Alat Musik
Alat Musik
Kesenian Yang Hampir Punah Jawa Barat Sunda
Goong Renteng
- 5 Maret 2021

Goong Renteng merupakan salah satu jenis gamelan khas masyarakat Sunda yang sudah cukup tua. Paling tidak, goong renteng sudah dikenal sejak abad ke-16, dan tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat. Istilah "goong renteng” merupakan perpaduan dari kata “goong” dan “renteng”. Kata ‘goong’ merupakan istilah kuno Sunda yang berarti gamelan, sedangkan kata ‘renteng’ berkaitan dengan penempatan pencon-pencon kolenang (bonang) yang diletakkan secara berderet/berjejer, atau ngarenteng dalam bahasa Sunda. Jadi, secara harfiah goong renteng adalah goong (pencon) yang diletakkan/disusun secara berderet (ngarenteng).

Goong renteng memiliki dua macam laras; ada yang berlaras salendro dan ada yang berlaras pelog. Peralatannya terdiri dari kongkoang, cempres, paneteg, dan goong. Kongkoang (alat musik berpencon), cempres (alat musik bilah), dan goong diklasifikasikan sebagai idiofon; sementara paneteg (semacam kendang) diklasifikasikan sebagai membranofon. Ditinjau dari cara memainkannya, kongkoang, cempres, dan goong diklasifikasikan sebagai alat pukul; sedangkan paneteg sebagai alat tepuk. Dalam ensambel, kongkoang dan cempres berfungsi sebagai pembawa melodi, kendang sebagai pembawa irama, dan goong sebagai penutup lagu atau siklus lagu.

Repertoar pada goong renteng pada umumnya tidak bertambah. Lagu-lagu pada Goong Renteng Embah Badong di Lebakwangi – Batukarut, Bandung; Goong Renteng Panggugah Manah di Sukamulya, Kuningan; dan Goong Renteng Talagamanggung di Majalengka (bahkan tidak pernah di tabuh lagi), lagu-lagunya masih tetap itu-itu juga. Secara fisik, goong renteng mempunyai kemiripan dengan gamelan degung, tetapi dalam hal usia, goong renteng dianggap lebih tua keberadaannya daripada degung, sehingga ada yang menduga bahwa gamelan degung merupakan pengembangan dari goong renteng. Mungkin karena ketuaannya, pada umumnya goong renteng sekarang dianggap sebagai gamelan keramat, sehingga pemeliharaannya diperlakukan khusus secara adat (ritual; kepercayaan). Kelengkapan waditra gamelan renteng tidak sama di setiap tempat, demikian pula lagu-lagunya.

Fungsi goong renteng yang sebenarnya dalam kebudayaan Sunda pada masyarakat dulu belum diketahui secara pasti. Kita hanya bisa mengatakan berdasarkan cerita serta fungsi yang masih berlangsung pada beberapa kelompok goong renteng sekarang. Goong renteng ditabuh setelah perangkat gamelan itu dibersihkan, misalnya pada goong renteng Embah Bandong ketika digunakan untuk memeriahkan acara Muludan (peringatan hari lahirnya Rasulullah kita yaitu Nabi Muhammad s.a.w.) dan acara ngebakan (memandikan; membersihkan) pusaka-pusaka pada setiap tanggal 12 Mulud. Penabuhan ini bagi masyarakat sekaligus merupakan suatu bukti bagaimana pusaka yang berusia ratusan tahun ini masih bisa mengeluarkan bunyi, di samping adanya keanehan lain yang berbau mistik.

Menurut Jakob Kunst (1934:386), goong renteng dapat ditemukan di Cileunyi dan Cikebo (wilayah Tanjungsari, Sumedang), Lebakwangi (wilayah Pameungpeuk, Bandung), dan Keraton Kanoman Cirebon. Selain itu, goong renteng juga terdapat di Cigugur (Kuningan), Talaga (Majalengka), Ciwaru (Sumedang), Tambi (Indramayu), Mayung, Suranenggala, dan Tegalan (Cirebon). Sedangkan Menurut Aki Wangsa (WD. Darmawan), Goong Renteng berasal dari sejak zaman Kerajaan Tembong Agung Sabda Panglamar yang dimiliki Prabu Aji Putih merupakan benda keramat yang disimpan di keraton dan disajikan pada saat upacara-upacara ritual dan penyambutan tamu kebesaran.

Versi lain kesenian Goong Renteng yang berada di Kampung Cikubang Desa Sukaluyu, Kecamatan Rancakalong yang dituturkan Aris dan Dana bahwa Goong Renteng di Cikubang mulai ada sejak tahun 1833, namun ada juga yang menyebutkan bahwa Goong Renteng di Cikubang dimulai sejak Eyang Suting, tahun 1709. Dalam mitos, kesenian Goong Renteng di Cikubang mirip dengan asal-mulanya kesenian Tarawangsa di Rancakalong, yakni ketika terjadi semua jenis tanaman mengalami kegagalan panen akibat diserang hama. Ketika itu, tersebutlah seorang bernama Buyut Kidul melakukan semedi selama 40 hari 40 malam untuk meminta petunjuk dari Tuhan Yang Mahakuasa mendengar suara tanpa wujud yang memerintahkan agar Ki Buyut Kidul pergi ke Cirebon. Di tengah perjalanan Ki Buyut Kidul bertemu dengan sekelompok orang yang konon diperintah Sunan Bonang untuk memberikan seperangkat gamelan. Sediterimanya seperangkat gamelan dan ditabuhnya gamelan dimaksud, Cikubang yang selama itu mengalami kegagalan panen, maka berikutnya medapatkan keajaiban bahwa kegagalan tersebut bisa dilalui dengan keberhasilan dan musibah pun dapat teratasi.

Dari berbagai versi mengenai asal-mula Goong Renteng khususnya di Cikubang Rancakalong dan Cisarua dapat diduga kuat sebagai awal mulanya penyebaran agama Islam. Kemudian, di dalam perkembangannya Kesenian Goong Renteng pun tidak hanya dipergelarkan pada acara-acara ritual semata, melainkan dipergelarkan dalam acara hajatan dan atau penyambutan tamu kehormatan.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Prajurit Pemanah Kasultanan Kasepuhan Cirebon Di Festival Keraton Nusantara
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...

avatar
ASEP NU KASEP TEA ATUH PIRAKU