×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Sulawesi Selatan

Asal Daerah

Makassar

Sammang Berguru kepada Syehk Yusuf

Tanggal 06 Jan 2021 oleh Sri sumarni.

Kisah seorang anak yang bernama Sammang, yang tinggal bersama Ibunya yang bernama Bulang, ketika itu Sammang, mengamuk karena makanan yang di sajikan Ibunya tidak di sukainya karena alakadarnya. Karena marah atas tingkah laku Samang, akhirnya Ibunya pun memukul kepala Samang dengan menggunakan sendok nasi kepala Samang pun mengeluarkan darah akhirnya Samang pun lari meninggalkan Ibunya seorang diri dan tidak perna terdengar kabar beritanya. Akhirnya Sammang pun, tumbuh besar dan menjadi seorang yang kaya raya, ketika itu Samang bertemu seorang Wanita cantik yang sedang mengadu nasib di tempat dimana Sammang tinggal, Sammang pun meminta agar Wanita itu mau tinggal di rumanya, karena tidak mempunyai tempat tinggal akhirnya Wanita itu pun tinggal bersama Sammang yang ketika itu telah merubah namanya menjadi Sarang, hari-hari di lalui bersama akhirnya Sammang dan Wanita itu pun saling jatuh cinta dan akhirnya mereka pun menikah hari demi hari mereka lalui hingga akhirnya Sammang menyuruh Istrinya itu untuk mencarikan kutunya dan tiba-tiba Istrinya terkejut melihat bekas luka yang ada di kepala Sammang, yang sama persis dengan luka yang ada di kepala anaknya Sammang.

Keesokan harinya Sammang pun bertanya kepada istrinya yang sedang duduk melamun, kamu kenapa? apa ada yang kurang dari semuah yang Aku berikan kepada mu atau kamu lagi ada masalah? Beri tahu Aku mungkin Aku bisa membantu mu. Mendengar perkataan Sammang, Wanita itu pun bertanya luka yang ada di kepala mu itu luka gara-gara apa? Samang pun menjawab ini luka ketika Aku masi kecil ketika itu Aku di pukul oleh Ibu ku. Samang pun bertanya kenapa apa ada yang salah dengan luka di kepala ku ini? Wanita itu pun menangis dan berkata; dulu Aku mempunyai seorang putra yang mempunyai luka sama persis dengan luka yang ada di kepala mu karena Aku pukul dan ketika itu usianya sepuluh tahun seumuran dengan kamu saat ini. Sammang pun terdiam sejenak, dan berkata; anak mu itu bernama siapa? Wanita itu pun menjawab; namanya Samang dan Aku ini adalah Ibu mu Bulang. Seakan tidak percaya Samang pun berkata andaikan kamu Ibu ku seharusnya kamu suda tua! Waniata itu pun menjawab Aku juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak menuakan ku.

Sammang pun berlari ke Gunung dan disana dia menagis terus-menerus seakan menyesali perbuatan yang telah di lakukannya, sambil berjalan terus menelusuri hutan dan akhirnya Sammang bertemu dengan seorang kakek tua yang sedang memasak Samang pun berhenti sejenak dan melanjutkan perjalanannya tanpa sepata kata pun kepada Kakek tua yang di temuinya, ketika dalam perjalanan Sammang pun dikejutkan dengan Kakek tua yang di temuinya tadi ternyata ada di hadapannya, Kakek itu pun bertanya kamu sedang mencari apa wahai anak muda, Sammang pun menjawab; Aku sedang mencari orang yang bisa memberikan Aku jaminan bahwasanya dosa yang telah Aku perbuat aka di ampuni Tuhan. Mendengar perkataan Sammang, Kakek itu pun bertanya dosa apa sekiranya yang telah kamu lakukan wahai anak muda, Sammang pun menceritakan dosa yang telah di perbuatnya bahwasanya dia telah menikahi Ibunya akan tetapi dia sendiri tidak mengetahuinya. Kakek itu pun menjawab; teruskanlah perjalanan mu itu hingga kamu menemukan sebuah balai-balai kecil di atas sana yang di tinggali oleh seorang Kakek. Sammang pun melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang di surukan Kakek itu, setiba di sana Sammang pun kaget melihat Kakek yang ada di atas balai-balai itu yang ternyata dia tidak lain adalah Kakek yang di temuinya tadi. Sammang pun bertanya kembali apakah dosa ku akan di ampuni Tuhan, Kakek itu pun menjawab; sebesar apa pun dosa mu jika kamu dengan sungguh-sungguh bertobat maka dosa mu itu akan di ampuninya. Sammang pun, bertanya bagaimana caranya? Kakek itu pun memberitahukan Samang, sebut kalimat ini hingga Kamu tidak bernapas lagi, Sammang bertanya kalimat apakah itu? Kakek itu pun menjawab; kalimat “ LAILAHA ILLALLAH”. Menurut Masyarakat Makassar, ketika itu Sammang berguruh kepada Syehk Yusuf, dan oleh karena itu pula asal mula adanya ajaran Halwatiah Sammang yang di ajarkan oleh Sammang setelah berguruh kepada Syehk Yusuf dan terkenal dengan Zikir yang di ajarkannya itu.

Sumber : http://haeruddin-kumpulanceritabugismakassar.blogspot.com/

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...