Makanan Minuman
Makanan Minuman
Tradisi Sumatera Utara Mandailing Natal
Mangalomang
- 20 April 2023

Idul Fitri atau Lebaran merupakan salah satu hari besar yang ikut dirayakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam. Dalam menyambut Lebaran, masyarakat di Tanah Air biasanya merayakannya dengan berbagai tradisi yang ada di masing-masing daerah. Di Sumatera Utara khususnya di Mandailing Natal, ada satu tradisi yang biasa dilakukan masyarakat dalam menyambut lebaran, yaitu Mangalomang. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu dan turun-temurun hingga sekarang.

Mangalomang berasal dari bahasa daerah Mandailing Natal, yang artinya memasak beras ketan memakai santan kelapa dan garam di dalam bambu atau memasak lemang. Ini merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap hari besar Islam, seperti Idul Adha dan Idul Fitri. Tradisi ini hingga kini masih terus di lakukan para kaum perempuan di Mandailing Natal.

Proses Mangalomang sendiri tergolong unik. Tradisi ini dilakukan oleh warga dengan bahu membahu memasak lemang yang dipanaskan di atas api yang besar. Saat proses pembuatan, warga bergotong-royong dan membagi tugasnya. Sebagian ada yang bertugas mengambil kayu bakar, sedangkan yang lain menjaga lemang yang sedang dimasak. Lemang yang dimasak pada tradisi ini merupakan makanan khas Mandailing Natal. Lemang ini dibuat dari bahan dasar beras ketan dan dimasak dalam wadah bambu. Selain karena kelezatannya, lemang yang dimasak dalam tradisi ini menjadi spesial karena kentalnya rasa kebersamaan pada proses pembuatan.

Bagi masyarakat Mandailing Natal, menjaga tradisi ini merupakan sebuah kewajiban. Menurut warga di sana, Lebaran akan terasa tidak lengkap tanpa ada acara Mangalomang. Dengan adanya tradisi ini, apabila ada warga yang tidak sanggup membuat lemang sendiri, bisa menumpang masak dengan warga lainnya yang ada di daerah itu. Syaratnya, setelah lemang itu masak dibagi bersama-sama kepada warga.

Tradisi Mangalomang ini ternyata tidak hanya dilakukan saat Idul Fitri dan Idul Adha saja, namun juga dilakukan pada peringatan hari besar nasional, misalnya saat menyambut hari kemerdekaan. Hal ini karena Mangalomang merupakan ungkapan kegembiraan masyarakat pada hari-hari tertentu, sehingga lemang yang dibuat dimakan secara bersama-sama.

Selain sebagai ungkapan rasa kegembiraan, tradisi ini ternyata bisa juga dilakukan sebagai penolak bala. Misalnya saat lahan pertanian diserang hama, maka biasanya warga akan mengadakan tradisi Mangalomang sebagai penangkal bencana. Tradisi Mangalomang untuk tolak bala berbeda dengan memasak lemang seperti biasanya. Lemang harus dimasak 7 orang ibu-ibu dan jumlah bambunya harus ganjil. Kemudian ada bahan tambahannya, tidak seperti membuat lemang biasanya yakni dengan memasukkan udang dan ikan-ikan kecil ke dalam bambu. Kegiatan ini juga dibarengi doa bersama agar terhindar dari segala macam bencana, musibah, malapetaka dan berbagai hal buruk lainnya.

Sumber: https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-mangalomang-tradisi-masyarakat-sumut-saat-malam-hari-raya.html

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline