LEGEN Legen merupakan nama minuman tradisional yang banyak ditemukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di wilayah Jawa Timur, minuman legen ini banyak dijumpai di sepanjang daerah pantai utara Jawa Timur yaitu Tuban dan Lamongan. Legen berasal dari pohon siwalan jenis perempuan, yang bunganya dipotong sedikit demi sedikit untuk disadap airnya dan ditampung dalam wadah bambu yang sudah dibersihkan. Satu manggar bunga pada umumnya bisa menghasilkan air hingga 6 bumbung/bambu, dan biasanya penyadapan dilakukan dari sore hari hingga pagi hari. Kandungan pada air legen yaitu gula, protein, nitrogen, mineral, fosor, zat besi, vitamin C, dan vitamin B1. Selain itu, air legen juga mempunyai banyak manfaat yaitu melepas dahaga, memperbaiki fungsi ginjal, mencegah impotensi, meningkatkan produksi sperma, menggantikan cairan tubuh yang hilang, memulihkan stamina, melancarkan pencernaan, mengatasi diabetes, bersifat antibiotic, dan mengurangi stress. Selain memiliki manfaat yang banyak, pembuatan minuman legen juga mudah. Berikut ini adalah cara membuat minuman legen. Bahan-bahan yang dibutuhkan
Cara membuatnya cukup sederhana yaitu, campurkan semua bahan kemudian rebuslah hingga mendidih dan dinginkan. Selanjutnya minuman legen siap dikonsumsi. Minuman legen buatan seperti ini akan lebih awet (namun lebih baik jika untuk sekali konsumsi), jika dibandingkan dengan air siwalan keadaan masih asli. Keadaan tersebut terjadi karena jika masih murni atau asli akan mudah terfermentasi selama kurang lebih 4 jam.
Referensi:
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kasultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN : terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda berwarna hitam. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. kain sembong berwarna ungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam berupa golok dan pisau. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR : sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis namun ada juga yang memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH : Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce. QUIVER ( TEMPAT ANAK PANAH ): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dal...
Pasukan pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI chapter dki jaya) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belakang.
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang