Tanah Sunda dikenal sebagai dataran yang subur, dipenuhi persawahan padi yang menghasilkan beras, makanan pokok masyarakat suku Sunda dan juga sebagian besar penduduk bangsa Indonesia. Sebelum adanya teknologi modern untuk menanak nasi, masyarakat suku Sunda memiliki peralatan memasak nasi yang diwariskan secara turun-temurun, salah satunya adalah hihid (kipas tangan) yang digunakan untuk mendinginkan nasi selama nasi diakeul (diaduk) di atas bakul dan kukusan.
Hihid berbentuk persegi, terbuat dari anyaman bambu. Anyaman tersebut diikatkan ke tongkat pendek yang berbentuk pipih. Karena digunakan untuk menciptakan embusan angin, hihid berbentuk tipis, ringan, dan mudah dibawa. Umumnya hihid berwarna coklat, namun seiring perkembangan zaman hihid mulai diberi cat warna-warni agar terlihat lebih menarik. Ukuran hihid juga bervariasi, hihid berukuran besar cocok digunakan untuk porsi nasi yang lebih banyak, misalnya pada acara-acara besar seperti hajatan pernikahan. Hihid yang berukuran kecil cocok digunakan untuk kegiatan memasak sehari-hari.
Hingga saat ini, hihid masih sering dijumpai karena fungsinya masih dibutuhkan bagi sebagian orang. Meski tidak lagi sepenuhnya memasak nasi menggunakan peralatan memasak tradisional, terkadang mereka tetap menggunakan hihid selama ngakeul agar nasi menjadi pulen. Hihid juga bisa digunakan untuk keperluan lainnya seperti menjaga bara api nyala ketika membakar sate atau sekadar mengusir gerah ketika matahari siang terasa terik.
Referensi:
Kalsum, K. (2010). Kearifan Lokal dalam Wawacan Sulanjana: Tradisi Menghormati Padi pada Masyarakat Sunda di Jawa Barat, Indonesia. SOSIOHUMANIKA, 3(1).
Sodikin, I., Isnendes, R., & Suherman, A. (2013). SIMBOL–SIMBOL BUDAYA NU NYAMPAK DINA KASENIAN CINGCOWONG DI DÉSA LURAGUNG LANDEUH KEC. LURAGUNG KAB. KUNINGAN PIKEUN PANGAJARAN MACA BAHASAN DI SMA (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Supriyatna, N. (2014). Pawon dalam Proses Transformasi Pengetahuan dan Kemampuan Maénpo di Lingkungan Keluarga Jawara. MAKALANGAN, 1(1).
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang