Produk Arsitektur
Produk Arsitektur
Rumah Adat Sumatera Utara Batak Pakpak
Rumah Jojong
- 20 April 2023 - direvisi ke 4 oleh Hokker pada 20 April 2023

Rumah Jojong.

Jojong berarti menara rumah. Rumah Jojong maksudnya adalah rumah yang menggunakan menara. Menara ini ditempatkan ditengah-tengah bubungan atap rumah yang melengkung. Sedangkan kedua ujung bubungan diberi hiasan tanduk kerbau. Sebuah mahkota ditempatkan pada bagian teratas dari menara. Jenis rumah inilah yang dinamakan rumah adat, dan yang berhak menempati rumah ini adalah raja dan keluarga dekatnya.

Sebuah Rumah Adat masyarakat Pakpak memperlihatkan bagian-bagian bangunan dan hiasan luar, antara lain sebagai berikut.

  • Tanduk Kerbau;
  • Susuk Mpinat;
  • Dilah Paying;
  • Gajah Dompak;
  • Jengger;
  • Empat Bengbeng Hari;
  • Melmelen Bonggar;
  • Tarum;
  • Nderpih;
  • Melmelen;
  • Pandak/Tiang Binangan;
  • Ardan;
  • Tabal Melmelen; dan
  • Rancang

Adapun gambaran umum dari Rumah Adat Sopo Jojong adalah antara lain sebagai berikut.

  1. Ditengah-tengah ruangan dibuat dapur, dan tiap-tiap kelompok mempunyai tungkunya sendiri. Sejajar dengan tungku di sebelah atas dibuat para-para yang dapat dipergunakan sebagai tempat menyalai padi atau benda-benda basah lainnya. Tiap-tiap keluarga menggantungkan batang kayu yang ada cangkoknya sebagai tempat untuk menyangkutkan tempat air (kiong).
  2. Batas pemisah antar satu kelompok dengan kelompok lainnya dibuat dinding tikar yang disebut dabuhan. Memang demikian halnya, pada waktu siang hari tikar itu dinaikkan dan jika malam hari diturunkan.
  3. Khusus untuk raja tempatnya agak tinggi jika dibandingkan dengan keluarga yang lain. Tempat raja tersebut disebut papan si medem berbentuk balai-balai dan di dindingi dengan kain yang dinamakan tabir sintak. Tabir berarti dinding dan sintak berarti tarik.
  4. Ruangan sebelah bawah rumah disebut tongkaran. Di sini hewan ternak kecil (babi dan ayam) dibiarkan berkembang biak. Di samping itu dapat juga dipergunakan sebagai tempat menyimpan alat-alat pertanian.
  5. Pada bagian depan rumah di sebelah kiri dan kanan sebelum masuk kedalam rumah dibuat beranda yang dinamakan ture. Anak-anak gadis, ibu-ibu biasanya berkumpul disini sambil menganyam tikar atau sumpit. Kaum muda mudi mempergunakannya sebagai tempat bertamu.
  6. Loteng rumah disebut bonggar. Biasanya mayat seorang raja yang telah diawetkan disimpan disini. Hal ini dihubungkan dengan tradisi rakyat Pakpak, bahwa jenazah raja tidak dikuburkan melainkan disimpan baik-baik dan setahun sekali diadakan upacara pemujaan dengan berziarah ketempat tersebut. Untuk itu mereka menghidangkan sejenis tepung yang mereka makan bersama-sama dan ada pula yang sengaja dipersiapkan untuk ditaburkan ke atas tubuh mayat tersebut. Tepung pemujaan ini disebut Nditak.
  7. Menjorok agak ke dalam dari arah depan tongkaran rumah adat dibuat tangga. Jadi tangga bangunan tersebut berada dibawah rumah. Tangga rumah adat terdiri dari induk dan anaknya, sedangkan tangannya tidak ada. Sebagai ganti tangannya digantungkan sehelai rotan besar, sejajar dengan kepala ketika naik ke rumah. Gunanya sebagai pegangan agar jangan jatuh, rotan itu disebut balno.
  8. Sebagai dinding rumah adat dipasang melmelen yaitu sekeping kayu yang tebalnya lebih kurang 15 cm, lebarnya kira-kira 1 meter dan panjangnya melebihi ukuran rumah. Sedangkan melmelen balai lebih pendek dan tipis. Jika rumah adat itu dihuni oleh raja dan keluarga dekatnya, maka balai khusus dipergunakan sebagai tempat musyawarah, tempat bermalam tamu yang datang menghadap raja dan bagi kalangan muda disepakati sebagai tempat pertemuan sesamanya.

Sumber : https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=998

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
tes
Alat Musik Alat Musik
Bali

tes

avatar
Reog Dev
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline