×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

ritual

Provinsi

Kalimantan Timur

Asal Daerah

Kalimantan Timur

menjamu benua

Tanggal 05 Aug 2014 oleh Yulius Dwi Kristian.

Menjamu Benua adalah sebuah prosesi yang bermakna upaya penghimpunan unsur-unsur yang ada di sekitar dengan tugas, fungsi dan perannya masing-masing untuk diundang, dijamu, diiberitahu dan diamanatkan melalui bahasa isyarat “MEMANG” oleh para Dewa dan Belian agar maksud pelaksanaan acara dapat berlangsung aman, damai dan sejahtera.
 
Prosesi ini dimulai dengan berangkatnya serombongan DEWA dari depan Keraton diiringi penabuh gamelan dan gendang serta perlengkapan persembahan berupa 21 jenis kue-kue tradisional, Perapen dan pakaian Sultan. Rombongan memasang bendera (panji-panji) berwarna kuning dengan lima rumbai di sebelah kiri dan bendera hijau bermotif/gambar naga di sebelah kanan menuju rumah Sultan.
 
Sesampainya di rumah Sultan, rombongan Dewa masuk ke dalam Rumah Sultan secara perlahan dan membungkuk hormat dengan membawa pakaian salinan Sultan dan Perapen untuk mohon di restui atas akan dilaksanakannya upaca Erau dengan Menjamu Benua. Setelah Sultan memberi restu, rombongan Dewa pamit membungkuk hormat sambil berjalan mundur dengan membawa pakaian salinan Sultan sebagai pengganti diri untuk melaksanakan “Menjamu Benua” dan meninggalkan rumah kediaman Sultan untuk menuju ke Kepala Benua yang berada di bagian Hulu Tenggarong, bertempat di Tanah Abang, Kel. Mangkurawang.
 
Sesampainya di Kepala Benua telah terpasang satu buah Juhan, satu buah Telasak Tunggal dan satu buah Telasak Gantung menghadap Sungai Mahakam. Rombongan Dewa langsung membawa dan mengatur bahan-bahan perlengkapan persembahan untuk ditaruh di atas Juhan, di atas Telasak Tunggal dan di atas Telasak Gantung.
 
Para Dewa melakukan prosesi ritual menghadap ke Sungai Mahakam dengan mendendangkan MEMANG dan alunan Gamelan dan Tabuhan Gendang dan Besawai untuk pemberitahuan kepada para penunggu (makhluk halus) penjaga kota bahwa Erau akan dilaksanakan. 
 
Selesai ritual di Kepala Benua, para Dewa menuju ke lokasi Tengah Benua yang berjarak 4 km dengan ritual yang sama di pelabuhan Depan Keraton Kelurahan Panji. Setelah itu dilanjutkan ke Buntut Benua di Kelurahan Timbau dengan jarak 3 Km, pada lokasi ini selain satu buah Juhan, satu buah Telasak Tunggal, ada dua buah Telasak Gantung yang berlainan arah yaitu satu buah mengarah ke sungai dan satu buah mengarah ke darat, dan hiasan janur diikat simpul setelah berakhirnya acara ritual sebagai tanda penutup rombongan Dewa dan Belian kembali menuju kediaman Sultan untuk melaporkan bahwa acara Menjamu Benua telah selesai dan Sultan di Tepong Tawari oleh Dewa begitupun pakaian Sultan sebagai pengganti diri dikembalikan. Para penabuh gendang berkeliling kota bersuka ria untuk memberi tahu kepada masyarakat. 

DISKUSI


TERBARU


Budaya adat bet...

Oleh Rizka Vivi Aurelia | 18 May 2024.
Seni pertunjukan dan Makanan khas betawi

Perkenalkan Saya Rizka Vivi Aurelia, Saat ini saya berusia 21 tahun, saya ingin mengikuti perlombaan dari budaya indonesia. semoga hasil dari editing...

Batik

Oleh Admin | 17 May 2024.
batik

....

Tarian Adat Bia...

Oleh Amon Kapisa | 17 May 2024.
Tarian Adat

Mengenal Makna hingga Pola Tari Yospan Khas Papua Salah satu seni tari yang cukup populer dari Indonesia timur adalah Tari Yospan . Pada materi ke...

Tarian Adat Bia...

Oleh Amon Kapisa | 17 May 2024.
Tarian Adat

Mengenal Makna hingga Pola Tari Yospan Khas Papua Salah satu seni tari yang cukup populer dari Indonesia timur adalah Tari Yospan . Pada materi ke...

Makanan Khas Je...

Oleh Yaemmm | 10 May 2024.
Makanan daerah

Horog-Horog adalah makanan khas Jepara sebagai sumber karbohidrat dapat menjadi pengganti nasi. Bahan utamanya adlah tepung yang terbuat dari pohon a...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...