ADA YANG BARU!
Program #SayembaraEnigma tengah hadir bagi kalian pecinta buku sains dan budaya! Kami mengundang para book enthusiast yang tertarik untuk ikut berpartisipasi dalam program #SayembaraEnigma dengan mengikuti langkah-langkah dan peraturan sebagai berikut.
LATAR BELAKANG
Tentang Enigma
Menelaah, menelusuri, dan mendalami hakikat kepulauan nusantara merupakan serangkaian ikhtiar manusia Indonesia untuk mengenal jati dirinya lebih jauh. Keindahan dan kekayaan ragam budaya di kepulauan nusantara menyimpan enigma (teka-teki, kode-kode) yang melimpah.
Hokky Situngkir, Bapak Kompleksitas Indonesia yang juga merupakan Presiden Bandung Fe Institute mencoba mengungkap kode-kode yang terkandung dalam beragam warisan nenek moyang nusantara dengan menggunakan geometri fraktal sebagai “pisau analisis” utama.
Hokky menganalisa kode-kode yang terkandung dalam sistem pemerintahan kerajaan, arsitektur, lagu tradisional, kuliner, kalender, hingga batik. Dengan kode-kode tersebut, setiap orang Indonesia dari berbagai daerah bukan hanya bisa mengenal budayanya secara mendalam, tetapi bisa melihat keterikatan dan kekerabatan mereka satu sama lain. Dari beragam warisan tersebut, kita bisa mengetahui berbagai latar belakang pembentuk identitas masyarakat setiap daerah.
Hasil riset dan telaah kode-kode ragam budaya Nusantara yang telah dilakukan Hokky Situngkir dikemas dengan bahasa yang ringan dan santai bersama dengan tim penulis (Kurnia Effendi, Sari Novita, Siti Wulandari, Bunga Indrawati Sekaton dan Vande Leonardo) dalam buku “Enigma Pusaka di Kepulauan Indonesia: Jejak Ilmu Pengetahuan dalam Khazanah Budaya Nusantara” yang terbit pada September 2023 dan secara resmi diluncurkan pada helatan Balige Writers Festival, bertepatan dengan Perayaan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2023.
Semangat Sumpah Pemuda sebagai tonggak awal perjuangan bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan turut menyulut semangat diseminasi buku “Enigma Pusaka Indonesia” untuk menyatukan bangsa melalui telaah riset kekerabatan yang terjalin antar suku dan kelompok kebudayaan berdasarkan keberagaman Nusantara yang kita miliki. Publik akan diajak untuk berdecak kagum bersama dan mengambil inspirasi dari bagaimana wawasan adiluhung dahulu kala dapat menjawab berbagai tantangan sosial di masa depan.
BRIEF SAYEMBARA
Berikut adalah hal-hal yang menjadi brief dari Sayembara 3 Menit Resensi Enigma:
SYARAT DAN KETENTUAN UMUM
PENDAFTARAN, UNGGAH, DAN PENGUMPULAN KARYA
PENILAIAN DAN PENJURIAN
PERIODE SAYEMBARA
PENGUMUMAN PEMENANG
Seluruh pemenang akan diumumkan pada akun TikTok dan Instagram Budaya Indonesia. Panitia akan menghubungi pemenang untuk pengiriman hadiah.
PENGHARGAAN
Catatan:
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja