Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Jawa Timur Magetan
Jajanan Khas Magetan: Carang Mas
- 30 April 2023 - direvisi ke 2 oleh Haha_yesykawahyu_21 pada 4 Mei 2023

Salah satu makanan khas Magetan yaitu carang mas. Apa sih carang mas itu? Carang mas adalah jenis makanan berbahan dasar ubi jalar yang juga biasa disebut sebagai walangan atau grubi. Carang mas sendiri merupakan jenis camilan dan menjadi salah satu makanan tradisional yang diolah melalui cara sederhana.

Industri carang mas sebenarnya memiliki prospek yang cukup bagus. Meskipun hanya berupa olahan industri rumahan, tetapi jajanan ini cukup legendaris. Mengapa demikian? Karena konon jajanan tradisional carang mas ini sudah ada sebelum tahun 1960-an dan tetap bertahan sampai sekarang.

Carang Mas merupakan salah satu dari sekian banyak oleh-oleh khas Magetan. Produksi carang mas sendiri dilakukan oleh masyarakat di Desa Tawang, Bulugunung, Kecamatan Plaosan dan sudah dipasarkan di berbagai daerah di Magetan. Carang mas biasanya banyak dibeli oleh para wisatawan untuk keperluan oleh-oleh.

Bahan dasar dalam pembuatan carang mas yaitu berupa ubi jalar, sedangkan bahan tambahannya berupa gula merah, vanili dan minyak goreng. Lalu, gimana sih cara pembuatan carang mas? Pertama, ubi jalar dikupas kemudian dipasah atau diserut kecil-kecil. Kedua, serutan ubi jalar direndam selama kurang lebih 15 menit. Ketiga, serutan ubi jalar digoreng setengah matang atau sampai warna ubi sedikit menguning. Keempat, gula merah dipanaskan sampai mencair dan ditambahkan vanili bubuk dicampur dengan ubi jalar yang sudah digoreng sebelumnya, kemudian diaduk hingga merata sampai menyatu. Kelima, dicetak sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki, setelah itu didiamkan selama 30 menit supaya carang mas lebih kering dan bisa langsung dikemas. Kemudian, carang mas siap dipasarkan (Wati & Antriyadarti, 2022).

Kreatifitas masyarakat dalam menghasilkan produk olahan ubi jalar menjadikan nilai jual lebih tinggi karena produk olahan tersebut memiliki umur simpan yang lebih lama. Selain itu, produk olahan ubi jalar berupa carang mas lebih banyak diminati oleh konsumen. Salah satunya yaitu para wisatawan Telaga Sarangan, di mana penjual carang mas juga banyak ditemui di kawasan wisata tersebut.

Selain kawasan wisata Sarangan, daerah pemasaran carang mas yang berada di Magetan sendiri contohnya adalah toko oleh-oleh yang ada di Kabupaten Magetan. Sedangkan tujuan pemasaran ke luar Magetan diantaranya yaitu Surabaya, Mojokerto, Jakarta, Jombang, dll. Proses pemasaran untuk daerah Magetan dilakukan sendiri oleh pengusahanya, sedangkan untuk pemasaran ke luar Magetan diambil oleh tengkulak.

Nah, itu tadi sedikit informasi mengenai carang mas yang berasal dari Magetan, semoga bisa menambah wawasan bagi teman-teman yang membaca.

Referensi: Wati, R., & Antriyadarti, E. (2022). ANALISIS PROFITABILITAS DAN NILAI TAMBAH USAHA INDUSTRI PANGAN PRODUK CARANG MAS DI KABUPATEN MAGETAN. Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 24(02), 1–9. https://doi.org/10.22437/JISEB.V24I02.15391

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Vila Van Resink
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Vila Van Resink adalah bangunan cagar budaya berbentuk vila yang terletak di Jalan Siaga, Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemilik awal vila ini adalah Gertrudes Johannes "Han" Resink, seorang anggota Stuw-groep , sebuah organisasi aktif pada Perang Dunia II yang memperjuangkan kemerdekaan dan pembentukan negara demokratis Hindia Belanda. Bangunan tersebut dibangun pada masa pemerintah Hindia Belanda sebagai bagian dari station hill (tempat tetirah pada musim panas yang berada di pegunungan) untuk boschwezen dienst (pejabat kehutanan Belanda). Pada era Hamengkubuwana VII, kepengelolaan Kaliurang (dalam hal ini termasuk bangunan-bangunan yang berada di wilayah tersebut) diserahkan kepada saudaranya yang bernama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi. Tanah tersebut lantas dimanfaatkan untuk perkebunan nila, tetapi kegiatan itu terhenti kemudian hari karena adanya reorganisasi pertanian dan ekonomi di Vors...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Gereja Kristen Jawa Pakem Kertodadi
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gereja Kristen Jawa (GKJ) Pakem Kertodadi adalah salah satu gereja di bawah naungan sinode Gereja Kristen Jawa, yang terletak di Jalan Kaliurang km. 18,5, Padukuhan Kertadadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Awal mula pertumbuhan jemaat gereja ini berkaitan dengan keberadaan Rumah Sakit Paru-Paru Pakem, cabang dari Rumah Sakit Petronela (Tulung), yang didirikan di wilayah Hargobinangun. Sebelum tahun 1945, kegiatan keagamaan umat Kristen diadakan secara sederhana dalam bentuk renungan atau kebaktian pagi yang berlangsung di klinik maupun apotek rumah sakit yang dikenal dengan nama "Loteng". Para perawat di rumah sakit tersebut juga melakukan pelayanan kesehatan ke dusun-dusun di sekitarnya, yaitu Tanen, Sidorejo, Purworejo, dan Banteng. Menurut Notula Rapat Gerejawi, jemaat gereja ini mengadakan penetapan majelis yang pertama kali pada 21 April 1945. Tanggal tersebut lantas disepakati sebagai hari jadi GKJ Pa...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Cepet Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Cepet Pakem adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Cepet, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan temuan dua buah yoni dan sejumlah komponen arsitektur candi di sekitarnya, situs ini diduga merupakan reruntuhan sebuah candi Hindu dari masa klasik. Lokasinya kini berada di area permakaman umum Padukuhan Cepet, berdekatan dengan sebuah masjid. Benda cagar budaya (BCB) utama yang ditemukan di situs ini adalah dua buah yoni yang terbuat dari batu andesit. Kondisi keduanya telah rusak, sedangkan lingganya tidak ditemukan. Yoni pertama awalnya berada di pekarangan penduduk bernama Pujodiyono, tetapi sekarang dipindahkan di halaman makam. Yoni ini memiliki ukuran relatif besar dengan bentuk yang sederhana, yaitu lebar 134 sentimeter, tebal 115 sentimeter, dan tinggi 88 sentimeter. Bagian bawah cerat yoni tersebut tidak bermotif dan memberikan kesan bahwa pengerjaannya belum selesai. Sementara itu, terdap...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Situs Potro
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Situs Potro atau Pancuran Buto Potro adalah situs arkeologi yang terletak di Padukuhan Potro, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terdiri atas dua benda cagar budaya (BCB) utama yang seluruhnya terbuat dari batu andesit, yaitu jaladwara dan peripih. Jaladwara di situs ini oleh masyarakat setempat dikenal dengan nama Pancuran Buto, karena bentuknya menyerupai kepala raksasa (kala) dengan mulut terbuka, gigi bertaring, dan ukirannya menyerupai naga. Sementara itu, keberadaan peripih berukuran cukup besar di situs ini menimbulkan dugaan bahwa pernah berdiri sebuah bangunan keagamaan di sekitar lokasi, kemungkinan sebuah candi, meskipun bentuk dan coraknya tidak dapat dipastikan karena minimnya artefak yang tersisa.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Sambal Matah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Bali

Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati

avatar
Reog Dev