|
|
|
|
Mendoan Khas Banyumas Tanggal 03 May 2023 oleh Haha_dzakiynurfadhil_21 . Revisi 3 oleh Haha_dzakiynurfadhil_21 pada 04 May 2023. |
Biasanya ketika mendengar makanan berbahan dasar tempe, maka yang terdapat dalam bayangan kita adalah tempe yang digoreng hingga kering, memiliki tekstur yang renyah dan gurih, serta berukuran tidak terlalu lebar. Namun berbeda dengan makanan olahan tempe yang satu ini, yakni mendoan. Makanan khas daerah Banyumas yang satu ini justru digoreng setengah matang dan telah menjadi ciri khasnya. Mendoan memiliki tekstur yang luwes dan kenyal. Bahan baku yang digunakan sama seperti makanan olahan tempe pada umumnya. Namun, tempe mendoan memiliki ukuran yang lebih tipis dengan ketebalan hanya sekitar tiga inci.
Pembuatan dan penyajian mendoan tergolong cukup mudah. Tempe yang merupakan olahan dari fermentasi kacang kedelai ini dilumuri dengan adonan basah yang berisi tepung, bumbu, dan dicampur dengan air. Biasanya dalam adonan basah tersebut akan ditambahkan irisan daun bawang yang sudah menjadi ciri khasnya. Lalu tempe mendoan digoreng dalam minyak panas. Proses penggorengan tidak terlalu lama cukup hingga setengah matang saja. Setelah itu mendoan ditiriskan dan siap untuk dihidangkan. Penyajian mendoan sangat cocok jika dibarengi dengan cabe rawit atau sambal kecap.
Mendoan merupakan makanan yang berkembang dari masyarakat di daerah Banyumas, Jawa Tengah. Nama mendoan berasal dari cara memasaknya, yakni mendo dalam bahasa jawa yang berarti setengah matang. Diciptakannya mendoan memiliki sejarah di dalamnya. Pada zaman dahulu mendoan dijadikan sebagai makanan cepat saji. Untuk mempersingkat waktu pembuatan, mendoan digoreng hanya setengah matang. Riwayat tempe mendoan konon ditemukan secara tidak sengaja. Konon ceritanya, makanan yang ingin dibuat adalah keripik. Dalam proses pembuatan keripik harus melewati dua proses tahap penggorengan. Namun, baru pada tahap penggorengan pertama ada orang yang ingin mencobanya. Hal itulah yang menjadi cikal bakal ditemukannya mendoan.
Tempe mendoan sudah ada dari satu abad yang lalu. Lalu pada tahun 1960-an mendoan mulai digunakan sebagai komoditas ekonomis yang dikelola secara komersial dalam bidang kepariwisataan. Sehingga mendoan mulai tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Bagi masyarakat Banyumas, mendoan bukan hanya dianggap sebagai makanan olahan tempe saja. Namun mendoan juga memiliki filosofi tersendiri yakni sebagai ciri dari orang Banyumas asli. Mendoan yang memiliki tekstur luwes dan kenyal mencerminkan sifat dari masyarakat Banyumas yang mampu dan berani untuk menyesuaikan diri dimanapun berada. Hingga pada tahun 2021, mendoan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Referensi
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |