Tergolong sebagai tanaman liar dengan ukuran batang yang kurus. Warnanya kecokelatan, berdiameter tidak melebihi kepalan tangan orang dewasa. Tidak seperti pohon kelapa atau pepaya yang lurus menjulang ke atas.
Pohon Bajakah tumbuh membelit, menumpang tanaman lain, sekaligus menjulur dengan ranting daun di ketinggian. Bila sulit membayangkan seperti apa gambarannya, bisa menengok tanaman sirih yang juga berwatak menjulur dan membelit. Di dalam batang dan sulur tanaman yang konon hanya tumbuh di tanah gambut hutan pedalaman Borneo itu terkandung air dengan kadar berbeda beda sesuai kondisi dan ukuran. Hal itu bisa dibuktikan dengan mengiris atau mematahkannya. Air bening akan mengucur atau menetes seketika.
Dalam ajang World Invention Olympic (Wico) di Seoul Korea Selatan bulan Juli 2019 lalu, kayu Bajakah terbukti mampu mengobati penyakit kanker. Tiga siswa SMA Negeri 02 Palangkaraya Kalimantan Tengah yang membawanya ke ajang lomba, diganjar penghargaan Gold Award The Cancer Medicine from nature.
Jauh sebelum itu, nenek Yazid, salah satu siswa peserta lomba telah membuktikannya. Setelah rutin mengonsumsi ramuan kayu Bajakah selama sebulan, wanita yang divonis mengidap kanker payudara stadium 4 itu sembuh total. Uji laboratorium menyebut Bajakah mengandung 40 macam zat penyembuh kanker, yaitu Saponin, fenolik, steroid, terpenoid, dan tannin alkonoid.
Cara mengolahnya berdasarkan situs tribunnews.com adalah sebagai berikut
Lalu apakah hanya pohon Bajakah yang bisa menyembuhkan kanker?. Dari data “Kitab Resep Herbal” terbitan Penebar Swadaya (PS), Jakarta Timur ada sejumlah tanaman yang diresepkan sebagai obat penyakit kanker. Berikut diantaranya :
Sumber: jatimplus.id
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock ana...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang