|
|
|
|
naniarsik Tanggal 05 Aug 2014 oleh Yulius Dwi Kristian. |
Salah satu kuliner yang sangat terkenal dan populer di Sumatra Utara adalah Naniarsik. Naniarsik sendiri adalah ikan mas yang tidak dibuang sisiknya yang dimasak seperti gulai namun tanpa menggunakan santan kelapa. Bumbu arsik sangat khas, mengandung beberapa komponen yang khas dari wilayah pegunungan Sumatera Utara, seperti andaliman dan asam cikala (buah kecombrang), selain bumbu khas Nusantara yang umum, seperti lengkuas dan serai. Bumbu-bumbu yang dihaluskan dilumuri pada tubuh ikan beberapa saat. Ikan kemudian dimasak dengan sedikit minyak dan api kecil hingga agak mengering.
Sebenarnya, Naniarsik dan Natinombur sudah menjadi kuliner khas masyarakat Suku Batak di hampir seluruh wilayah Provinsi Sumatra Utara, terutama mereka yang menetap di sekitar danau di mana komoditas ikan air tawar menjadi salah satu potensi andalannya. Salah satu daerah di tanah Batak yang dikenal sebagai tempat asal Naniarsik dan Natinombur adalah Kabupaten Tapanuli Selatan.
Naniarsik memang sangat lekat dengan adat Batak. Jenis kuliner ini masih menjadi salah satu rangkaian ritual dalam beberapa upacara adat khas Batak, termasuk ketika penyelenggaraan pernikahan adat Batak. Bahkan, di balik hadirnya Naniarsik terkandung filosofi bijak yang pasti sangat bermanfaat bagi kehidupan baru yang akan ditempuh oleh kedua mempelai.
Di masa sekarang, masakan Naniarsik biasanya menggunakan ikan mas. Namun, sebenarnya bahan ikan yang dipakai untuk membuat masakan ini pada zaman dahulu adalah jenis ikan yang disebut ”ihan” atau dikenal juga sebagai ”ikan Batak”. Ikan yang satu ini hanya bisa ditemukan di tempat-tempat tertentu, seperti di Danau Toba atau di hulu Sungai Asahan. Namun, saat ini populasi ikan ”ihan” sudah sangat langka sehingga sering diganti dengan ikan mas sebagai bahan untuk membuat Naniarsik.
Rasa ikan ”ihan” memang manis dan khas karena ikan yang sudah jarang ditemukan ini mempunyai habitat hidup di air yang jernih. Selain itu, ikan ”ihan” biasanya hidup beriringan, bersama-sama, atau berkelompok. Oleh karena itu, ikan ini lantas diabadikan menjadi masakan Naniarsik yang kemudian menjadi simbol dalam upacara pernikahan adat Batak. Harapannya adalah kedua mempelai pengantin akan selalu beriringan dan bersama-sama dalam menjalani kehidupan hingga akhir hayat.
Bagi anda yang ingin mencoba membuat sendiri berikut ini resep pembuatan naniarsik :
Bahan:
Cara membuat:
1. Tata lengkuas potongan, sereh utuh dan sebagian asam galugur di dasar kuali.
2. Giling semua bumbu hingga halus benar, masukkan ke dalam kuali. Supaya menguleknya tidak licin, ulek masing-masing bahan secara terpisah. Anda bisa menggunakan blender namun konon bumbu yang dihasilkan tidak seenak bumbu hasil ulekan manual. Masukkan daun salam.
3. Tambahkan air sampai memenuhi 3/4 tinggi panci. Aduk bumbu. Nyalakan api sampai air mendidih.
Catatan: arsik ini sama sekali tidak menggunakan minyak goreng. Bumbu tidak ditumis tetapi hanya direbus saja.
4. Tata ikan di dalam kuali. Tambahkan irisan tempe (jika suka). Susun lokio dan sisa asam galugur di atasnya. Beri garam sesuai selera. Kucuri dengan air jeruk nipis.
5. Lanjutkan memasak dengan api sedang sampai kurang lebih 20 menit. Tutup kuali dengan tutup panci selama proses pemasakan ini.
6. Setelah 20 menit, buka tutup kuali, cicipi apakah asin dan kecutnya sudah pas. Berikutnya tata potongan kacang panjang di atasnya. Tutup kuali. Lanjutkan memasak dengan api sedang-kecil selama 40 menit hingga kuah hampir habis dan semua bahan matang.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |