Sumber: https://lektur.kemenag.go.id/web/
Logo Kemenag RI LKK_CIAMIS2013_MLM04 NAHWU
LKK_Ciamis2014_MLM
Bhs. Arab
Aks. Arab
Prosa
TB
266 hal /15 baris
17.x 11 cm
Kertas Eropa
Judul naskah ini tidak dijumpai baik pada kulit depan maupun dalam teks naskah. Kecuali nama penulis terdapat dibalik kulit muka, tertulis nama Hasan Ma’mun alamat Ciamis - Jawa Barat - Indonesia. Dzulqo’dah 1404 Hijriya. Nakah ini terbagi ke kepada dua bagian. Bagian pertama berisi ilmu Nahwu atau Tata Bahasa Arab yang ditulis dalam bentuk syair atau nazam, sehingga dengan cara ini akan mudah dihapal oleh para santri, Pak Kyai tinggal memberi penjelasan maksudnya. Adapun bahasa yang dipakai meliputi dua jenis bahasa, yaitu bahasa Sunda dipakai ketika memberi penjelasan. Sedangkan bahasa Arab dipakai ketika menjelaskan qaidah-qaidah ilmu Nahwu.
Naskah ini seluruhnya ditulis dengan huruf Jawi, Pegon atau huruf Arab Melayu, tulis tangan dengan tinta warna hitam. Ketebalan naskah seluruhnya 256 halaman, setiap halaman terdiri dari 15 baris dengan tidak mencantumkan nomor halaman, juga tidak menggunakan tanda sambung ke halaman selanjutnya. Naskah ditulis dalam kertas HVS bergaris dalam kondisi naskah masih bisa dibaca walaupun kondisi kertas agak buram.
Pada awal tulisannya pada lembar pertama ditulis: ” Syarat kalam aya opat kabehna, lafaẓ murakab mufid waḍi’ kecapna. Ngaran lafazh omongn anu ngarangkep, Dua kalimat saterusna sing lengkap. Ngaran mufid omongan aya gunanan, sabab geus anggeus maksud nurutana....Ari alamat kalimat aya tilusora anu ...
Naskah ini berisi ilmu Nahwu atau tata bahasa Arab, dengan penjelasan yang dikemas dalam bahasa Sunda. Isinya terbagi kepada beberapa bagian, antara lain: 1) Penertian tentang kalam yang terdiri dari lafad, murakab, mufid dan wadd’i; 2) Alamat kalimat terdiri dari isim, fiil dan huruf; 3) Bab I’rab yang meneranhkan tentang perubahan kalimat pada akhir kalimat; 4) Alamatul I’rob; 5) Alamat Hafidl; 6) Isim goer munsorif; 7) Alamat Jazem; 8) Fasal almu’robat; 9) Bab Isim; Amil nu wajib; 10) Amil jazem’ 11) Marfuatul asma-u; 12) Babul Fail; 13) Bab Musnad; 14) Bab Amil nawasikh; 15) Anna wa akhwatiha; 16) Isim Ma’rifat; 17) Bab Taukid; 18) Bab Badal; 19) Mansubatul asma; 20) Ma’ul bih; 21) Bab Tamyiz; dst....
Pada kalimat akhir halaman naskah ini ditulis: ” Sigotna masdar taukid kaluaran sulasi mujarodanu katilu bina ajwap mahmuzul am: sya-aa yasya-u syaian.. jadi Syaein. Lugotna naon perkara naon nu fail perkara naon nu Syaiun. Naskah ilmu Nahwu ini diakhiri dengan kalimat : ”Tammat. Alhamdulillah Rabbil Alamin malem Ahad tanggal 25 Safara434 Hijriyah atau 9 Maret 1994 Maeshi.Allahumman fa’na bihadzal kitab fidunya wal akhirat li walilmu’minīna walmu’minat, walmuslimīna wal muslimat waftaḥ futūḥal ārifīn wajʽaly ʽālimān fi jamiʽil masalatil ʽilmi biwaṣīlati hāżal kitab. Amin. (ZAI)
ROTASI GAMBAR 90�LKK_CIAMIS2013_MLM04 1 / 129StartStop
Manuskrip Puslitbang Lektur - Kementrian Agama RI Copyright © 2020 Kementrian Agama RI. Supported By Web Design Jakarta
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.