Mengunjungi Kota Jambi rasanya wajib mencoba jenis kuliner satu ini , Martabak Kari . Yang membedakan dengan martabak2 yang lain adalah pengunaan kentang sebagai isinya. Rasanya yang gurih lembut sangat pas dinikmati dengan kuah kari yang kaya akan rempah. Martabak ini disajikan diatas piring ceper segi empat berwarna putih, dan sudah dipotong-potong. Karinya terpisah di mangkuk kecil, tak lupa acar dan juga sambal kecapnya. Ketika digigit, tekstur kulit martabaknya sangat renyah, dan lembut didalamnya. Saat dicocol dengan kuah kari, hmm..rasanya renyah diluar dan lembut didalam sungguh lezat.
Bagi yang ingin membuat sendiri berikut ini resep pembuatanya :
Bahan :
- 3 sdm minyak untuk menumis
- 7 butir bawang merah, iris tipis
- 150 gram daging sapi giling
- ½ sdt merica bubuk
- ½ sdt garam
- 1 sdm bubuk kari, siap pakai
- 5 butir telur ayam
- 5 batang daun bawang, iris tipis
- 1 butir bawang Bombay, cincang
- 1 sdt garam
- 1 sdt bubuk merica
- 12 lembar kulit lumpia, siap pakai
- Minyak untuk menggoreng dan menumis
Bahan Saus kari :
- 1 sdm margarine/minyak samin
- 1 batang serai, memarkan
- 3 lembar daun jeruk purut
- 1 sdm bubuk kari, siap pakai
- 400 ml santan dari ½ butir kelapa
- 1 sdt cuka masak
Bumbu Halus
- 5 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- ½ sdt merica butiran
- 1 cm kunyit
- 2 cm jahe
- ½ sdt garam
Cara membuat :
1. Panaskan minyak, tumis bawang merah sampai harum. Masukkan daging sapi giling, merica, garam, dan bubuk kari. Aduk dan masak dengan api kecil sampai daging mengering. Angkat.
2. Kocok telur ayam sampai berbuih. Masukkan daun bawang, bawang Bombay, garam, merica, dan daging. Aduk sampai rata. Bagi adonan menjadi 12 bagian. Lebarkan selembar kulit lumpia, beri satu bagian isian. Lipat menyerupai amplop, kemudian goreng dalam minyak panas sampai kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan.
3. Saus kari: panaskan margarine, tumis bumbu yang dihaluskan, serai, dan daun jeruk sampai harum dan matang. Beri bubuk kari dan santan. Masak sambil diaduk sampai mendidih dan agak kental. Angkat. Siramkan ke atas martabak.
Sumber Foto : fanikovsky.wordpress.com
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.