×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Cerita rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Timur

Legenda Danau Lipan

Tanggal 22 Feb 2021 oleh Sri sumarni.

Kata danau dari nama Danau Lipan bukanlah arti danau sesungguhnya. Danau Lipan adalah sebuah tempat di daerah Kecamatan Muara Kaman yang terletak di hulu Tenggarong, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Danau Lipan ini berupa padang luas yang ditumbuhi semak dan perdu.

Dahulu, daerah Muara Kaman merupakan lautan. Tepi lautnya terletak di Berubus. Ketika itu, terdapat sebuah kerajaan yang bandarnya (pelabuhannya) banyak disinggahi kapal-kapal dari berbagai penjuru. Tidak hanya bandarnya yang terkenal, tetapi putri cantik dari kerajaan tersebut juga terkenal ke segala penjuru. Putri tersebut bernama Putri Aji Berdarah Putih.

Konon, nama tersebut diberikan ketika sang putri sedang menyirih lalu meminum air sepahannya yang berwarna merah, akan terlihat mengalir dari tenggorokannya. Kecantikan sang Putri sangat mengagumkan dan tersebar hingga ke negeri Seberang Lautan.

Mendengar kecantikan Putri Aji Berdarah Putih, Raja Negeri Seberang membawa pasukannya pergi ke Berubus. Dengan membawa jung (perahu besar buatan Negeri Seberang) yang sangat besar, mereka hendak melamar sang putri.

Mendengar rencana kedatangan raja dari Negeri Seberang, Putri Aji Berdarah Putih kemudian mempersiapkan pesta penyambutan. Akhirnya, tibalah Raja Negeri Seberang di kerajaan Putri Aji. Mereka disambut dengan meriah. Banyak makanan dan minuman yang disajikan. Tari-tarian sebagai pelengkapnya pun disajikan dalam pesta penyambutan Raja Negeri Seberang.

Putri Aji Berdarah Putih yang sudah mengetahui maksud kedatangan Raja Negeri Seberang ke kerajaan menyambutnya dengan hangat. Tapi, tidak pernah diduga oleh sang putri sebelumnya, kelakukan Raja Negeri Seberang bagai seekor binatang yang dengan rakus memakan hidangan langsung dari wadah tanpa menggunakan tangan.

"Dasar raja yang jorok dan tidak tahu sopan santun," ucap Putri Aji dalam hati.

Melihat tingkah laku Raja Negeri Seberang itu, Putri Aji merasa jijik. Ia pun merasa terhina. Seolah-olah Raja Negeri Seberang tidak menghormatinya dan tidak menyesuaikan diri. Tibalah saat Raja Negeri Seberang melamar Putri Aji. "Hai putri nan cantik jelita, maukah kau menjadi permaisuriku?" lamar Raja Negeri Seberang.

Dengan tegas Putri Aji menjawab,"Aku tidak sudi menjadi permaisuri dari raja yang jorok dan tidak tahu sopan santun."

Jawaban Putri Aji membuat Raja Negeri Seberang murka. Amarahnya tidak terbendung. Darahnya seolah-olah mendidih dan naik ke ubun-ubun. Karena merasa terhina, ia kembali ke negerinya. Tapi, kemarahannya tidah berhenti sampai disitu. Ia menyiapkan pasukannya untuk menyerang kerajaan Putri Aji.

Beribu-ribu pasukan Negeri Seberang datang ke kerajaan Putri Aji. Pertempuran sengit tidak terelakkan. Putri Aji juga tidak mau kalah dari Raja Negeri Seberang. Ia pun mempersiapkan pasukannya yang andal dan gagah berani untuk membendung serangan dari pasukan Raja Negeri Seberang. Banyak prajurit dari kedua belah pihak yang gugur. Meskipun demikian, Raja Negeri Seberang selalu menambah pasukannya untuk menyerang pasukan kerajaan Putri Aji.

Melihat banyak pasukannya yang gugur, Putri Aji merasa cemas. Jika peperangan terus dilanjutkan, prajurit Putri Aji yang tinggal sedikit tidak akan mampu membendung serangan dari prajurit Raja Negeri Seberang yang terus bertambah jumlahnya. "Wah, gawat, jika terus begini prajuritku dapat habis dan aku pasti akan kalah. Apa yang harus aku perbuat?" tanyanya dalam hati.

Putri Aji mulai mencari cara untuk mengalahkan Raja Negeri Seberang. Ia pun menggunakan kesaktiannya untuk mengalahkan lawan. Diambilnya sirih dari wadahnya, lalu dikunyahlah sirih tersebut sambil mulutnya sibuk berkomat-kamit mengucapkan mantra. Setelah itu sepah-sepah sirih itu disemburkan ke segalah arah oleh Putri Aji dan berubah menjadi lipan yang ganas. Jumlah lipan itu sangat banyak, bahkan mencapai jutaan.

Lipan-lipan itu menjadi barisan prajurit yang siap menyerang para prajurit Raja Negeri Seberang. Prajurit Putri Aji sangat terbantu dengan adanya lipan-lipan tersebut. Melihat rombongan lipan ganas dan siap menyerang, prajurit Raja Negeri Seberang lari kocar kacir meninggalkan daerah itu.

Serangan lipan-lipan tersebut tidak berhenti sampai di situ. Lipan-lipan itu mengejar sampai ke laut tempat para prajurit Negeri Seberang menyelamatkan diri di jungnya. Serbuan lipan membuat jung mereka yang besar tenggelam di laut. Akhirnya binasalah mereka. Semakin lama, tempat tenggelamnya jung Raja Negeri Seberang berubah menjadi padang yang sangat luas ditumbuhi dengan semak dan menyatu dengan laut. Tempat itu kemudian dinamai Danau Lipan.

Pesan Moral:

Perilaku kita menjadi cermin sifat yang kita miliki. Jadi, berperilakulah yang baik. Misalnya, ketika kita bertamu, kita harus menyesuaikan diri dengan kebiasaan tuan rumah dan menghormati tuan rumah. Selain itu, perilaku baik akan mendapatkan ganjaran yang baik. Sebaliknya, perilaku jahat akan mendapatkan ganjaran yang buruk.

Sumber : https://www.daerahkita.com/artikel/228/legenda-danau-lipan-cerita-rakyat-kalimantan-timur

DISKUSI


TERBARU


ASAL USUL DESA...

Oleh Edyprianto | 17 Apr 2025.
Sejarah

Asal-usul Desa Mertani dimulai dari keberadaan Joko Tingkir atau Mas Karebet atau Sultan Hadiwijaya yang menetap di Desa Pringgoboyo, Maduran, Lamong...

Rumah Adat Karo...

Oleh hallowulandari | 14 Apr 2025.
Rumah Tradisional

Garista adalah Rumah Adat Karo di Kota medan yang dikenal sebagai Siwaluh Jabu. Rumah adat ini dipindahkan dari lokasi asalnya di Tanah Karo. Rumah A...

Kearifan Lokal...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Setiap Kabupaten yang ada di Bali memiliki corak kebudayaan yang berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lainnya. Salah satunya Desa Adat Tenga...

Mengenal Sejara...

Oleh Artawan | 16 Mar 2025.
Budaya

Pura Lempuyang merupakan salah satu tempat persembahyangan umat hindu Bali tertua dan paling suci di Bali. Terletak di lereng Gunung Lempuyang, di Ka...

Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...