×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

cerita rakyat

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Kalimantan Barat

Asal Daerah

Kalimantan Barat

Kisah Bujang Beji

Tanggal 22 Feb 2021 oleh Widra .

Dahulu, hiduplah dua orang pemimpin yang bernama Bujang Beji dan Tumenggung Marubai. Kedua orang ini mempunya sifat yang sangat bertolak belakang. Tumenggung Marubai adalah orang yang baik hati dan tidak sombong. Sementara itu, Bujang Beji adalah orang yang sakti, tetapi serakah dan sombong. Keduanya mempunyai mata pencaharian sebagai pencari ikan dan mempunyai wilayah sendiri-sendiri. Tumenggung Marubai dan pengikutnya mencari ikan di Sungai Simpang Melawi, sedangkan Bujang beji di Sungal Simpang Kapuas.

Wilayah Sungai Simpang Melawi mempunyai banyak sekali jenis ikan, lebih banyak daripada ikan-ikan di Sungal Simpang Kapuas. ltulah sebabnya, basil tangkapan Tumenggung Marubai selalu lebih banyak daripada Bujang Beji. Tumenggung Melawi menggunakan bubu atau sejenis perangkap besar untuk menangkap ikan. Setelah terkumpul dalam perangkap, ia hanya memilih ikan-ikan yang besar, sementara ikan-ikan kecil dilepaskan kembali sehingga ikan-ikan di Sungal Simpang Melawi selalu berkembang biak dan tidak pernah habis.

Melihat hasil tangkapan Tumenggung Marubai, Bujang Beji merasa iri. la pun mencari cara mengalahkan Tumenggung Melawi. Lalu, ia menempuh cara yang kurang baik. la mulai menangkap ikan dengan cara menuba, yaitu meracun ikan-ikan tersebut dengan tuba, yaitu sejenis racun ikan dari akar tumbuh-tumbuhan hutan yang sangat memabukkan.

Pada awalnya, ia mendapatkan ikan yang sangat banyak. Lebih banyak dari hasil tangkapan Tumenggung Marubai. Namun, karena cara yang digunakan adalah membunuh ikan-ikan dengan racun, lama-kelamaan ikan-ikan di sungai Simpang Kapuas menjadi sangat berkurang. Sementara itu, Tumenggung Marubai tetap mendapatkan banyak hasil tangkapan. Ini membuat Bujang Beji menjadi semakin iri.

“lni tidak bisa dibiarkan!” pikir Bujang Beji, “Harus ada cara supaya Tumenggung Marubai tidak mendapatkan banyak ikan.”

Kemudian, Bujang Beji mulai berpikir keras. la menemukan cara yang menurutnya terbaik.

“Aku harus menutup aliran Sungai Melawi dengan sebuah batu besar di hulu sungai, dengan demikian ikan-ikan akan menetap di sana,” pikir Bujang Beji.

Bujang Beji bermaksud menggunakan puncak Bukit Batu di Nanga Silat, Kapuas Hulu untuk menyumbat Sungai Melawi. Dengan kesaktiannya, ia memotong puncak Bukit Batu tersebut dan membawanya menggunakan tujuh lembar daun ilalang.

Ketika sedang membawa bukit batu tersebut, tiba-tiba terdengar suara gadis-gadis sedang menertawakannya. Mereka adalah dewi-dewi di negeri khayangan. Ketika sampai di persimpangan antara Kapuas dan Malawi, Bujang Beji melongok ke atas untuk melihat siapa yang menertawakannya. Tanpa sengaja, kakinya menginjak duri beracun hingga la melompat dan menjerit kesakitan. Akibatnya, tujuh lembar daun ilalang yang dipakainya terputus. Puncak bukit batu tersebut pun terjatuh di sebuah aliran sungai yang disebut dengan jetak.

Bujang Beji sangat marah kepada dewi-dewi khayangan yang menertawakannya.

“Aku akan membalas kalian!” teriaknya sambil menghentakkan kakinya yang tertusuk duri beracun di salah satu bukit di dekatnya.

Kemudian, Bujang Beji berusaha mengangkat Bukit Batu yang sudah terendam di jetak dengan cara mencongkelnya menggunakan sebuah bukit memanjang. Namun, karena bukit batu tersebut sudah melekat di jetak, usahanya tidak berhasil. Bukit memanjang itu pun patah. Patahannya kini dinamakan Bukit Liut. Dengan demikian, gagallah usaha Bujang Beji menutup Sungai Melawi. Semua karena dewi-dewi khayangan. Aku akan membalas dendam,” kata Bujang Benji.

Bujang Benji merencanakan untuk menggapai negeri khayangan dengan menggunakan pohon kumpang mambu, yaitu sejenis pohon kayu raksasa yang ujungnya menjulang ke langit. la mulai menanam pohon kumpang mambu. Dalam beberapa hari saja pohon tersebut sudah tumbuh tinggi sekali, sampai puncaknya tidak terlihat mata.

Sebelum memanjat kumpang mambu, Bujang Beji melakukan ritual adat, yaitu memberi sesaji kepada roh-roh halus dan binatang-binatang di sekitarnya agar tidak mengganggu usahanya untuk mencapai negeri khayangan. Namun, ada dua jenis hewan yang lupa diberi sesaji oleh Bujang Beji, mereka adalah kelompok rayap dan beruang.

Rayap dan Beruang merasa marah, karena tidak diberi sesaji. Mereka pun berunding untuk menggagalkan usaha Bujang Beji.

“Kita gerogoti saja pohon kumpang mambu itu hingga terputus!” usul beruang. Kelompok Rayap pun setuju.

Ketika Bujang Beji mulai memanjat pohon kumpang mambu, segerombolan rayap dan beruang datang menyerbu dan menggerogoti pohon tersebut di bagian bawah hingga pohon tersebut terputus.

Pada saat itu, Bujang Beji sudah hampir mencapai negeri khayangan. la pun terhempas jatuh ke tanah dan tewas seketika.

Dengan demikian, usaha Bujang Beji mencelakai dewi-dewi khayangan pun gagal. Tumenggung Marubai pun terhindar dari niat jahat Bujang Beji.

Sementara itu, puncak Bukit Nanga Silat yang terlepas dari pukulan Bujang Beji menjelma menjadi Bukit Kelam. Kini Bukit Kelam menjadi salah satu objek wisata di daerah Sintang, Kalimantan Barat, dan menjadi kawasan hutan wisata dengan pemandangan yang sangat indah.

Pesan moral dari Dongeng Kalimantan Barat : Kisah Bujang Beji adalah jauhilah sifat iri, karena akan merugikan diri sendiri.

https://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-kalimantan-barat-paling-populer/

DISKUSI


TERBARU


Budaya adat bet...

Oleh Rizka Vivi Aurelia | 18 May 2024.
Seni pertunjukan dan Makanan khas betawi

Perkenalkan Saya Rizka Vivi Aurelia, Saat ini saya berusia 21 tahun, saya ingin mengikuti perlombaan dari budaya indonesia. semoga hasil dari editing...

Batik

Oleh Admin | 17 May 2024.
batik

....

Tarian Adat Bia...

Oleh Amon Kapisa | 17 May 2024.
Tarian Adat

Mengenal Makna hingga Pola Tari Yospan Khas Papua Salah satu seni tari yang cukup populer dari Indonesia timur adalah Tari Yospan . Pada materi ke...

Tarian Adat Bia...

Oleh Amon Kapisa | 17 May 2024.
Tarian Adat

Mengenal Makna hingga Pola Tari Yospan Khas Papua Salah satu seni tari yang cukup populer dari Indonesia timur adalah Tari Yospan . Pada materi ke...

Makanan Khas Je...

Oleh Yaemmm | 10 May 2024.
Makanan daerah

Horog-Horog adalah makanan khas Jepara sebagai sumber karbohidrat dapat menjadi pengganti nasi. Bahan utamanya adlah tepung yang terbuat dari pohon a...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...