Salah satu makanan khas Magetan yaitu carang mas. Apa sih carang mas itu? Carang mas adalah jenis makanan berbahan dasar ubi jalar yang juga biasa disebut sebagai walangan atau grubi. Carang mas sendiri merupakan jenis camilan dan menjadi salah satu makanan tradisional yang diolah melalui cara sederhana.
Industri carang mas sebenarnya memiliki prospek yang cukup bagus. Meskipun hanya berupa olahan industri rumahan, tetapi jajanan ini cukup legendaris. Mengapa demikian? Karena konon jajanan tradisional carang mas ini sudah ada sebelum tahun 1960-an dan tetap bertahan sampai sekarang.
Carang Mas merupakan salah satu dari sekian banyak oleh-oleh khas Magetan. Produksi carang mas sendiri dilakukan oleh masyarakat di Desa Tawang, Bulugunung, Kecamatan Plaosan dan sudah dipasarkan di berbagai daerah di Magetan. Carang mas biasanya banyak dibeli oleh para wisatawan untuk keperluan oleh-oleh.
Bahan dasar dalam pembuatan carang mas yaitu berupa ubi jalar, sedangkan bahan tambahannya berupa gula merah, vanili dan minyak goreng. Lalu, gimana sih cara pembuatan carang mas? Pertama, ubi jalar dikupas kemudian dipasah atau diserut kecil-kecil. Kedua, serutan ubi jalar direndam selama kurang lebih 15 menit. Ketiga, serutan ubi jalar digoreng setengah matang atau sampai warna ubi sedikit menguning. Keempat, gula merah dipanaskan sampai mencair dan ditambahkan vanili bubuk dicampur dengan ubi jalar yang sudah digoreng sebelumnya, kemudian diaduk hingga merata sampai menyatu. Kelima, dicetak sesuai dengan bentuk dan ukuran yang dikehendaki, setelah itu didiamkan selama 30 menit supaya carang mas lebih kering dan bisa langsung dikemas. Kemudian, carang mas siap dipasarkan (Wati & Antriyadarti, 2022).
Kreatifitas masyarakat dalam menghasilkan produk olahan ubi jalar menjadikan nilai jual lebih tinggi karena produk olahan tersebut memiliki umur simpan yang lebih lama. Selain itu, produk olahan ubi jalar berupa carang mas lebih banyak diminati oleh konsumen. Salah satunya yaitu para wisatawan Telaga Sarangan, di mana penjual carang mas juga banyak ditemui di kawasan wisata tersebut.
Selain kawasan wisata Sarangan, daerah pemasaran carang mas yang berada di Magetan sendiri contohnya adalah toko oleh-oleh yang ada di Kabupaten Magetan. Sedangkan tujuan pemasaran ke luar Magetan diantaranya yaitu Surabaya, Mojokerto, Jakarta, Jombang, dll. Proses pemasaran untuk daerah Magetan dilakukan sendiri oleh pengusahanya, sedangkan untuk pemasaran ke luar Magetan diambil oleh tengkulak.
Nah, itu tadi sedikit informasi mengenai carang mas yang berasal dari Magetan, semoga bisa menambah wawasan bagi teman-teman yang membaca.
Referensi: Wati, R., & Antriyadarti, E. (2022). ANALISIS PROFITABILITAS DAN NILAI TAMBAH USAHA INDUSTRI PANGAN PRODUK CARANG MAS DI KABUPATEN MAGETAN. Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis, 24(02), 1–9. https://doi.org/10.22437/JISEB.V24I02.15391
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.