Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Jawa Tengah Surakarta
Nasi Liwet Khas Kota Solo
- 3 Mei 2023 - direvisi ke 6 oleh Haha_ardhini_21 pada 4 Mei 2023

Nasi liwet merupakan makanan khas Indonesia yang berasal dari Pulau Jawa. Terdapat dua versi nasi liwet di kalangan masyarakat diantaranya yaitu nasi liwet khas Solo dan nasi liwet khas Sunda. Nasi liwet atau yang biasa disebut juga sebagai sego liwet merupakan salah satu hidangan populer khas kota Solo. Hidangan ini seringkali menjadi menu favorit masyarakat Solo untuk sarapan ataupun makan malam.

Nasi liwet Solo memiliki ciri khas dengan nasi bumbu gurih yang disajikan dengan kuah sayur labu siam. Nasi liwet Solo biasanya dimasak bersama dengan santan, kaldu ayam, dan rempah-rempah seperti daun salam serta serai. Dengan campuran bahan yang digunakan, nasi ini memiliki cita rasa yang gurih dan beraroma kuat. Nasi liwet Solo kerap disajikan dengan santan kental, suwiran ayam, dan telur rebus.

Diambil dari Diskominfo SP kota Surakarta (2022), sejarah nasi liwet berasal dari masyarakat desa Menuran, Kabupaten Sukoharjo. Nasi liwet ini kemudian semakin digemari dan kini menjadi salah satu menu andalan masyarakat Solo. Sejarah lain disebutkan juga bahwa nasi liwet merupakan salah satu menu yang dijumpai saat Maulid Nabi. Nasi liwet terinspirasi dari nasi samin yang dikabarkan merupakan salah satu makanan favorit Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi, karena sulitnya menemukan minyak samin, masyarakat lalu menggantinya dengan nasi liwet yang terbuat dari santan kelapa.

Nasi liwet kini telah dikukuhkan menjadi ikon kuliner Kota Solo pada 19, Juni 2022 di Halaman Balaikota Surakarta. Banyak masyarakat yang mulai berbisnis untuk menjual nasi liwet. Tak heran, penjual nasi liwet kini banyak ditemukan di wilayah kota Surakarta. Berikut cara untuk membuat hidangan nasi liwet:

  1. Cara membuat nasi liwet : cuci beras hingga bersih, kemudian masukan santan, daun salam, serai, dan garam. Aduk sebentar lalu masak hingga matang.
  2. Cara membuat sayur labu siam : panaskan sedikit minyak lalu tumis bawang merah, bawang putih, cabai, salam, dan serai hingga harum. Kemudian masukkan labu siam yang telah dipotong. Masukan santan lalu tambahkan garam, penyedap rasa, dan gula. Aduk perlahan agar santan tidak pecah lalu tunggu hingga sayur matang sempurna.
  3. Tambahkan bahan pelengkap nasi liwet seperti ayam suwir, telur rebus, santan kental dan kerupuk.

Referensi:

SatukanNegeri. (9, Oktober 2020). Mengenal Asal Usul Nasi Liwet Solo. Diakses pada 3 Mei 2023. [https://www.satukanegeri.co.id/post/47856/mengenal\_asal\_usul\_nasi\_liwet_solo][1]

theAsianparent. Resep Nasi Liwet Solo dan Sunda, Punya Ciri Khas Masing-Masing. Diakses pada 3 Mei 2023. https://id.theasianparent.com/resep-nasi-liwet

Diskominfo SP. (4, September 2022). Nasi Liwet: Ikon Kuliner Solo. DIakses pada 3 Mei 2023. https://surakarta.go.id/?p=26291

GoodNews From Indonesia. (20, Maret 2023). Resep Nasi Liwet Khas Solo Komplit dengan Lauk Pelengkapnya. Diakses pada 3 Mei 2023. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/03/20/resep-nasi-liwet-khas-solo-komplit-dengan-lauk-pelengkapnya

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev