×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

ritual

Provinsi

Sumatera Utara

mangokkal holi

Tanggal 03 Jan 2015 oleh Tia Amelia.

Mangongkal holi adalah sebuah tradisi membongkar kembali tulang-belulang dan menempatkannya kembali ke suatu tempat, tepatnya di sebuah tugu. Mangokkal holi adalah salah satu kekayaan kebudayaan masyarakat Batak Toba yang hingga saat ini masih dilestarikan. Bentuk dari mangokkal holi ini adalah upacara ataupun ritual. Tidak ada catatan yang pasti mengenai awal mula upacara mangokkal holi ini. Akan tetapi, secara tradisi dikatakan bahwa upacara ini akan ada jika ternyata arwah dari salah seorang nenek moyang dalam satu keluarga datang kepada salah seorang anggota keluarga yang masih hidup, baik lewat mimpi ataupun lewat penglihatan, lalu memohon untuk memindahkan tulang-belulangnya ke tempat yang lebih layak.

Budaya Mangokal Holi adalah upacara mengangkat tulang-belulang orang yang telah meninggal dari kuburnya dicuci bersih kemudian dimasukkan kedalam kotak atau peti dan dikubur kembali dan dibangun sebuah tugu peringatan. Upacara ini dilakukan untuk menghormati leluhur atau orang tua kita terdahulu sehingga melimpahlah berkat yang akan kita terima. Bagi Masyarakat Batak Toba di Sumatera Utara, mengangkat martabat sebuah marga adalah menghormati orangtua dan para leluhur. Salah satunya dengan melaksanakan melaksanakan ritual mangokal holi atau memindahkan tulang belulang leluhur untuk dikumpulkan di suatu tempat yang baru. Masyarakat Batak Toba percaya bahwa kematian bukan akhir perjalanan hidup, namun justru tahap untuk mencapai kesempurnaan. Lewat rangkaian mangokal holi ini maka akan tercapai hasangapon, atau kemuliaan sebuah marga atau keturunan. Di sekitar Danau Toba terdapat banyak makam atau kuburan tua yang biasanya disebut tugu. Tugu yang sudah siap dibangun (Tambak), maka siap dipestakan. Sebagai tokoh yang dituakan harus menggunakan sortali, yaitu hiasan kepala yang terbuat dari emas sebagai lambang keperkasaan dan perlindungan terhadap seisi rumah. Seluruh keluarga dari berbagai daerah pun telah berkumpul. Mereka siap melakukan pesta Mangokal Holi atau eksumasi. Dari pihak hula - hula atau dari pihak keturunan perempuan datang dengan membawa beras. Keluarga pun menyambut dengan tarian tor tor. Setelah sesepuh dari keturunan ibu yang disebut hula - hula memberi restu, makampun dibongkar. Biasanya, makam yang telah dibongkar tulang belulangnya dibersihkan oleh adik perempuan mendiang dengan jeruk purut. Diyakini ketika kerangka disentuh cahaya matahari, itulah saat terakhir mendiang berhubungan dengan dunia sebelum dikuburkan kembali di tempat termulia bagi jiwanya yang disebut tonding. Upacara dilanjutkan dengan mengutus sekelompok orang ke hutan untuk mencari borotan atau kayu penambat kerbau persembahan dari kayu sari marnaek yang berasal dari pohon lalas. Setelah kayu borotan berdiri tegak kerbau persembahan pun digiring. Langkahnya harus diamati dengan seksama. Bila dapat digiring dengan mudah, pertanda kemakmuran untuk keluarga tersebut. Kerbau persembahan lalu disembelih sebagai santapan bersama. Gotong Royong menjadi kunci utama. Dari keturunan permpuan memberikan sumbangan berupa uang yang diletakkan dalam batang pohon untuk selanjutya diberikan pada pihak keturunan Sirait. Biaya pesta ratusan juta rupiah pun tertutupi oleh handai taulan. Sebagai tanda ucapan syukur, prosesi mangokal hali dilanjutkan dengan prosesi mengarak pedang pusaka yang dipercaya sebagai lambang perwakilan keturunan.

DISKUSI


TERBARU


Ulos Jugia

Oleh Zendratoteam | 14 Dec 2024.
Ulos

ULOS JUGIA Ulos Jugia disebut juga sebagai " Ulos na so ra pipot " atau pinunsaan. Biasanya adalah ulos "Homitan" yang disimp...

Tradisi Sekaten...

Oleh Journalaksa | 29 Oct 2024.
Tradisi Sekaten Surakarta

Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyar...

Seni Tari di Ci...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Seni Tari Banyumasan

Seni tari merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Cilacap. Tari-tarian tradisional yang ber...

Wayang Banyumas...

Oleh Aniasalsabila | 22 Oct 2024.
Wayang Banyumasan

Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang te...

Ekspresi Muda K...

Oleh Journalaksa | 19 Oct 2024.
Ekspresi Muda Kota

Perkembangan teknologi yang semakin pesat tidak hanya ditemui pada bidang informasi, komunikasi, transportasi, konstruksi, pendidikan, atau kesehatan...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...