Makanan Minuman
Makanan Minuman
Makanan Minuman Sumatera Utara Medan
Gamai
- 12 Juli 2012

Galamai adalah salah satu makanan kecil dengan bahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Jika di daerah lain makanan sejenis ini dikenal sebagai dodol atau jenang. Hampir semua suku di Indonesia memiliki jenis makanan kecil ini.

Berikut sedikit di ceritakan proses pembuatan Galamai di Muaro Paiti :Bahan :

- Kelapa
- Gula Pasir
- Vanilli
- Garam
- Tepung
- Dll

Alat yang dibutuhkan- Kuali berukuran Besar(Kanca)- Pengaduk (Pangacau)- Tungku (biasanya dibuat di tanah)- Tentunya harus ada api untuk memasak ,,hehe
Berikut langkah pembuatannya :Parut kelapa, dan kemudian di peras hingga 3 kali perasan2. Kemudian santan hasil dari perasan di masukkan ke dalam kuali (kanca) yang telah disiapkan di atas tunggu yang telah dipanaskan.

Pada tahap ini, ketika santan baru dimasukkan ke dalam kuali, akan diaduk oleh anak anak terlebih dulu, dan selama santan telah didalam kuali, tidak boleh di diamkan, harus diaduk secara tersu menerus.4. Setelah agak panas, baru dimasukkan tepung, sambil diaduk secara terus menerus, hingga mengental dan mulai agak keras diaduk

Setelah itu, masukkan bahan yang lainnya, seperti Gula Pasir, Vanilli (wangi) dan garam.6. Setelah dimasukkan semua bahannya, dan waktu yang diperlukan hingga tahap ini sekitar satu jam, dan santan yang tadi masih cair sekarang sudah mengeras dan dibutuhkan tenaga untuk mengaduknya. Sekarang hanya proses mengaduk (mangacau0, disinilah akan dubutuhkan tenaga yang banyak, karena peroses pengadukan ini bisa mancapai 5 sampai 7 jam, tergantung selera yang punya galamai, kalau ingin keras dan tahan lama, makan aduklah hingga 6-7 jam, dan jika ingin lebih lunak, maka masak sebentar saja.8. Hingga adonan makin mengeras dan mulai berubah warna menjadi abu abu kecoklatan, itu tandanya semakin keras,9. Ada pula suatu watu yang ditunggu tunggu orang disekitar tungku, yaitu proses POLANG, apalah namanya bagi orang lain saya juga tidak tahu benar., polang ini enak sekalim tidak bosan kita memakannya, cara makannya pun unik, diambil dengan jari sedikit sedikti kemudian dijilat, nyaaamm enak. Tapi proses itu Cuma sebentar, setelah itu adonan akan mengeras.

Disini nih yang mulai bekerja keras, bergantian, paling lama 10 sepasang yang bisa mengaduknya, disamping adonan yang keras, juga disulitkan dengan panasnya api tungku dan asap yang ditimbulkan pun menyakitkan mata.11. Secara bergantian mengaduk, dibutuhkan sekita 6 pasang untuk mengaduk sekitar 10 liter kalamai.Setelah beberapa jam, kalamai mulai mengeluarkan minyak, minya kelapa itu akan keluar, dan makin menyulitkan untuk diaduk karena takut kena percikan minya yang panas, minyak itu pun di kumpulkan.13. Mulai kewalahan pengaduk, sudah kelelahan, pengadukan biasanya dihentikan ketika tukang aduk menyerah atau pemilik galamai sudah minta berhenti.14. Dilanjutkan dengan proses pelepasan kerak yang melekat di kuali (kanca)

Setelah matang, dikeluarkan dari kuali, dan harus segera dipindahkan, jangan sampai dingin, karena, kalau sudah dingin tidak bisa di ambil dengan tangan lagi, harus dengan pisau atau parang.16. Setelah di keluarkan dari kuali, giliran ibu-ibu yang memasukkan ke dalam Kibang (tempat yang terbuat dari daun pandan), tarik menarik galamai agar bisa masuk ke dalam kibang.

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline