×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

budaya

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Jawa Barat

nilai edukatif "sareupna" pada masyarakat sunda

Tanggal 10 Feb 2015 oleh Iqbalsyakir .

Seperti telah tertanam nilai tersebut dalam norma,seperti telah menjadi cara pandang dalam berperilaku,sarepna ini memang sudah sangat akrab dengan anak – anak,gejala sosial ini saling berhubungan dengan hukum yang menghasilkan patokan/pedoman yang dijadikan dalam berperikelakuan dan bertindak tanduk dalam kehidupan.

            Anak – anak desa cipagalo khususnya dilingkungan rt.05 ini mayoritas beragama islam, dalam didikanya oleh orang tua nya selalu diperkenankan dalam kehidupan beragama, tercermin banyak sekali tpa (tempat pengajian) dalam lingkungan satu rt ini, diantaranya tpa masjid alhilal,tpa pak agus,tpa ar – rahhman, tpa masjid jami alhilal ini jadwal pengajian tersebut saat waktu ba’da ashar,sedangkan dua lainya pengajian dilaksanakan ba’da magrib, ketika setelah waktu magrib datang kita akan menjumpai anak – anak keluar rumah dengan menggunakan sarung dan peci dan menenteng al-quran ditanganya,hal tersebut hampir setiap hari dapat dijumpai,sebelumnya ketika waktu sebelum magrib anak – anak disini menghabiskan waktu dengan bermain bersama dilapangan ataupun bermain di tempat rental ps, ketika waktu magrib datang maka kampung di lingkungan RT 05 ini akan sepi dari aktifitas anak – anak.

            Fenomena sosial inilah yang menarik dan mendorong saya dalam membut kajian ini,tempat pengajian yang banyak inilah juga telah menambah pengetahuan anak – anak dalam proses penerimaan pengetahuan beragama.

            Kasus ketika anak – anak masih bermain ketika waktu magrib,maka orang tuanya akan berkata”aa sarepna uih pek sieun siah diculik kalong wewe” , rasa takut dari anak akan tumbuh seketika ketika dia mengetahui melaui cerita yang ditularkan bahwa kalong wewe tersebut merupakan raja setan,berambut panjang,berkuku panjang dan suka menculik anak – anak.

            Gambaran umum diatas itulah yang kemudian dijadikan dasar dalam berpelilaku anak – anak,sarepna tersebut telah menjadi tata kelakuan yang dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari – hari.    

Malinowski (dalam buku mengenal antropologi hukum,soerjono soekanto ; 18) menyebutkan bahwa dalam prinsip kewajiban dalam hukum,segala sesuatu peristiwa yang mengandung faktor kewajiban merupakan peristiwa hukum  maka disini hukuman tidaklah penting oleh karena itu kepatuhan lah yang akan timbul, sama dengan sarepna,sebuah konsep pamali yang diciptakan masyarakat sunda kebanyakan, dalam rangka sosialisasi kepada anak – anaknya.

            Hukum islam sangat kental terasa dalam benak/rasio semua orang disini, karena memang pengaruh dari agama islam disini sangat besar,ya tentu perilaku mereka sebagian besar terbagi atas yang wajib dan yang sunah,yang sunnah dan yang makruh,yang halal dan yang haram, kaedah kaedah hukum dilingkungan masyarakat disini didasarkan atas pembagian kebolehan melakukan sesuatu tadi.

            Nilai – nilai yang menjadi dasar dan menjadi kaedah hukum didasarkan atas pengetahuan yang diperoleh secara turun temurun melalui proses sosialisasi dan besar sangat pengaruh islam

            Lantas hukum disini yang tampil sebagai pamali yang diliat sebagai “sarepna” merupakan hukum yang telah secara tidak sadar disahkan/disetujui semua masyarakat disini, bekal dari pengaruh islam inilah yang menyebabkan sarepna sebagai solusi pencegahan agar saat waktu magrib anak tidak main melainkan mengaji di masjid dan tpa,sarepna seakan telah menjadi sebuah kearifan lokal setempat yang unik dan solutif dalam penyelesaian masalah.

            Bagi mereka hukum pamali sarepna ini tidak lepas dari pengaruh islam bagi mereka, bagi mereka sesuatu yang harus dilaksanakan dalam agama, apa yang dilarang dalam agama maka harus dilakukan, hal inilah yang meneyebebkan sarepna ini telah meresap dan dipatuhi bagi mereka, sarepna ini telah menjadi kaidah untuk mematok dalam berkehidupan, ketika sarepna ini dilanggar maka sering terjadi sakit pada anak nya, maka ketika waktu magrib datang melihat anak yang masih bermain pasti akan ditegur.

            Melihat fenomena inilah menjadi menarik ketika terdapat sebuah hukum/aturan/yang harus dipatuhi dijalankan dengan campuran akulturasi budaya dengan agama islam yang telah menjadi khas dan kearifan daerah nya tersendiri.

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...