Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita rakyat Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara
Kisah Kera dan Ayam - Cerita Rakyat Sulawesi Tenggara
- 4 Februari 2021

Dahulu, dikisahkan tentang persahabatan yang terjalin antara kera dan ayam. Mereksa selalu tampak rukun dan damai. Tapi, kenyataanya tidaklah demikian. Setelah sekian lama bersahabat, berulah terlihat sifat busuk si kera.

"Hai Ayam. sahabatku," panggil kera. " Maukah kau pergi bersamaku? Sore-sore begini enaknya kita jalan-jalan," ajak si kera.

"Wah ide yang bagus. Memang kau mau mengajakku ke mana?" tanya ayam.

"Aku akan mengajakmu ke hutan, tempat biasa aku bermain. Di sana tempatnya indah. Pasti kamu suka!" ujar si kera seraya membujuk.

Ayam tampak tertarik dengan ajakan si kera. Tanpa rasa curiga, ia mengikuti ajakan si kera untuk berjalan-jalan di hutan. Hari semakin gelap, perut kera mulai meronta-ronta minta diisi. Saat itulah timbul niat busuk kera untuk mencelakai ayam.

"Ah, untuk apa aku pusing-pusing mencari makanan. Di depanku saja sudah ada makanan yang sangat lezat," pikir kera.

Dilihatnya ayam kebingungan masuk ke dalam hutan. Ayam itu tampak besar dan segar. Kera berpikir, jika ayam hendak dimakannya, lebih enak jika tanpa bulu. Oleh karena itu ia hendak mencabuti bulu ayam terlebih dahulu.

Ayam dan kera semakin jauh masuk ke dalam hutan. Saat itu hari makin gelap, kera pun melaksanakan niatnya. Ia segera menangkap ayam. Ayam tampak terkejut melihat perlakuan kera. Kera yang jahat itu lalu mencabuti bulu-bulu ayam. Dengan sekuat tenaga ayam meronta-ronta. Ayam mencoba lari dari cengkeraman kera. Syukurlah usaha ayam melarikan diri berhasil. Ayam berlari sekencang-kencangnya keluar dari hutan.

Setelah sekian lama berlari, tibalah ia di rumah sahabatnya yang lain. Ayam tiba di rumah kepiting. Kepiting yang melihat ayam tampak kelelahan menjadi penasaran. Ia pun bertanya, "Wahai ayam, apa yang terjadi denganmu? Mengapa napasmu terengah-engah? Bulu-bulumu pun rontok," tanya kepiting.

"Sahabatku, aku dicelakai oleh sahabatku sendiri, si kera. Ia hendak memakanku," jawab ayam dengan nafasnya yang masih terengah-engah.

"Apa? Betapa teganya kera berbuat seperti ini kepadamu," ucap kepiting tak percaya. "Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kera harus kita beri pelajaran!" ucap kepiting dengan geram.

Ayam dan kepiting kemudian mengatur siasat untuk memberi pelajaran kepada si kera. Beberapa hari kemudian, kepiting dan ayam menemui kera. Ayam masih tampak ketakutan melihat si kera. Akhirnya, kepitinglah yang berbicara kepada kera.

"Hai kera, dua hari lagi aku dan ayam akan berlayar ke pulau seberang. DI pulau itu banyak buah-buahan yang matang dan lezat," ajak kepiting.

"Benarkah? Wah, aku ingin ikut berlayar bersama kalian," ucap kera dengan penuh semangat.

Hari yang telah ditentukan akhirnya tiba juga. Mereka berkumpul di tepi laut. Di situ telah tersedia perahu dari tanah liat yang sebelumnya telah disiapkan oleh kepiting dan ayam.

Perahu semakin lama semakin jauh dari tepian. Kera sudah mulai membayangkan lezatnya buah-buahan yang akan disantapnya nanti, sedangkan ayam dan kepiting sibuk berbalas pantun.

Ayam berkokok, "Aku lubangi kok...!" Si kepiting menjawab, "Tunggu sampai dalam sekali!"

Setiap kali kepiting berkata begitu, ayam mematuk-matuk perahu itu. Mereka kemudian mengulangi permainan itu lagi. Lama-kelamaan perahu yang mereka tumpangi pun bocor. Perahu semakin lama-semakin tenggelam. Kepiting dan ayam yang telah merencanakan hal tersebut lalu menyelamatkan diri. Si kepiting menyelam ke dasar laut, sedangkan si ayam dengan mudah terbang kembali ke darat. Tinggallah si kera yang tampak kebingungan. Ia meronta-ronta minta tolong, tapi tidak ada yang menolongnya. Karena kera tidak bisa berenang, ia pun akhirnya ikut tenggelam ke dasar laut bersama perahu itu.

Pesan Moral:

Jika bersahabat, harus menjaga kesetiaan. Orang yang jahat pasti akan mendapat musuh.

Sumber : https://www.daerahkita.com/artikel/198/kisah-kera-dan-ayam---cerita-rakyat-sulawesi-tenggara

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline