Ritual
Ritual
Ritual Gorontalo Gorontalo
Momu'o o'ayuwa
- 11 Januari 2021

Dahulu jika penduduk Gorontalo akan menjadikan hutan untuk dijadikan lahan pertanian, maka diadakan suatu upacara. Upacara ini dimaksudkan untuk meminta izin kepada si penjaga hutan tersebut. Mereka percaya bahwa barang siapa yang menebang hutan tanpa izin penjaganya (setan) melalui suatu upacara, maka akan mendatangkan bencana alam, menyebabkan penduduk jatuh sakit bahkan kematian. Itulah sebabnya terlebih dahulu diadakan upacara, selain bertujuan menyelamatkan mereka yang akan menebang hutan, juga agar tanah yang akan ditanami nanti, mendatangkan hasil sesuai yang diharapkan. Upacara membuka hutan (momu'o o'ayuwa) dilakukan oleh penduduk sebagai tanda permintaan izin kepada si penjaga hutan (setan).

Upacara dilakukan pada hari senin, jumat, dan ahad dimulai pagi hari disesuaikan dengan pasang surutnya air di laut. Menurut kepercayaan penduduk bahwa upacara yang dimulai bertepatan dengan air pasang, kayu-kayu yang ditebang banyak mengandung air sehingga mudah dimakan rayap sedangkan upacara yang dilakukan saat air surut, kayu-kayunya kering dan baik untuk bahan bangunan rumah. Tempat pelaksanaan upacara yakni di tengah hutan yang akan dijadikan tanah pertanian. Bahan dan peralatan yang disiapkan berupa kapak, parang, cangkul, tombak, tempurung, bara, dan cabai. Bahan-bahan tersebut dibawa ke tempat upacara, lalu pemimpin upacara mengambil kapak dan menancapkannya pada pohon yang paling besar dan 3 biji cabai ditusukkan pada cabang pohon yang paling rendah. Kalau kapak dan cabai masih tertancap di pohon berarti permintaan izin diterima tetapi bila kapak dan cabai jatuh berarti permintaan izin tidak dikabulkan. Kalau terjadi demikian, harus pindah tempat atau mencari lokasi yang lain. Namun bila permintaan dikabulkan, pemimpin upacara mencabut kapak dan cabai lalu membakar kemenyan sambil membaca mantra yang artinya: Engkau (setan) yang berada di sebelah timur, engkau yang berada di sebelah barat, engkau yang berada di mata air, engkau yang berada di udara, padamu panas, padamu dingin, padamulah cahaya, padamulah gelap, kuminta padamu, mohon engkau tidak memporak-porandakan diriku dan keluargaku yang akan menempati tempat tinggalmu. Setelah itu, pemimpin upacara menebang pohon lalu diikuti oleh yang lain

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak, Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman)...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Prajurit pemanah kasultanan kasepuhan cirebon di festival keraton nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok ataupun pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghad...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
Kirab agung milad ke 215 kesultanan kacirebonan
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU
Gambar Entri
PANURUNG: Pasukan Pengawal Keraton Sumedang Larang
Senjata dan Alat Perang Senjata dan Alat Perang
Jawa Barat

Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU