|
|
|
|
Rebana Betawi; Sejarah dan Perkembangannya Tanggal 08 Jul 2020 oleh Aziz Blantek. |
MUSIK REBANA WARISAN BUDAYA NUSANTARA
Kalau secara musik bahwa rebana adalah salah satu warisan budaya Islam dan ada di seluruh masyarakat Nusantara yang menganut ajaran Islam. Namun yang menjadi perhatian dari sudut budaya bahwa kesenian ini memiliki gaya dan ciri.
"Semua hal tersebut mewakili budaya masyarakat sebagai penerus budaya warisan ini," ungkap Deni selaku Dosen Musik Etnik Institut Kesenian Jakarta kepada kampungsilat.com pada Rabu, 8 Juli 2020 di ruang kerjanya Kantor Institut Kesenian Jakarta.
Dijelaskannya bahwa bila dilihat secara esensi keilmuan makna nilai dan tujuan dari kesenian dapat di lihat dari dua sisi; 1. Nilai yang bertujuan ibadah, 2. Nilai dari sisi hiburan. Begitu secara umum tentang kesenian rebana.
"Membahas seni dan budaya tak terlepas dari konsep masyarakat sebagai pendukung budayanya," jelasnya.
REBANA ALAT DAKWAH ISLAM DI TANAH BETAWI
Membahas sejarah rebana dan budaya Islam yang ada dan tersebar di wilayah Nusantara sejalan dengan masuknya Islam di Nusatara. Namun, hal ikhwal kapan dimulai dan digunakan musik rebana di masing-masing wilayah setelah masyarakat setempat sudah menerima Islam dan menjalankan sesuai syaria't serta aqidah Islam.
"Seperti dalam acara-acara memperingati hari-hari besar Islam," tegasnya.
Menurutnya secara estimasi kapan awal rebana di Betawi kalau tidak salah ingat bahwa Betawi yang awalnya Batavia, dapat pengaruh Islam sejak Kerajaan/Kesultanan Banten memasuki beberapa wilayah dan menyebarkan ajaran Islam.
"Hal ini dapat dilihat secara titik awal wilayah Tanggerang sampai saat ini ada terdapat beberapa situs dan prasasti budaya," pungkasnya.
PERKEMBANGAN MUSIK REBANA DI TANAH BETAWI
Bila melihat serta mempelajari perjalanan dan perkembangan musik rebana yang hidup berkembang dapat dilihat secara perkembangan dan pertumbuhan masyarakat Betawi yang urban serta multi kultur.
"Perkembangan budaya seni khususnya musik rebana ditentukan oleh generasi zaman yang melakukan, karena masing-masing zaman generasi memiliki persepsi dan cara pandang yang berbeda terhadap seni," tuturnya.
Seni yang awalnya bersifat magis dan sakral, bisa saja pada generasi selanjutnya sudah mengalami degradasi nilai dan tujuan, seperti; lebih mementingkan nilai-nilai komersil, menjadi seni pertunjukan yang lebih mengutamakan tujuan untuk hiburan, yang bertujuan komersil hal ini yang lebih diutamakan.
"Akhirnya para seniman dan pelaku seni pada saat ini dituntut lebih kreatif untuk tujuan komersil," ujarnya.
Begitulah perjalanan sebuah kebudayaan musik yang hidup di tengah-tengah sebuah komunitas masyarakat, selalu akan berkembang sesuai dengan pola pikir dan kemampuan dari generasi yang menjalankan budaya musik sebagai pelaku dan juga pendukung budayanya.
"Kesimpulannya bahwa perkembangan musik rebana Betawi selalu mengikuti trend perkembangan sesuai selera masyarakat dan generasi sebagai pendukung budayanya," paparnya.
(Aziz)
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |