|
|
|
|
Mangongkal Holi: Budaya Unik dari Suku Batak Toba untuk Menghormati Leluhur Tanggal 19 Dec 2023 oleh Haha_sosmasyinfo2023 . |
Sumatera utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kebudayaan yang beragam, kekayaan suku-suku serta adat istiadat di dalamnya. Provinsi ini menjadi jendela yang memperlihatkan betapa kaya dan indahnya warisan budaya Indonesia dengan keberagaman budaya yang ada dan selama ini telah hidup bersama kehidupan masyarakat di sana. Suku Batak, yang terdiri dari kelompok etnis Toba, Karo, Simalungun, Angkola, Mandailing, dan Pakpak merupakan salah satu suku terbesar dan paling terkenal di provinsi Sumatera Utara. Setiap etnis dalam suku batak ini tentunya memiliki kebudayaan masing-masing yang sangat khas dan menarik untuk diketahui orang banyak. Salah satunya adalah tradisi “Mangongkal Holi” yang merupakan salah satu tradisi unik masyarakat Suku Batak Toba.
Mangongkal Holi adalah salah satu tradisi membongkar kembali makam (udean) orang yang sudah lama meninggal untuk diambil sisa tulang-belulang (holi-holi) dan dipindahkan ke tugu (tambak). Ini merupakan salah satu budaya batak paling tinggi yang sudah diwariskan dari nenek moyang orang batak secara turun-temurun sebagai bentuk penghormatan kepada orangtua atau leluhur terdahulu. Tujuan pada umumnya yaitu untuk menaruh tulang-belulang ke tempat yang lebih layak (tinggi) dan menyatukan jasad seseorang dengan jasad keluarga jika sebelumnya dikubur (disuan) di tempat terpisah terutama bagi mereka yang suami-istri. Secara tradisi, masyarakat Batak selalu menempatkan jasad keluarga dalam satu tempat yang sama. Dengan begitu, generasi (sundut) selanjutnya akan lebih mudah mengetahui siapa-siapa saja nenek moyang atau generasi di atasnya.
Tradisi mangongkal holi dilaksanakan secara hikmat sesuai dengan serangkaian prosesi adat batak yang cukup runut. Tahap pertama yaitu “acara husip sajabu” dilakukan oleh pihak keluarga inti (pomparan) dengan berkumpul dan diskusi untuk mencapai kesepakatan bersama. Di samping itu, pomparan tersebut juga harus melakukan diskusi terlebih dahulu terhadap pihak “hula-hula” (keluarga dari pihak istri) terkait rencana tersebut. Hal ini cukup penting mengingat dalam adat batak “hula-hula” digelari sebagai Raja dan sangat dihormati sehingga pertimbangan dari pihak tersebut dianggap penting. Setelah mencapai kesepakatan, barulah membicarakan perihal adat dengan tetua adat dan keluarga lain (dongan sahuta).
Dalam pelaksanaan acara ini, pihak “Suhi ni ampang na opat” merupakan pihak yang kehadiran dan eksistensinya sangat penting dalam keberlangsungan acara. Suhi ni Ampang na Opat ini terdiri dari hula-hula (pihak dari keluarga istri), Haha Anggi (Saudara), Boru (putri atau garis keturunan perempuan), dan Suhut (yang mau melaksanakan acara). Sebelum mangongkal holi, pomparan tersebut memanjatkan doa terlebih dahulu dan “mandok hata” untuk meminta izin atau memberitahukan kepada roh leluhur yang akan dipindahkan tulang belulangnya. Tulang-belulang tersebut dibersihkan oleh pihak Boru karena secara tradisi garis keturunan perempuan lah yang memiliki hak memegang dan membersihkan tulang-belulang leluhur mereka. Terakhir, tulang-belulang tersebut dimasukkan ke dalam peti dan dikubur kembali dengan layak.
Secara keseluruhan, mangongkal holi memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Batak Toba. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur, mangongkal holi ini dilihat sebagai simbol dari tingginya martabat dari sebuah keluarga di Batak. Semakin indah dan mahal sebuah makam atau tugu, maka semakin jelas dan bergengsi status marga pemilik tugu tersebut.
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |