ditambah juga nilai-nilai tersebut perlu dijaga jangan sampai luntur.
REFERENSI
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |