Karinding adalah alat musik tradisional masyarakat sunda yang terbuat dari pelepah kawung (batang pohon aren), dan Awi (bambu). Sebuah alat musik yang cukup tua yang konon sebagai alat yang telah digunakan karuhun (orang tua) sejak jaman sebelum ditemukannya Kacapi, yang usia kecapi itu sendiri sudah mencapai lebih dari lima ratus tahun yang lalu. diperkirakan alat ini sudah lebih tua dari 600 tahun dan ada yang menyebutkan bahwa alat ini sudah dipergunakan sejak jaman purba dulu sekitar era megalitikum Karinding sendiri tidak hanya ada di tatar sunda, malahan di Bali, ada yang disebut dengan Genggong, Tung kalo di Kalimantan yang pada dasarnya adalah karinding juga. Dan ternyata karinding bukan hanya terdapat di jawabarat dan beberapa daerah di Indonesia, akan tetapi di beberapa Negara lainpun ada, namun dengan nama dan bahan pembuat yang berbeda. Seperti alat musik juliab dali Tibet atau xomits dari Mongol. Memainkan karinding
Karinding dimainkan dengan cara ditempelkan di mulut lalu dipukul-pukul ujungnya atau disentir melalui tali. Getaran antara si karinding dan mulut digabung dengan udara dari mulut menghasilkan suara yang gak biasa. "Tweew..tweew...". kemudian yang lebih uniknya lagi, karinding ini mempunyai suara yang khas. Kalau F ya F, D ya D. Ukuran standar karinding adalah panjang 10 cm dan lebar 2 cm. Perkembangan karinding
Karinding sebagai alat pengusir hama
Jaman dulu alat ini dimainkan. dimainkan pada malam hari oleh orang-orang sambil menunggui ladangnya di hutan atau di bukit-bukit, dan saling bersautan antara bukit yang satu dan bukit lainnya. Ternyata alat musik karinding bukan hanya sebagai alat untuk mengusir sepi dimalam hari tapi juga berfungsi untuk mengusir hama. Suara yang dihasilkan oleh alat musik karinding membuat hama padi tidak mendekat karena menyakitkan buat hama tersebut.
kenapa Karinding mampu menghasilkan suara yang bisa mengusir hama?
Suara yang dihasilkan berupa getaran yang tidak begitu jelas terdengar oleh telinga manusia, dalam ilmu suara, suara yang dihasilkan masuk kedalam kategori suara low desibel, yang getaran ini cuma bisa didengar oleh jenis binatang jenis insect, konon inilah yang dikenal sekarang sebagai suara ultrasonik.
Karinding sebagai alat musik tradisional
Pada awalnya karena suara dari tiap karinding yang ditiup oleh orang orang pada jaman dahulu mempunyai suara suara yang unik. Sehingga apabila dimainkan secara bersamaan akan membentuk suatu musik yang enak didengar. Apalagi bila dimainkan dengan alat musik tradisional lain seperti angklung, kecapi dan lain lain. Suara yang dihasilkan Karinding berkesan magis, apalagi jika didengar malam-malam yang sepi. Oleh karena itu pada jaman dahulu karinding sering dipakai untuk upacara dan ritual adat tradisional. Dan terkadang pada saat menyambut raja datang atau pernikahan.
Karinding sebagai alat musik modern
Seiring perkembangan jaman, alat musik karinding mulai terlupakan. Keberadaan karinding mungkin tidak banyak yang mengenal. Meski usianya telah lampau, tapi bentuk maupun suaranya masih terasa asing di telinga masyarakat Sunda pada umumnya. Namun itu semua berubah ketika sekelompok anak muda di kota bandung mencoba menngenalkan alat musik ini kembali ke masyarat. Seperti contohnya group musik local bandung bernama Karinding attack. Karinding Attack ini dimotori oleh seniman bernama Man Jasad. Man Jasad terkutuk hatinya setelah membaca artikel berjudul karinding telah punah. Kemudian bersama teman temannya sesama musisi dan beberapa musisi karinding, Man Jasad membentuk Karinding Attack. "Karinding Attack" muncul sebagai grup musik yang mensosialisasikan alat musik karinding dan membawa warna baru pada musik tradisional ini. Kerinding Attack menyatukan musik Karinding dengan musik Rock atau cadas karena Sebagian besar anak muda kota bandung menyukai musik rock. Sehingga mereka berfikir untuk mensosialisasikan karinding dengan musik cadas. Sehingga kesan kuno atas alat musik itu sendiri berasur angsur hilang. Bahkan terkadang Karinding Attack mengkolaborasikan musik karinding dengan musik lain. Seperti Jazz, Pop, Melayu, Dangdut bahkan Rap.usaha merka pun tak sia sia, hasilnya munculah berbagai komunitas karinding di kota bandung. Ada yang hanya menjadikan karinding sebagai hobi atau bahkan membuat group band yang serupa dengan Karinding Attack. Tidak hanya di bandung, bahkan group musik karinding pun sampai ke Jepang. Di Jepang ada komunitas karinding yaitu Komunitas Karinding Jepang ( KOKAR ). Komunitas ini mengkolaborasikan, karinding, celempung, kalimba (alat musik berasal dari afrika selatan) kacapi dan suling di lengkapi dengan kecrek. Tidak tanggung tanggung, group musik ini membuat para penonton disalah satu event internasional yang diadakan Unicef di jepang berdecak kagum. Tidak ketinggalan, musisi lokal bandung lainnya pun memodifikasi karinding agar mudah dimainkan yaitu Karinding Toel. Sesuai dengan namanya Karinding Toel di mainkan dengan cara ditoel(dicolek) oleh jari tangan. Karinding Toel adalah karinding hasil modifikasi Bapa Asep Nata, yang kebetulan merupakan salah satu Dosen Karawitan di STSI Bandung. Karinding Toel hasil modifikasi ini memiliki kelebihan yaitu sudah mempunyai tangga nada, baik pentatonis maupun diatonic (do-re-mi-pa-so-la-si-do , da mi na ti la da). Bahkan selain itu ada aplikasi memainkan karinding di Aplle Store. Selain itu, beberapa SMA negeri Di Kota bandung menjadi Karinding Sebagai Alat Musik Yang diperlajari di Mata Pejalaran Seni Musik.
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.