Ritual Kaago-Ago merupakan ritual yang dilakukan ketika akan memasuki musim tanam. Para petani yang akan mengolah lahannya terlebih dahulu melakukan berbagai persiapan sebelum dilakukan ritual Kaago-Ago. Pelaksanaan ritual Kaago-Ago yang akan dilakukan terbagi dalam dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan melengkapi keperluan ritual dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Sedangkan tahap pelaksaan merupakan tahap dilakukannya ritual Kaago-Ago tersebut. Ritual Kaago-Ago adalah ritual yang diadakan sebelum pergantian musim, dari musim timur ke musim barat atau sebaliknya, dari musim barat ke musim timur, untuk mencegah penyakit pada manusia, dalam wujud melakukan hubungan pertalian dengan kekuatan tertentu yang bukan manusia, tetapi jin dan setan, agar mereka tidak mengganggu manusia. Ritual Kaago-Ago atau ritual pencegahan penyakit dilakukan karena pada saat pergantian musim, umat manusia merasa tidak nyaman, tertekan, panik, dan lain sebagainya. Ritual Kaago-Ago memiliki makna bagi kehidupan orang Muna pada masa kini. Secara umum dapat dikatakan bahwa, makna perilaku ritual Kaago-Ago mengandung nilai dalam kehidupannya yang berkaitan dengan bagaimana manusia dapat memperlakukan dan melayani makluk ciptaan Tuhan lainnya sama dengan dirinya sendiri. Sementara itu, makna yang terkandung dalam materi-materi ritual, berkaitan langsung dengan padangan hidup, karakter manusia, aturan hidup, nilai-nilai dan norma-norma yang harus dipatuhi dalam kehidupannya. Berbagai aspek yang berkaitan dengan ritual Kaago-Ago. Antara lain; aspek ekonomis, psikologi dan ekologis. Aspek ekonomis, walaupun dalam pelaksanaannya dapat menelan biaya yang cukup banyak, tetapi mereka tetap melakukannya dua kali dalam setahun. Ini menandakan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Aspek psikologis yaitu bagaimana menyiasati suatu keadaan yang labil dengan cara melakukan hubungan dengan makluk halus, sehingga keadaan yang stabil dapat tercapai. Aspek ekologis bahwa ritual ini dilakukan di alam terbuka tanpa hijab atau perantara, sebagai wujud menjaga keseimbangan ekologisnya. Sementara, fungsi ritual Kaago-Ago adalah meliputi fungsi religius dan fungsi sosial. Fungsi religius bertujuan untuk dapat selamat atau terhindarnya manusia dari penyakit, tercapainya ketenangan jiwa, dan terjadinya hubungan baik antara manusia dengan makluk halus. Sedangkan, fungsi sosial yaitu terciptanya solidaritas sosial, kontrol sosial, dan edukatif.
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.