Seperti telah tertanam nilai tersebut dalam norma,seperti telah menjadi cara pandang dalam berperilaku,sarepna ini memang sudah sangat akrab dengan anak – anak,gejala sosial ini saling berhubungan dengan hukum yang menghasilkan patokan/pedoman yang dijadikan dalam berperikelakuan dan bertindak tanduk dalam kehidupan.
Anak – anak desa cipagalo khususnya dilingkungan rt.05 ini mayoritas beragama islam, dalam didikanya oleh orang tua nya selalu diperkenankan dalam kehidupan beragama, tercermin banyak sekali tpa (tempat pengajian) dalam lingkungan satu rt ini, diantaranya tpa masjid alhilal,tpa pak agus,tpa ar – rahhman, tpa masjid jami alhilal ini jadwal pengajian tersebut saat waktu ba’da ashar,sedangkan dua lainya pengajian dilaksanakan ba’da magrib, ketika setelah waktu magrib datang kita akan menjumpai anak – anak keluar rumah dengan menggunakan sarung dan peci dan menenteng al-quran ditanganya,hal tersebut hampir setiap hari dapat dijumpai,sebelumnya ketika waktu sebelum magrib anak – anak disini menghabiskan waktu dengan bermain bersama dilapangan ataupun bermain di tempat rental ps, ketika waktu magrib datang maka kampung di lingkungan RT 05 ini akan sepi dari aktifitas anak – anak.
Fenomena sosial inilah yang menarik dan mendorong saya dalam membut kajian ini,tempat pengajian yang banyak inilah juga telah menambah pengetahuan anak – anak dalam proses penerimaan pengetahuan beragama.
Kasus ketika anak – anak masih bermain ketika waktu magrib,maka orang tuanya akan berkata”aa sarepna uih pek sieun siah diculik kalong wewe” , rasa takut dari anak akan tumbuh seketika ketika dia mengetahui melaui cerita yang ditularkan bahwa kalong wewe tersebut merupakan raja setan,berambut panjang,berkuku panjang dan suka menculik anak – anak.
Gambaran umum diatas itulah yang kemudian dijadikan dasar dalam berpelilaku anak – anak,sarepna tersebut telah menjadi tata kelakuan yang dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari – hari.
Malinowski (dalam buku mengenal antropologi hukum,soerjono soekanto ; 18) menyebutkan bahwa dalam prinsip kewajiban dalam hukum,segala sesuatu peristiwa yang mengandung faktor kewajiban merupakan peristiwa hukum maka disini hukuman tidaklah penting oleh karena itu kepatuhan lah yang akan timbul, sama dengan sarepna,sebuah konsep pamali yang diciptakan masyarakat sunda kebanyakan, dalam rangka sosialisasi kepada anak – anaknya.
Hukum islam sangat kental terasa dalam benak/rasio semua orang disini, karena memang pengaruh dari agama islam disini sangat besar,ya tentu perilaku mereka sebagian besar terbagi atas yang wajib dan yang sunah,yang sunnah dan yang makruh,yang halal dan yang haram, kaedah kaedah hukum dilingkungan masyarakat disini didasarkan atas pembagian kebolehan melakukan sesuatu tadi.
Nilai – nilai yang menjadi dasar dan menjadi kaedah hukum didasarkan atas pengetahuan yang diperoleh secara turun temurun melalui proses sosialisasi dan besar sangat pengaruh islam
Lantas hukum disini yang tampil sebagai pamali yang diliat sebagai “sarepna” merupakan hukum yang telah secara tidak sadar disahkan/disetujui semua masyarakat disini, bekal dari pengaruh islam inilah yang menyebabkan sarepna sebagai solusi pencegahan agar saat waktu magrib anak tidak main melainkan mengaji di masjid dan tpa,sarepna seakan telah menjadi sebuah kearifan lokal setempat yang unik dan solutif dalam penyelesaian masalah.
Bagi mereka hukum pamali sarepna ini tidak lepas dari pengaruh islam bagi mereka, bagi mereka sesuatu yang harus dilaksanakan dalam agama, apa yang dilarang dalam agama maka harus dilakukan, hal inilah yang meneyebebkan sarepna ini telah meresap dan dipatuhi bagi mereka, sarepna ini telah menjadi kaidah untuk mematok dalam berkehidupan, ketika sarepna ini dilanggar maka sering terjadi sakit pada anak nya, maka ketika waktu magrib datang melihat anak yang masih bermain pasti akan ditegur.
Melihat fenomena inilah menjadi menarik ketika terdapat sebuah hukum/aturan/yang harus dipatuhi dijalankan dengan campuran akulturasi budaya dengan agama islam yang telah menjadi khas dan kearifan daerah nya tersendiri.
1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...
Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...
Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...
Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...