Alat Musik
Alat Musik
Alat Musik Jawa Barat Bandung
Karinding
- 7 Juni 2020

Menurut Effat Al – Syarqawi, pengertian budaya dari sudut pandang agama islam adalah suatu khasanah dalam sejarah dari sekelompok masyarakat yang tercermin pada di kesaksian dan berbagai nilai kehidupan. Menurut Al- Syarqawi suatu kehidupan harus memiliki makna dan nilai rohaniah, yang memiliki tujuan sebagai pedoman hidup. Kemudian menurut Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjan pengertian budaya ialah sesuatu kebudayaan yang merupakan hasil karya meliputi cipta dan rasa dari masyarakat. Budaya memang memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan masyarakat, sehingga masyarakat tersebutlah yang menciptakannya. Sedangkan arti tradisional menurut KBBI adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun. Karinding merupakan alat musik tradisional yang sudah lebih dari 600 tahun digunakan oleh masyarakat di Jawa Barat. Namun, adapula yang mengatakan bahwa karinding itu sudah digunakan pada zaman purba atau lebih tepatnya pada zaman megalitikum. Pada awalnya, karinding digunakan sebagai pengusir hama oleh petani. Namun seiring perkembangan zaman, karinding mulai digunakan sebagai alat untuk memikat hati seorang wanita oleh para pemuda pada masanya. Lalu, karinding mulai digunakan sebagai alat musik karena memiliki suatu getaran atau low decibel yang memiliki bunyi tidak jelas jika didengar oleh suara manusia. Selain karinding dari Jawa Barat, beberapa provinsi di Indonesia juga memiliki alat musik tradisional serupa karinding seperti genggong dari Bali dan kudinding dari Kalimantan. Di Jawa Barat banyak sekali pengrajin atau para pembuat karinding. Bahan yang digunakan untuk membuat karinding adalah batang pohon aren dan bambu berukuran 20cm x 1cm. Jenis bahan dan desain bentuk karinding menunjukan perbedaan usia, tempat, dan perbedaan gender pemakai. Misalnya karinding yang berbentuk susuk sanggul, banyak digunakan oleh kaum wanita. Konon karinding ini biasanya dipakai untuk menancapkan sanggul. Sedangkan untuk laki-laki, biasanya karinding ini ukurannya lebih kecil atau lebih pendek dan terbuat dari pelepah kawung atau batang pohon aren, karena biasanya diletakan pada tempat mereka menyimpan tembakau.

Karinding adalah alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul dengan jari. Tetapi sebelum itu, karinding disimpan dan diapit oleh kedua bibir hingga saat dipukul mengeluarkan bunyi getaran yang tidak jelas. Dan saat memainkan karinding, sebaiknya hati-hati agar lidah kita tidak terkena bambu yang bergetar karena jika lidah terjepit bisa menimbulkan efek sakit hingga berdarah. Lalu, pegangan untuk bermain karinding biasanya berbentuk setengah lingkaran, tetapi ada juga yang berbentuk senjata tradisional atau di Jawa Barat adalah kujang. Pada tahun 2008, karinding mulai kembali hidup di Jawa Barat, tepatnya di Kota Bandung karena para seniman karinding sudah mulai agresif dalam mengeksplorasi karinding menjadi pertunjukan yang baru. Lingkungan komunitas musik indie khususnya ranah musik metal di Kota Bandung yang terbuka akan menerima sebuah kebudayaan baru untuk menjadi akses bagi alat musik tradisional seperti karinding untuk memudahkan penyebarannya ke berbagai daerah di luar Kota Bandung. Informasi karinding yang merupakan alat musik langka atau pernah dikabarkan bahwa karinding telah punah atau hilang ratusan tahun yang lalu menjadi suatu nilai eksotis bagi penikmat musik karinding atau masyarakat pada zaman sekarang. Beberapa daerah di Jawa Barat sudah mulai memiliki tempat yang menjadikan wilayah tersebut terkenal akan karinding seperti di daerah Ciramagirang, Cineam, Parakan Muncang, dan Kota Bandung. Di daerah Ciramagirang, karinding mulai ada sekitar tahun 1908. Penamaan karinding di daerah Ciramagirang ketika seorang penggembala kerbau yang bernama Kari selalu memainkan alat musik instrumen yang terbuat dari pelepah kawung saat sedang berada di sawah menggembala kerbau. Lalu, masyarakat di desa tersebut menjadikan sebuah penamaan pada alat musik tersebut karinding. Berbeda dengan daerah Ciramagirang, di daerah Cineam ada tokoh yang tanpa lelah melestarikan karinding bernama Oyon Naroharjo atau Bah Oyon. Pada awalnya, Bah Oyon mengenal karinding dari sang ayah ketika masih kecil. Lalu, ketika Bah Oyon sudah beranjak remaja, dia menggunakan karinding sebagai alat untuk bermain bersama teman-temannya. Pada tahun 1955, Bah Oyon mulai mengembangkan alat musik karinding dengan membuat sebuah grup yang bernama Sekar Komara Sunda.

Perkembangan karinding di wilayah lain juga menunjukan sebuah perkembangan yang berarti. Seperti halnya di daerah Parakan Muncang terdapat seorang tokoh yang bernama Bah Olot. Bah Olot adalah seorang putra dari Entang Sumarna yang merupakan seorang tokoh yang melestarikan karinding hingga diteruskan oleh putranya yaitu Bah Olot. Bah Olot juga mengartikan secara etimologis bahwa karinding memiliki makna yang berarti alat musik pertama di Jawa Barat. Sebagai pewaris karinding di Parakan Muncang, Bah Olot juga selalu mengadakan workshop atau pagelarang kesenian di Jawa Barat dan sekitarnya. Atas upayanya tersebut, karinding menjadi lebih popular di kalangan masyarakat umum hingga banyak murid Bah Olot yang berasal dari Kota Bandung. Keberadaan karinding di Kota Bandung sudah tidak bisa disebut sebagai instrumen tradisional yang sederhana. Karinding telah berubah menjadi alat musik yang dapat digabungkan dengan alat musik yang modern pada masa sekarang. Di Kota Bandung, karinding sudah bukan menjadi hal yang biasa. Bahkan, karinding sendiri pada saat ini sudah mulai mendunia berkat adanya musisi karinding yang mencampurkan musik metal. Contohnya ialah sebuah grup yang bernama Karinding Attack, meskipun bernamakan karinding tetapi grup ini bisa membawa dan mengibarkan bendera Indonesia di belahan dunia dengan cara mempopulerkan alat musik tradisional karinding.

Daftar Pustaka

Daryana, H. A. (2017). Pergeseran Instrumen Karinding Di Jwa Barat. Kimung. (2011). Jurnal Karinding Attack Ujung Berung Rebels. Kimung. (2011). Memoar Melawan Lupa. RomaDecade. (2020). Pengertian Budaya. RomaDecade.org.

Sumber Lain : https://kbbi.web.id/tradisional

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline