Mangilang tabu (kilang tebu tradisional) adalah proses pengolahan air tebu menjadi saka (gula merah). Kegiatan mangilang tabu, merupakan salah satu aktivitas turun temurun yang dijadikan sebagai sumber pendapatan sebagian masyarakat di Nagari Bukik Batabuah, tepatnya di lereng Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam. Pada mulanya, kegiatan mangilang dilakukan secara manual dengan menggunakan penggiling yang terbuat dari kayu dan digerakkan oleh kerbau yang terus berjalan membentuk lingkaran. Mata kerbau ditutup dengan menggunakan tempurung kelapa dan kain agar kerbau dapat terus bergerak. Proses ini akan menghasilkan air tebu untuk selanjutnya diolah menjadi saka nantinya. Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai memanfaatkan mesin kilang yang lebih praktis dan efisien untuk mempercepat pekerjaan agar dapat menghasilkan lebih banyak saka dari pada ketika menggunakan penggiling manual yang dibantu oleh tenaga kerbau. Pembuatan saka dilakukan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan, karena bergantung pada jumlah dan proses pengerjaannya. Ada pun proses mangilang tabu adalah sebagai berikut:
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang