Galamai adalah salah satu makanan kecil dengan bahan dasar tepung beras ketan, gula aren dan santan yang berasal dari daerah Sumatera Barat. Jika di daerah lain makanan sejenis ini dikenal sebagai dodol atau jenang. Hampir semua suku di Indonesia memiliki jenis makanan kecil ini.
Berikut sedikit di ceritakan proses pembuatan Galamai di Muaro Paiti :Bahan :
- Kelapa
- Gula Pasir
- Vanilli
- Garam
- Tepung
- Dll
Alat yang dibutuhkan- Kuali berukuran Besar(Kanca)- Pengaduk (Pangacau)- Tungku (biasanya dibuat di tanah)- Tentunya harus ada api untuk memasak ,,hehe
Berikut langkah pembuatannya :Parut kelapa, dan kemudian di peras hingga 3 kali perasan2. Kemudian santan hasil dari perasan di masukkan ke dalam kuali (kanca) yang telah disiapkan di atas tunggu yang telah dipanaskan.
Pada tahap ini, ketika santan baru dimasukkan ke dalam kuali, akan diaduk oleh anak anak terlebih dulu, dan selama santan telah didalam kuali, tidak boleh di diamkan, harus diaduk secara tersu menerus.4. Setelah agak panas, baru dimasukkan tepung, sambil diaduk secara terus menerus, hingga mengental dan mulai agak keras diaduk
Setelah itu, masukkan bahan yang lainnya, seperti Gula Pasir, Vanilli (wangi) dan garam.6. Setelah dimasukkan semua bahannya, dan waktu yang diperlukan hingga tahap ini sekitar satu jam, dan santan yang tadi masih cair sekarang sudah mengeras dan dibutuhkan tenaga untuk mengaduknya. Sekarang hanya proses mengaduk (mangacau0, disinilah akan dubutuhkan tenaga yang banyak, karena peroses pengadukan ini bisa mancapai 5 sampai 7 jam, tergantung selera yang punya galamai, kalau ingin keras dan tahan lama, makan aduklah hingga 6-7 jam, dan jika ingin lebih lunak, maka masak sebentar saja.8. Hingga adonan makin mengeras dan mulai berubah warna menjadi abu abu kecoklatan, itu tandanya semakin keras,9. Ada pula suatu watu yang ditunggu tunggu orang disekitar tungku, yaitu proses POLANG, apalah namanya bagi orang lain saya juga tidak tahu benar., polang ini enak sekalim tidak bosan kita memakannya, cara makannya pun unik, diambil dengan jari sedikit sedikti kemudian dijilat, nyaaamm enak. Tapi proses itu Cuma sebentar, setelah itu adonan akan mengeras.
Disini nih yang mulai bekerja keras, bergantian, paling lama 10 sepasang yang bisa mengaduknya, disamping adonan yang keras, juga disulitkan dengan panasnya api tungku dan asap yang ditimbulkan pun menyakitkan mata.11. Secara bergantian mengaduk, dibutuhkan sekita 6 pasang untuk mengaduk sekitar 10 liter kalamai.Setelah beberapa jam, kalamai mulai mengeluarkan minyak, minya kelapa itu akan keluar, dan makin menyulitkan untuk diaduk karena takut kena percikan minya yang panas, minyak itu pun di kumpulkan.13. Mulai kewalahan pengaduk, sudah kelelahan, pengadukan biasanya dihentikan ketika tukang aduk menyerah atau pemilik galamai sudah minta berhenti.14. Dilanjutkan dengan proses pelepasan kerak yang melekat di kuali (kanca)
Setelah matang, dikeluarkan dari kuali, dan harus segera dipindahkan, jangan sampai dingin, karena, kalau sudah dingin tidak bisa di ambil dengan tangan lagi, harus dengan pisau atau parang.16. Setelah di keluarkan dari kuali, giliran ibu-ibu yang memasukkan ke dalam Kibang (tempat yang terbuat dari daun pandan), tarik menarik galamai agar bisa masuk ke dalam kibang.
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...
Goa Jepang yang berada di kawasan wisata Kaliurang ini merupakan salah satu goa buatan peninggalan pada masa penjajahan Jepang. Goa yang dibangun pada tahun 1942-1945 ini merupakan tempat perlindungan tentara Jepang dari para tentara sekutu pada masa itu. Goa Jepang di Kaliurang ini memang memiliki fungsi yang berbeda dengan Goa Jepang di daerah Berbah yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata dan bom. Goa yang terletak di Bukit Plawangan ini memiliki 25 goa buatan yang satu sama lain memiliki ruang penghubung masing-masing. Sebelum menuju goa ini, dari pintu masuk Nirmolo, pengunjung harus berjalan melalui jalan setapak terlebih dahulu kurang lebih 45 menit. Setelah sampai di area Goa Jepang, pengunjung akan dipandu oleh pemandu wisata yang akan dengan senang hati menjelaskan sejarah dan cerita mengenai goa jepang ini. Dengan dijelaskannya sejarah mengenai seluk beluk goa jepang, para pengunjung pun selain menikmati wisata sejarah, diharapkan juga mendapat pengetahuan leb...
Lokasi Pusat Universitas Gadjah Mada memiliki bangunan cagar budaya Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada yang merupakan cikal bakal sarana pendidikan pertama dalam bentuk kompleks bangunan yang dirancang secara khusus dengan pola tata ruang simetris. Lokasi ini merupakan tempat kegiatan pembeIajaran/pendidikan tinggi pertama kali di Indonesia yang dibangun setelah kemerdekaan pada tahun 1951, lokasi ini juga merupakan bukti sejarah perhatian pemerintah Republik lndonesia pada peletakan batu pertama universitas oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno. Lokasi pusat Universitas Gadjah Mada memiliki struktur dan pola ruang yang memiliki kemiripan dengan konsep ruang arsitektur Jawa Kraton Kasultanan Yogyakarta. Salah satu cirinya adalah orientasi arah dan Ietak bangunan pada garis poros imajiner dengan dua arah ke Utara dan Selatan meskipun mengalami perubahan dari rencana semula. Awalnya. konsep pintu masuk utama dari arah utara melalui gerbang di tengah Arboretum, menuju Balairung...