Makanan Minuman
Makanan Minuman
Alat Masak Jawa Barat Daerah-daerah Suku Sunda (Provinsi Jawa Barat dan Banten)
Hihid (Kipas Angin Tradisional)
- 31 Maret 2021 - direvisi ke 7 oleh Faizatun Aprillia pada 1 April 2021

Tanah Sunda dikenal sebagai dataran yang subur, dipenuhi persawahan padi yang menghasilkan beras, makanan pokok masyarakat suku Sunda dan juga sebagian besar penduduk bangsa Indonesia. Sebelum adanya teknologi modern untuk menanak nasi, masyarakat suku Sunda memiliki peralatan memasak nasi yang diwariskan secara turun-temurun, salah satunya adalah hihid (kipas tangan) yang digunakan untuk mendinginkan nasi selama nasi diakeul (diaduk) di atas bakul dan kukusan.

Hihid berbentuk persegi, terbuat dari anyaman bambu. Anyaman tersebut diikatkan ke tongkat pendek yang berbentuk pipih. Karena digunakan untuk menciptakan embusan angin, hihid berbentuk tipis, ringan, dan mudah dibawa. Umumnya hihid berwarna coklat, namun seiring perkembangan zaman hihid mulai diberi cat warna-warni agar terlihat lebih menarik. Ukuran hihid juga bervariasi, hihid berukuran besar cocok digunakan untuk porsi nasi yang lebih banyak, misalnya pada acara-acara besar seperti hajatan pernikahan. Hihid yang berukuran kecil cocok digunakan untuk kegiatan memasak sehari-hari.

Hingga saat ini, hihid masih sering dijumpai karena fungsinya masih dibutuhkan bagi sebagian orang. Meski tidak lagi sepenuhnya memasak nasi menggunakan peralatan memasak tradisional, terkadang mereka tetap menggunakan hihid selama ngakeul agar nasi menjadi pulen. Hihid juga bisa digunakan untuk keperluan lainnya seperti menjaga bara api nyala ketika membakar sate atau sekadar mengusir gerah ketika matahari siang terasa terik.

Referensi:

Kalsum, K. (2010). Kearifan Lokal dalam Wawacan Sulanjana: Tradisi Menghormati Padi pada Masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. SOSIOHUMANIKA, 3(1).

Sodikin, I., Isnendes, R., & Suherman, A. (2013). SIMBOL–SIMBOL BUDAYA NU NYAMPAK DINA KASENIAN CINGCOWONG DI DÉSA LURAGUNG LANDEUH KEC. LURAGUNG KAB. KUNINGAN PIKEUN PANGAJARAN MACA BAHASAN DI SMA (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Supriyatna, N. (2014). Pawon dalam Proses Transformasi Pengetahuan dan Kemampuan Maénpo di Lingkungan Keluarga Jawara. MAKALANGAN, 1(1).

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline